Modal dan Kompetisi






"Teh, bagaimana mungkin saya berbisnis, wong modal aja nggak punya?" Ujar salah satu peserta di workshop.
Bicara modal pastinya kita akan terpikir itu hanya berupa UANG, kalau nggak punya uang maka yang terpikir PINJAM ke BANK. Bukan begitu?

Saya lalu mengilustrasikan bahwa modal saya memulai bisnis adalah IDE disamping sedikit modal yang keluar, ya sedikit sekali dibandingkan target yang ingin saya capai waktu itu.
Cara menyiasati modal yang minim adalah dengan MEMUTARKAN uang yang ada dengan mengejar OMZET yang jelas. Itulah kenapa semua pebisnis harus memiliki BUSINESS PLAN, tanpa business plan bisnis akan berjalan tanpa arah yang jelas.


Lalu, bagaimana dengan modal uang? Saya melakukan cara yang berbeda untuk mendapatkan uang yaitu dengan menggunakan business plan yang ada untuk mengikuti KOMPETISI bisnis, hasilnya? Ketika menang, bukan hanya eksposer media yang yang didapat tapi juga dapat tambahan uang. Selama dua tahun saya berkompetisi dan alhamdulillah memenangkan kompetisi tersebut berturut-turut, termasuk liputan media yang terus berdatangan karena dianggap memiliki bisnis unik dan tidak biasa.
Satu hal yang pasti, selain modal dan branding perusahaan, ILMU yang saya dapatkan selama berkompetisi merupakan ilmu yang tidak ternilai harganya.


Nah, masih merasa tidak punya modal untuk berbisnis?

Melejitkan Omzet


Ketika saya sudah melakukan BANYAK HAL untuk mencapai sesuatu tapi tidak bisa mencapainya, maka saya begitu percaya pada saat itu Allah meminta saya BERPIKIR, "Sudah siapkah mendapatkannya? Sudah pantaskah mencapainya?"

Yakin bahwa Allah akan memberikan rezeki dan mengabulkan DO'A serta mewujudkan IKHTIAR kita pada WAKTU dan KONDISI yang TEPAT.
Nah, di akhir bulan ini target apa yang tidak bisa Anda capai? berjuanglah untuk bulan depan!

Pendidikan Bagi Anak


Pendidikan penting bagi anak-anak saya, namun saya merasa pendidikan yang jauh lebih penting adalah kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan mengatur emosi dalam masyarakat. Saya tidak pernah menargetkan anak saya menjadi juara di kelas mereka, tapi saya menargetkan anak saya bisa juara dalam kecerdasan emosinya. Mereka harus tumbuh menjadi pribadi yang hangat, menyenangkan, mandiri, terbuka, dan pandai mengontrol diri.

*penggalan wawancara dengan Nakita

Bahagia itu Sederhana


Bahagia itu sederhana, ketika kita berhasil menemukan komunitas yang sevisi misi dengan kita, alhamdulillah
Selamah akhir bulan dan selamat mencapai sukses di bulan depan...

Baby Khadijah


Alhamdulillah Baby Khadijah sudah 7 bulan sekarang...
Genduuuut :))
Ni Kadek Kristy Hellen Frida Antonia Novi Wilkinson masih ingat kan baby cantik ini?

Anak Memengaruhi Ibu


Jujur saja, saya yang tidak suka memasak kini sudah mulai kepincut sama kebiasaan Nanit yang suka memasak. Bahkan, saya sudah bisa membuat beberapa resep masakan yang dimasak oleh Nanit  :)
Saya lalu berpikir, ternyata bukan hanya anak yang menduplikasi kebiasaan ibunya, seorang ibu bisa menduplikasi kebiasaan anaknya.

Jika Nanit terpengaruh dengan kebiasaan saya berbisnis, membaca, dan menulis. Kini, saya terpengaruh pada kebiasaan Nanit ngecraft, memasak, dan mencari ilmu baru di youtube :)
Pagi ini, Nanit sibuk membuat sarapannya sendiri (*bahagia itu sederhana, punya anak kecil bisa nyiapin sarapan sendiri juga bahagia :)), saat sarapan saya berbincang dengannya, 


"Bunda bangga pada Nanit. Nanit itu pinter, cerdas, sholehah, dan tumbuh mandiri. Nah, kebiasaan-kebiasaan itulah yang harus Nanit turunkan pada Ammar, adikmu." Ujar saya
Nanit mengangguk pelan...


‪#‎pagi‬ yang super

Batam 2006


Hidup kadang memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan TAPI hidup kemungkinan besar dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita usahakan. Percayalah! (Kenangan bersama owner dan staff saat bekerja di Batam, 2006)
cc Sri Hartini

Mengantar KEKUATAN melalui TULISAN


Mengenal teh Ninih ibarat meneguk air saat sedang haus. Banyak ilmu yang bisa saya serap setiap kami bertemu.
Alhamdulillah, ILMU, KEKUATAN, dan PENGHANGAT JIWA itu akan segera hadir bukan hanya bagi saya, tapi bagi semua orang yang ingin dekat dengan beliau.

