Berdagang Sesuai Target Pasar


Sejak awal si sulung berdagang, pasarnya sudah tepat menurut saya. Dia menyasar teman sebayanya dan juga anak-anak di sekitar rumah lainnya. Pasar dia sudah ada, "anak SD, makanya harga pudingku 1000-1500 aja," ujar si sulung, Nanit.

Pasar yang tepat dan kemampuan menyasar pasar dengan pola yang tepat, yaitu door to door langsung ke anak-anak membuat puding Sweet Nanit naik daun dengan cepat.
Anak-anak SD saat istirahat menyerbu rumah kami, "Naniiiiiit, Naniiiit, kami mau beli puding." Teriak mereka. Daaan karena Nanitnya sekolah, tak pelak, saya sebagai sang emak ikut sibuk ahahha
"Aku mau rasa brokoli" kata yang satu
"Aku mau wortel Bunda Nanit" ujar satunya lagi
"Aku pengen puding ubi ungu" sahut yang lain


Olalalala...sibuk sekali melayani anak-anak SD ini :)
Tapi...banyak hal menarik sejak Nanit berdagang, salah satunya adalah pertemanan Nanit semakin meluas sebab pembelinya kerapkali mengajak anak-anak lainnya untuk kembali jadi pelanggan.


Hari ini, dalam sesi Private Business Coaching kepada klien saya berkata, "Tentukan pasar dan dekati pasar yang dituju, bukan memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarmu karena memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarmu artinya menurunkan target pasar." Apa yang saya sampaikan kepada klien seperti halnya apa yang dilakukan oleh Nanit. Dia mendekati pasarnya dengan baik, tidak memaksakan diri memasuki pasar yang bukan pasarnya.


Ah Nanit, anakku....semoga bisnismu meluas, semoga kedewasaanmu meluber, dan semoga kesholehanmu menguat.

No comments:

Post a Comment