Indscript Corp bersama Gramedia Pustaka Utama segera menerbitkan buku "Suara Hati Teh Ninih" di bulan ramadhan ini, alhamdulillah....

Alhamdulillah


Alhamdulillah, setelah konsep buku teh Ninih diACC dan segera terbit oleh Gramedia, konsep buku Atalia Ridwan Kamil pun sudah mendapatkan restu untuk ikut terbit di Gramedia Pustaka Utama...
BIsmillah moga dilancarkan semua...

Workhsop " Bisnis Itu Mudah "


Alhamdulillah kegiatan workshop "Mudahnya Memulai Bisnis" dipenuhi peserta bahkan diantaranya berdiri atau duduk melantai nggak kebagian kursi.
Ternyata antusias untuk mengetahui bagaimana cara berbisnis dengan mudah sangat tinggi, meski saya menekankan bahwa BISNIS ITU SULIT yang membuatnya jadi mudah adalah ketika kita menggali POTENSI TERBAIK yang kita miliki.

Menjelang pulang teteup foto dooong ama mak keren dari KEB Mira Sahid dan Indah Julianti Sibarani serta kuliner dulu ama peserta dari Tasik Tria Juliantina Dellima...
Terima kasih untuk emak-emak keren penyelenggara kegiatan ini Meti Mediya, Nchie Hanie, dan Alaika Abdullah. Kecuup semangat untuk kalian yang super kereeeeen...

Teman SMP

 Alhamdulillah, dalam sesi workshop bisnis tadi siang, teman-teman SMP datang dan salahsatunya berkata, "aku masih inget kuciran kamu waktu SMP" huhuhu aku rinduuuu kaliaaaan
Nunur Nurzakiah Usaedin Dian Rahmawati Nurgantini @Tety

Dampak Social Media


Diskusi bergizi hari ini dengan partner di Sekolah Perempuan mengenai dampak social media. Selain positif, tentu ada juga dampak negatifnya.

Thanks Cikgu Anna Farida, setiap pertemuan selalu memahat ilmu. Kita perkuat komunitas sevisi misi agar dampak positif semakin terasa dan menguat untuk perempuan pengguna Social Media...
Salah satu hal positif yang saya dapatkan dalam berfacebook-ria adalah menemukan quote, info, dan ilmu baru yang semoga bisa diaplikasikan dalam keseharian, seperti yang satu ini ---->

BISNIS dan MENULIS sebuah alat mengasah MENTAL


Hentakan dalam bisnis bukan hanya sesekali tapi seringkali terjadi. Maka, tidak heran dalam komunitas ibu-ibu doyan bisnis yang saya asuh, saya mengajak ibu-ibu pebisnis untuk menguatkan mental dibandingkan hanya sekadar membangun dengan modal rupiah. Sebab, pertarungan dalam bisnis lebih dari sekadar menghitung modal rupiah namun lebih banyak kekuatan mental.

Bagaimana dengan menulis? Calon penulis seringkali dihinggapi ketidakpercayaan diri ketika memulai mempublish tulisannya. Artinya, bisa jadi bukan karena beliau tidak pandai menulis namun rasa kurang pede membuatnya selangkah di belakang orang yang tidak begitu pandai menulis tapi percaya diri untuk mempublish tulisannya. Nah, ketika tulisannya sudah dibaca orang, maka siapkan mental kedua yaitu mental untuk menerima kritik dengan lapang dada, tentu saja kritik itu demi karya yang lebih baik di depan sana. 

Maka, saya begitu mencintai dunia bisnis dan dunia menulis, karena dari sanalah saya belajar untuk memperkuat mental saya. Mental positif ketika bisnis dalam keadaan merugi ataupun untung, mental positif ketika tulisan saya dicerca dan dihina. 


Maka, selamat mengasah mental

Coba Dulu


Hari ini kembali ke Jakarta untuk koordinasi pertama proyek yang Indscript kerjakan di Bank Indonesia. Dalam perjalanan menuju Jakarta, saya diskusi dengan team Fauziah Kurniasari, "Bahkan teteh kaget bisa memenangkan proyek ini. Yang teteh lakukan adalah melakukan sebaik-baiknya saja proses tender yang dilakukan. Ngeper sih kalau lihat saingannya. Tapi, kita memang tidak akan pernah tahu berhasil atau gagal kalau tidak MENCOBA sebelumnya."

Mencoba, mencoba, melakukan, dan melakukan adalah sesuatu yang wajib dalam bisnis. Saya menerapkan begitu banyak PEMBAHARUAN dan INOVASI dalam bisnis, serta mengajak karyawan ikut menjadi bagian dari setiap langkah baru perusahaan. Mengenai tujuannya berhasil atau tidak, saya lebih menghargai PROSES yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Kalau berhasil maka diDUPLIKASIlah langkah keberhasilan tersebut, hingga akhirnya kita punya 1001 cara untuk BERHASIL.

Teman Khayalan?


Keinginan Nanit hanya merayakan secara sederhana milad ke-7nya bersama teman sekelas. Kemarin, dengan kue bikinannya dan goodie bag yang berisi buku pertamanya dan tak ketinggalan puding sayurbuah Sweet Nanit, acara milad berlangsung seru.
"Terimakasih untuk teman-teman Nanit, semoga sampai kapanpun kalian kompak ya.." Ujar saya dan diamini anak-anak yang super lucu itu :)
Setiap teman memberi doa dan harapan untuk Nanit.

"Bu, goodie bag yang dibawa Nanit tidak sekeren kalau temannya ulangtahun. Cukup dengan buku karyanya dia sendiri dan puding sehat." Ujar saya pada sang guru
"Buku akan dibaca, Bun. Anak-anak suka baca..." Jawab sang guru, saya tersenyum bahagia mendengarnya. Anak-anak harus suka baca smile emoticon

Tak lama berselang setelah kami pulang ke rumah, telepon berdering...
Nanit mengangkat telepon. Sepintas saya yang sedang lalu lalang mendengar. Ooo temannya yang menelpon ;)

"Temanmu menelpon?" Tanya saya
"Iya, dia bertanya mengenai tokoh dalam buku. Dia sudah membacanya sampai selesai." Jawab Nanit
"oh ya, apa yang dia tanyakan?"
"Dia tanya, apakah tokoh dalam buku itu khayalanku saja atau bukan?" Sahutnya
"Lalu kamu bilang apa?" Emak kepo
"Aku bilang, tokoh itu adalah teman di dunia nyata. Teman bermainku yang sebenernya." Jawab Nanit
*ternyata anak-anak kerap terinspirasi pada teman bermainnya dan menuliskannya jadi sebuah buku

*Fp sweet nanit
https://www.facebook.com/pages/Sweet-Nanit/992372800772747?fref=ts

Berbisnis itu MUDAH kalau....*ada syaratnya :)


Bersiap menggelontorkan pengalaman berbisnis selama hampir 8 tahun dalam Festival TIK di Sabuga.
Terima kasih teh Meti Mediya yang sudah mengundang, semoga kelak workshopnya menghadirkan pengusaha baru di kalangan perempuan. Bismillah.....
Untuk yang mau hadir langsung daftar ke Nida Syauqiyah Amjad Dzihni

Kedatangan, Kehilangan, dan Kebersamaan






Lima tahun mengawal komunitas, membuat saya belajar banyak. Pelajaran berharga dalam mengawal komunitas perempuan adalah bagaimana menata perasaan dalam gejolak yang ada.
Bukan tidak pernah ada masalah, masalah silih berganti dari satu waktu ke waktu. Dan memang masalah tidak akan selesai selama manusia itu hidup, bukan? Maka yang paling penting adalah bagaimana melihat masalah dalam sudut pandang yang berbeda.


Meminimalisir EGO adalah salah satu kunci mengawal komunitas dengan damai, "kalau benar jangan berdebat, kalau salah jangan melakukan pembenaran. "
Insya Allah pertemuan kemarin menghasilkan semangat yang menyala bagi semua anggota Sekolah Perempuan dan IIDN yang hadir.


Terimakasih kepada pengurus IIDN dan SP yang telah bersama-sama mengurus komunitas ini dengan penuh keikhlasan. Mari kita wujudkan satu juta perempuan Indonesia yang berprofesi sebagai penulis buku.
Bismillah....

Ammar Berdagang


Barangkali terinspirasi kakaknya, Ammar berkata, "Bunda, aku mau jualan mainan. Belikan aku mobil-mobilan kecil sekeresek. Aku mau jualan."
Ohoioo...baiklah ;)

*nambah lagi pedagang di rumah :)

Bank Indonesia


Ruang kerja hari ini pindah ke salah satu ruangan di gedung ini, baiklah

Berdagang Sesuai Target Pasar


Sejak awal si sulung berdagang, pasarnya sudah tepat menurut saya. Dia menyasar teman sebayanya dan juga anak-anak di sekitar rumah lainnya. Pasar dia sudah ada, "anak SD, makanya harga pudingku 1000-1500 aja," ujar si sulung, Nanit.

Pasar yang tepat dan kemampuan menyasar pasar dengan pola yang tepat, yaitu door to door langsung ke anak-anak membuat puding Sweet Nanit naik daun dengan cepat.
Anak-anak SD saat istirahat menyerbu rumah kami, "Naniiiiiit, Naniiiit, kami mau beli puding." Teriak mereka. Daaan karena Nanitnya sekolah, tak pelak, saya sebagai sang emak ikut sibuk ahahha
"Aku mau rasa brokoli" kata yang satu
"Aku mau wortel Bunda Nanit" ujar satunya lagi
"Aku pengen puding ubi ungu" sahut yang lain


Olalalala...sibuk sekali melayani anak-anak SD ini :)
Tapi...banyak hal menarik sejak Nanit berdagang, salah satunya adalah pertemanan Nanit semakin meluas sebab pembelinya kerapkali mengajak anak-anak lainnya untuk kembali jadi pelanggan.


Hari ini, dalam sesi Private Business Coaching kepada klien saya berkata, "Tentukan pasar dan dekati pasar yang dituju, bukan memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarmu karena memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarmu artinya menurunkan target pasar." Apa yang saya sampaikan kepada klien seperti halnya apa yang dilakukan oleh Nanit. Dia mendekati pasarnya dengan baik, tidak memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarnya.


Ah Nanit, anakku....semoga bisnismu meluas, semoga kedewasaanmu meluber, dan semoga kesholehanmu menguat.

Buku Nanit

 Di ulang tahun ke-7 hari ini, Nanit akhirnya sukses menerbitkan satu buku, alhamdulillah
Selamat milad Nanit, teruslah berkarya...

Hadiah Milad






Sepulang dari acara kopdar Sekolah Perempuan dan Ultah IIDN, suami mengajak Nanit memilih hadiahnya sendiri ke toko mainan.
Nanit sibuk memilih mainannya, di sudut ruangan saya mendengar suara organ dan saya mengajak Nanit kesana
"Nit, minta ayah organ aja..." Usul saya. Saya menganggap Nanit akan senang karena ulangtahun adiknya Januari lalu diberikan drum.
Nanit menggeleng, "nggak Bun, organ terlalu mahal. Kasian Ayah. Aku dengar harganya 1.1 juta. Aku beli mainan yang murah aja." Ujarnya menancapkan tatapan ke mata saya


:')

Milad IIDN ke-5


Mengawal tahun ke-5 komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis dan menuju tahun ke-2 Sekolah Perempuan membuat kami semua yang hadir bergembira...
Terima kasih XL untuk dukungannya...

Meraih Mimpi di Negeri Sakura


Alhamdulillah, buku hasil Private Writing Coaching akan segera direlease.
Buku ini luar biasa sekali, mendapatkan 60 testimoni dari orang-orang penting di Indonesia dan Jepang. Tentu yang hebat adalah penulis sekaligus tokoh dalam buku ini, seorang profesional global yang super kereen...

 ‪#‎trainer‬ ‪#‎training‬ ‪#‎learn‬ ‪#‎learning‬ ‪#‎great‬ ‪#‎copywriting‬ ‪#‎client‬ ‪#‎needinfo‬:085795493087 ‪#‎pwc‬ ‪#‎writer‬ ‪#‎writing‬

Selamat Berbisnis Para IRT


Menjadi ibu rumah tangga sekaligus pebisnis bukanlah persoalan yang mudah, butuh banyak belajar setiap saat...
Bagaimana memanajemen waktu
Bagaimana mengelola emosi
Bagaimana berteman dengan rasa lelah
Bagaimana memanjakan diri di tengah kepadatan aktivitas
Bagaimana merawat anak sekaligus merawat bisnis
Bagaimana menyelesaikan masalah keluarga di tengah persoalan bisnis
Bagaimana menjadi teladan bagi putra-putri di saat situasi sedang labil

Selamat berbisnis ibu rumah tangga Indonesia, tetaplah kuat dan hebat di dalam berbagai situasi, bismillah....

Fondant


Tante Ni Kadek Kristy Hellen fondantnya aku bikin kue ulangtahunku sendiri. Aku bikin kue, Bunda ngemil fondant smile emoticon
Makasih tante...
‪#‎Nanitbaking‬
‪#‎Nanitsukabikinkue‬
‪#‎Nanitmenuju7tahun‬

Masa Anak Menduplikasi Ibunya


Sejak Nanit dilahirkan, saya berkomitmen untuk mengajaknya selalu serta kemanapun saya pergi. Demikian juga ketika Ammar lahir...
Pada usia dua minggu, Nanit saya bawa ke Bogor untuk mengikuti kegiatan bedah buku
Pada usia 1 minggu, Ammar saya bawa meeting di sebuah perusahaan besar
Mereka dibawa kemanapun saya pergi. 


Bekerja di luar rumah, mengumpulkan riset penulisan, meeting dengan klien, hingga sekadar ngumpul dengan banyak sahabat. Seorang editor dari Gramedia Pustaka hingga kini sering meledek saya, "aku masih ingat kamu bawa Ammar yang masih merah waktu meeting, menidurkannya di kursi dan kita heboh meeting." ujar beliau, lalu biasanya kami terbahak-bahak mengingat saat mengingat itu.
Pada waktu dikarantina dalam kompetisi Wirausaha Muda Mandiri, saya membawa Ammar yang baru berusia 7 bulan. Saya terpaksa mondar mandir hotel dan ruang pamer produk dengan jarak lumayan, atau membawa Ammar ke ruang pamer dan menyusuinya di belakang meja :)

 
KIni, masa mengajak anak-anak sudah usai. Nanit sudah sangat mandiri untuk ditinggalkan selain karena dia sudah masuk sekolah, Ammar pun sudah sangat paham ketika ditinggalkan.
Masa mengajak anak-anak bekerja sebetulnya hanya sebentar saja, di usia mereka menyusui dan satu tahun sesudahnya. 3 tahun yang sangat menempel pada ibunya, masa dimana mereka menduplikasi ibunya dengan sangat baik.

Selamat mengajak anak-anak pada setiap aktivitas Anda, biarkan mereka menduplikasi Anda dengan sangat sempurna.

Indscript Copywriting


Alhamdulillah, menuju 8 tahun FOKUS di dunia penulisan...
Ingin menulis buku? Kami coaching...
Ingin menulis iklan? Kami latih...
Menulis, nafas saya

Bermain


Di sela obrolan kerja, si kecil ini narik tangan saya dan mengajak saya bermain tanah. Baiklah, mari kita bermain nak...

Berkembang Bersama Sygma







Tahun 2005 awal saya berkenalan dengan Penerbit Sygma, dulu namanya Syaamil. Dua buku di awal karir sebagai penulis pun terbit. Dua buku tersebut saling beririsan yaitu bercerita tentang "bagaimana mencapai mimpi"
Setelah memiliki perusahaan di bidang penulisan, kami pun bekerjasama mengerjakan beberapa project. Alhamdulillah, kini kami pun akan menuntaskan kembali project untuk Sygma.
Terima kasih Sygma, Indscript menuju 8 tahun telah berkembang bersama Syaamil dan Sygma..

Buku GEBYAR MARKETING

 Sebuah program di radio yang berhasil kami bukukan. Gebyar Marketing, sebuah buku yang berawal dari diskusi...
Kira-kira buku apa yang ingin Anda tulis nih?

Guru Terbaik

Teh Ninih
 Teh Ninih adalah guru terbaik saya. Tahun 2006 saya pernah bekerja di salah satu perusahaannya.
Kini kami menjadi teman diskusi dan beliau akhirnya mau menyelesaikan buku terbarunya...
Alhamdulillah, teh Ninih segera punya buku baru, terimakasih pada team Indscript yang telah mengawal prosesnya...

Suntik Semangat


Tidak sabar menunggu 8 Juni 2015, akan ada pertemuan perdana di Bogor dimana seluruh anggota PBC akan hadir di acara tersebut.

Tidak ketinggalan Ni Kadek Kristy Hellen dan Tania Damayanti Maris kalau sempet akan hadir...
Mari saling suntik semangat, selain persiapkan diri untuk presentasi produk masing-masing ya Rya Ratna Syaf QDJumratul AliyahShanty GhailanIndah Sajidin @Kartini Verawati Latifa Spa Hikmawati Ismail, mungkin @Poetry yang nggak bisa hadir ya

Skil Menulis


Skill MENULIS bukan hanya untuk PENULIS (Indari Mastuti, CEO Indscript Copywriting)

Bisnis dan Persahabatan

Membangun persahabatan dengan klien memang saat ini menjadi sebuah keharusan. Menggabungkan dua unsur profesional dan personal membuat hubungan bisnis makin loyal satu sama lain. Saya makin tahu dia, dia makin tahu saya.

Dengan klien yang potensial jadi sahabat kadang bisa terasa feelingnya, seperti juga menerka arah bisnis kita.
Kemarin bertemu dengan klien sekaligus sahabat saya. Beliau merupakan klien loyal dalam beberapa tahun ini. Bukan hanya kelebihan Indscript yang beliau apresiasi, kekurangan Indscript tidak lepas dia koreksi.
"Kamu inget nggak pertama kali kita ketemu aku ngomong apa? You have a great business, tidak semua bisa melakukan bisnis ini!" Ujarnya mengingat pertemuan kami.
"Iya, aku inget. Dan aku juga inget lain-lainnya ahaha"


Bertemu klien bahkan tidak melulu serius dengan obrolan berat. Kadang kami bicara tentang anak, buku, makanan, berat badan, peluang kerjasama lainnya, dan tertawa lucu-lucuan.
Veronica Ratna Ningrum namanya, beliau tidak aktif di social media tapi bisnisnya terus meroket bak meteor. Seringkali di sela pertemuan kami membahas bisnis Indscript, "yang bikin konsumen kembali ke kita, salahsatunya pelayanan dan respon positif." Tambahnya.


Diskusi dengannya bukan hanya mencerahkan tapi juga membuat kami makin terasa bak sahabat dibandingkan sekadar memperpanjang kontrak kerjasama.
"Jangan lupa datang ke ulang tahun anakku ya..." Pesannya di akhir pertemuan
Dan moment ulangtahun anaknya akan mendekatkan kedua anak kami. Persahabatan bisnis menjadi persahabatan keluarga...


Persahabatan di Dunia Maya


#‎kompak‬ dengan seragam alumni Indscript Training Center
Katanya "facebook mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat," kata saya sih, "facebook mendekatkan yang jauh dan makin mendekatkan yang dekat"
Ini terbukti dengan beragam kejadian yang saya alami dalam berkeliling menjadi pemateri workshop. Saya kerapkali diundang hanya dengan melalui facebook___sama sekali belum bertatap wajah. Tapi, kami seperti sudah bersahabat seabad.

Terima kasih facebook, terima kasih panitia workshop Padangsidimpuan...

#‎SharingBisnis‬ -Sukses Bersama


Suatu ketika mata dan hati saya tertohok berbarengan, rupanya obrolan panas yang terkait dengan saya sedang dibahas. Salah seorang pelakunya, SALAH INBOX ke salah satu staff Indscript. Meski dalam keadaan tersinggung, saya pun mencoba untuk tersungging. Bisnis memang menyisakan suka duka yang tak akan berakhir sepanjang bisnis itu masih terus berjalan. Maka, kekuatan mental positif sangat dibutuhkan dalam mengolah bisnis.

Sejak lama saya memahami betapa pentingnya KOLABORASI dalam bisnis. Itu sebabnya seminim mungkin saya mencoba untuk tidak bergesekan, kalau pun ada gesek menggesek saya mencoba untuk lebih banyak diam dan terus bergerak meraih prestasi-prestasi lainnya dibandingkan melakukan pembenaran
Akses social media memang sangat memudahkan satu orang dan orang lainnya terkoneksi. Terlepas apakah koneksi ini digunakan untuk saling membangun atau merusak akan kembali pada attitude sang pengguna.
Untuk kita sebagai PEBISNIS, sebisa mungkin menghindari melakukan BLACK CAMPAIGN pada pebisnis lainnya. Kenapa? Sebab satu pebisnis dengan pebisnis lainnya harus saling bersinergi untuk mewujudkan SUKSES BERSAMA.


Nah, bagaimana dengan Anda? Sudah menyiapkan mental positif untuk saling membangun dan mendorong sukses? Atau masih berjibaku dengan persaingan tidak sehat antar pebisnis?
Di IIDB semoga kita bisa saling membangun ya, bismillah...

Magnet ALAM


Alam akan menarik apa yang kita yakini. Kalimat ini bergaung dan menguat setiap saat di dalam hati saya.
Kejadian demi kejadian membuat keyakinan terus menguat. Setelah 101 MIMPI, rasa Optimis BISA mencapai mimpi seperti sebuah magnet.
Saya menuliskan dengan yakin, pada usia di bawah 30 tahun akan memiliki bisnis sendiri. Usia 27 tahun, bisnis Indscript Copywriting terbentuk.


Ketika sedang hamil Nanit dan Ammar, panggilan mereka sudah saya berikan pada usia kandungan 4 bulan dan mereka benar-benar persis seperti yang saya bayangkan Banyak hal besar bisa saya raih ketika magnet alam bekerja dengan hebatnya :)

Hal kecil yang sering menjadi nyata terjadi berulang juga. Misalnya saya mendapatkan hadiah berupa dompet, makanan, buku, atau apapun, dimana hadiah tersebut persis yang saya butuhkan dan saya sedang mengatur waktu membelinya. Magnet alam bekerja untuk semua yang dipikirkan.


Inilah alasan kenapa pada setiap hal yang buruk yang terjadi sepanjang perjalanan, saya merasa tetap enjoy untuk tetap melangkah sebab MAGNET ALAM akan membereskannya.
Pikiran, keyakinan, dan do'a mewujudkan apapun yang kita inginkan, Insya Allah...

Belajar Tentang Bisnis


Kini, semua harus belajar mengenai bisnis, bukan hanya untuk mereka yang akan berbisnis tapi mereka yang akan bersentuhan dengan pelaku bisnis, misalnya pejabat pemerintahan (Tanri Abeng)

Tuliskan Sejarah


"Tuliskan dan abadikan setiap sejarah kita" barangkali itulah yang harus sekuat tenaga ingin saya campaign pada semua orang. Mengajak semua orang untuk menulis, tak peduli siapapun dia. Siapapun Anda, Anda adalah pribadi yang unik dengan pengalaman yang berbeda dengan yang lainnya.

Dalam beberapa training dimana saya berkesempatan menjadi trainernya, saya pun bertemu dengan begitu banyak orang dari berbagai latar belakang dan profesi. Mulai dari Ibu Rumah Tangga, pengusaha, pendidik, ekspatriat, single parent, penyuka travelling, tukang masak, dan sebagainya. Bagi saya, mereka semua memiliki keunikan sendiri-sendiri yang berbeda, "tuliskan kisah Anda atau keahlian Anda!" Begitu pesan saya.

Cita-Cita Nanit


Tadi malam, si sulung kembali diwawancarai di radio. Kali ini di MQFM. Nanit dengan khas gaya anak-anaknya menuturkan kenapa dia suka berbisnis dan awalnya bagaimana menawarkan jualannya.
Beberapa jawaban Nanit yang saya simpulkan adalah, "untuk mengatasi rasa malu jualan, coba tawarkan barang dagangan ke teman yang dikenal dulu." Ujarnya saat seorang pendengar bertanya mengenai cara mengatasi malu jualan. Nanit sendiri mengatakan bahwa dia tidak malu melakukan jualan door to door.
Lalu, Nanit juga tetap berpegang teguh pada cita-citanya sebagai Guru dan Dokter, "Dokter menyembuhkan dan Guru memintarkan" ujarnya tegas.


Ketika ditanya apakah setelah jadi Guru dan Dokter akan tetap berbisnis, Nanit menjawab bahwa dia akan meninggalkan bisnis setelah bisa menjadi guru dan dokter :)
Terakhir, Nanit ditanya, "apakah puding Nanit akan ada rasa cokelat?" Dengan tegas Nanit menjawab, "Nggak, karena tidak sehat. Pudingku sayur dan buah". Paling terharu ketika Nanit mengatakan kalau uangnya banyak akan membeli hadiah untuk keluarga, "karena keluargaku adalah keluarga yang baik" :')
Well, Nanit...selamat berbisnis dan meraih cita-citamu kelak ya. Ayah dan Bunda akan mendukung setiap cita-citamu, meski tidak ada nih keinginan Nanit sebagai penulis ahahahah


‪#‎kids‬ ‪#‎business‬ ‪#‎onair‬ ‪#‎loving‬ ‪#‎moment‬ ‪#‎moms‬ ‪#‎great‬ ‪#‎pudding‬ ‪#‎sweetnanit‬ ‪#‎lovingactivity‬ ‪#‎nanit‬ ‪#‎radio‬ ‪#‎review‬

Training


"Training apapun akan menjadi efektif jika kita mengaplikasikan ilmu yang kita dapatkan." Barangkali ini yang ingin saya tekankan pada semua peserta training di Padangsidimpuan atau berbagai training dimana saya menjadi trainernya maupun saya menjadi pesertanya.

Sebelum saya menjadi penulis bahkan hingga kini saya sudah cukup produktif menulis buku maupun mengajar, dunia training merupakan dunia yang paling saya sukai.
Saya kerapkali menjadi pemulung ilmu dalam setiap training. Saya mencatat dengan baik ilmu yang bertebaran disana termasuk kemudian mengaplikasikannya dalam keseharian. Kadang ada juga yang tidak cocok begitu diaplikasikan, saya tidak lantas memprotesnya, justru saya meramunya dengan apa yang cocok dengan diri saya.

Seperti halnya training menulis. Ada yang cocok dengan pola ajar online, ada yang harus bertatap wajah, ada juga yang harus private. Semua tergantung orangnya. Tapiiiii, satu hal yang pasti adalah training tersebut akan menjadi sia-sia jika ilmu yang diberikan dalam training tidak diaplikasikan dalam keseharian. Jadi, mau naik kelas darimana kalau tiap selesai training terus lupa apa yang diajarkan? :)

Ketika Libur Harus Bekerja


Kerjaan sangkuriang, itulah sebutan bagi pekerjaan dengan deadline yang padat merapat. Bulan ini ada 3 pekerjaan copywriting dengan jadwal super ketat, akibatnya super team harus ekstra tenaga dan konsentrasi untuk mengejar deadline.
Libur harus bekerja tidak selalu kami lakukan, ini hanya kasus-kasus yang biasanya untuk klien eksklusif dengan pesanan eksklusif.
Jadi, selamat bekerja super team Indscript...

Menulis, Sebuah Cara Memahat Cerita


Hari ini saya kedatangan tamu, bukan tamu baru tapi tamu yang konsisten berkunjung untuk berbagi cerita di dunia bisnis dan penulisan yaitu Ummi Aleeya.
Perkenalan kami berawal di Sekolah Perempuan (SP), ketika Ummi yang seorang single parent mendapatkan beasiswa dari SP untuk belajar menulis buku selama 3 bulan dan kini beliau sedang menunggu buku pertamanya terbit mengenai bisnis daycare.
Ya, bisnis daycare merupakan bisnis yang beliau jalankan sebelumnya.

"Daycare saya belum maksimal, teh. Belum banyak yang menitipkan anaknya di daycare saya, padahal kami memiliki pola didik dan asuh yang berbeda." Ujarnya suatu kali, di bulan awal kami kenalan.
Tapi kini, hem, jangan ditanya. Ummi sudah merasakan dampak skill menulis untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Saran saya waktu itu hanya satu, "tuliskan tentang daycare melalui cerita di status Ummi. Biarkan orang lebih banyak tahu tentang daycare Ummi, lebih banyak, dan lebih banyak tanpa membuat mereka merasa diiklankan oleh Ummi." Daaan Ummi adalah salah satu perempuan yang suka belajar dan selalu mau mengaplikasikan setiap ilmu yang didapatkan. Daycarenya terus berkembang, bahkan kini beliau dengan percaya diri membagikan ilmu di daycarenya untuk perempuan lain yang terpikir berbisnis daycare. Luar biasa!


Hari ini kami bertemu kembali, setengah menguap karena saya benar-benar baru bangun tidur bersama di kecil :)
Kami bicara, diskusi, dan sharing tentang dunia bisnis dan penulisan yang memikat hati kami berdua. "Tapi teh, kadang saya bingung mau menulis apa loh," ujarnya. Saya menjawab, "jika menulis dikaitkan dengan keseharian kita, saya rasa kita tidak akan kehabisan materi menulis."


Menulis, sebuah cara memahat cerita dan mendorong bisnis Anda.

Mendidik Semangat Bisnis Pada Anak


"Sejak awal saya ingin anak-anak kami mandiri dan memiliki empati sangat tinggi. Dengan keduanya, dia akan bisa menerobos berbagai kesulitan hidup, terlebih ketika kami orangtuanya sudah tidak bisa mendampinginya kelak." Ujar saya pada suatu wawancara.
Namun, mendidik kemandirian anak dan empati mereka lagi-lagi bukan dengan meminta atau memaksa mereka. Ibu dan ayah, sebagai sumber prilaku yang akan diduplikasi oleh anak.

Kegiatan saya berbisnis dari rumah pun akhirnya menjadi sumber duplikasi Si sulung, Nanit.
Aktivitas berbisnisnya sudah dimulai sejak TK dan kini Nanit sudah kelas 1 SD. Proses bisnis yang dilakukan hampir dua tahun ini membuat Nanit makin matang berbisnis.
Tugas kami, ayah dan bundanya kini adalah mendampingi.

Perempuan-perempuan gila Belajar!


Setelah saya menggaungkan hastag ‪#‎guegilabelajar‬ , seperti magnet yang menemukan kutubnya semakin banyak perempuan yang memang gila belajar mendekat.
Mereka belajar tentang apa saja, tentang nulis maupun tentang bisnis.

Bayangkan jika seorang ibu cerdas memiliki 4 anak, maka akan hadir 4 generasi cerdas di dunia ini. Jika 1 juta ibu gila belajar, maka ada jutaan anak berkualitas di dunia ini.
Jadi, belajar apa hari ini?

Menulis dan Berolahraga


Beberapa hari ini saya dibombardir pertanyaan mengenai Private Writing Coaching oleh para calon klien yang akan menggunakan jasa ini.
"Nggak kebayang mbak, dua hari satu buku," ujar mereka yang rata-rata berasal dari kalangan pengusaha, pejabat, hingga CEO perusahaan besar
Kelas private writing coaching memang bikin orang geleng-geleng kepala yang mendengar program ini, yang pasti lebih geleng-geleng kepala untuk mereka yang menggunakan jasa ini.

Ibaratnya olahraga, ada tempo lambat, sedang, dan cepat. Pada saat mengikuti kelas ini, klien kami DIPAKSA untuk menulis dengan kecepatan extra dan kecerdasan extra. Bisa? Tentu bisa jika mereka setuju. Di awal kegiatan, saya selalu menyampaikan pesan, "bersiap stress untuk dua hari, tapi stress positif  :)
Setelah dua hari, stress berubah menjadi bahagia luar biasa. Buku yang ditunggu___buku yang ditulis sendiri telah selesai.
Beberapa klien mengatakan, "saya ingin menulis buku sejak bertahun-tahun lamanya. Akhirnya selesai dalam dua hari." Pecah telor deeeeeh!


Kelas ini khusus diperuntukkan bagi Anda yang sibuk, sehingga memangkas jadwal Anda menulis hanya dengan dua hari. Informasi lebih lanjut bisa ke Customer Service Indscript.

Menulis untuk si Tua dan Muda serta si Kecil


Menulis itu tidak memandang usia....
Usia tua tetap bisa memulai tak perlu merasa terlambat
Usia muda mengokohkan profesi
Usia dini mencerdaskan diri dan hati

Cintailah Pekerjaan


Karena CINTA apa yang dilakukan terasa lebih BERMAKNA (Indari Mastuti, CEO Indscript Copywriting)