Social Media Effect!


Saya suka mengamati dan memahami berbagai tulisan social media
Suka membaca berbagai liputan di google
Saya senang mencerna komunikasi tulisan di facebook
Tapi saya begitu khawatir jika akan mensharenya
Saya khawatir jika saya mensharenya
Seringkali saya diselipi keraguan jika berita yang saya baca menyudutkan satu pihak dan bertanya dalam hati, "benarkah"


Kadang saya menggeleng-gelengkan kepala sendiri membaca berita, lalu untuk apa saya membuat orang menggeleng-gelengkan kepalanya juga?
Membaca membuat wawasan kita bertambah lebat
Namun, kita juga harus lebih bijak menshare apa yang kita baca
Jika bacaan itu untuk kebaikan, mari share
Jika bacaan itu memberikan solusi, wajib dishare
Jika bacaan itu memunculkan kebencian, cukup kita saja yang baca dan please, jangan disebarkan!

Online VS Offline


Teh, apakah training teteh online semua?
Tidak!
Training saya ada juga yang OFFLINE tapi karena sadar diri saya IRT yang agak repot ngatur jadwal keluar rumah, training lebih sering training ONLINE
Training saya itu seperti dari IRT untuk IRT. Ya, IRT yang pada suka BISNIS

I'm Okay, Mom


Saya menanyakan perasaan Nanit saat dia tidak mendapatkan piala lomba menyanyi

Me: It's oke for you, honey?
Nanit: Ooow i'm okay mom, winning is not my goal. Like you said i only need experience
Me: great girl! *saya memeluknya
Nanit: But Mom, can i try another competition?
Me: Sure! You can try a sing competition, english competition, mathematic competition, or anything...just do it!
Nanit: yeees, im ready

Me: :)))))))

Idul Adha dan Doa Ibu



Tadi malam, saya menelepon mamah

"Mamah selamat idul adha ya..." Ujar saya
"Iya neng, semoga eneng selalu disehatkan, ditambahkan terus rezekinya, tambah sholehah, tambah bahagia, dilindungi kemanapun neng pergi karena neng pergi terus kemana-mana, dan makin disayangi, cing tambah pinter, pokona sadayana doa kanggo eneng." Sahut mamah
Dan saya tertegun sejenak....
Kini, saya semakin yakin, do'a mamah mengelilingi saya sepanjang saya bernafas
Selamat Idul Adha untuk Anda yang merayakannya kemarin dan hari ini dari saya, mamah, dan Nanit

Quantum NetWorking!


Rezeki itu bukan hanya rupiah
Rezeki bisa berupa membanjirnya orang-orang yang menjadi networking, sahabat, dan partner kerja
Seperti sejak tadi malam hingga detik ini, ratusan perempuan berbagi ide dan sinergi melalui inbox facebook
Ini seperti Quantum NetWorking dalam satu malam!
Dan siap-siap menelurkan lebih dari 100 Ibu produktif di bulan Oktober 2015, bismillah...

Sejuta Habibie Untuk Indonesia






Melanjutkan mimpi Habibie setelah menjadi anak didik Habibie "Habibie Kids"
Kini, Bimo Sasongko akan melesatkan gerakan "Sejuta Habibie untuk Indonesia"

Bismillah, merasa tersemangati ^^

Sonora Bandung


Saya akan kembali siaran di SonoraFM, kali ini mengajak senior saya, pak Rusman Hakim ^^
Kami akan membahas mengenai membangun branding melalui tulisan.
Simak ya...
Program: Klinik Nulis dan Bisnis
Radio: SONORA 93,3FM
Hari: Rabu, jam 16.00 - 17.00
Streaming: www.sonorabandung.com
Sms : 08111901827 (Sonora Bandung)

All team: Nida Syauqiyah Amjad DzihniFauziah KurniasariErni SusilawatiDeky Tasdikin Chika Ananda Kiki Handriyani Verawati Latifa SpaRatih Kania

Ingin VS Butuh


Suami saya sedang tergila-gila sama batik sejak memiliki langganan brand Aamir Kinsler yang pemiliknya saya kenal baik, bu Jumratul Aliyah.
"Bun, setiap hari aku ingin pakai batik!" Ujarnya
Sejak itulah saya secara berkala membelikannya batik.
Dua hari lalu, kami mendapatkan update corak batik terbaru dan saya langsung memesan kembali.
Ketika saya bilang pada suami saya kalau udah memesan kembali batik, dia bertanya, "Bun, mari kita evaluasi kembali, apakah saya ingin atau butuh batik? Bukankah kita sepakat untuk membeli karena butuh bukan ingin?" Tanyanya
Well, saya pun ngakak, "sebenarnya karena INGIN sih Ay. Tapi juga BUTUH untuk campaign cinta Indonesia." Ujar saya sambil ngakak


Berbicara tentang INGIN VS BUTUH, nyaris semua dari kita tidak bisa membedakannya sebab ada NAFSU didalamnya :)
Misalnya saja, ingin makan di restoran padahal masakan rumah juga enak
Ingin pergi ke luar negeri, padahal wisata Indonesia juga keren
Ingin beli produk dengan brand terkenal dari import, padahal merk Indonesia juga kece badai
Ingin beli kendaraan lebih mewah, padahal kendaraan di rumah juga masih bagus dan layak
Ingin minum softdrink, padahal jamu kunyit asam nggak kalah segarnya

Duuuh, plak sama diri sendiri niiih. Banyak ingin daripada butuh...
Btw, mengenai batik Aamir Kinsler emang nggak ketulungan bagusnya :)
Sengaja nggak majang batiknya ah, biar kontak sendiri ama yang punya produknya ya :)

Sekarang saatnya kembali mengevaluasi, apakah kita melakukan, membeli sesuatu karena INGIN atau BUTUH.
‪#‎formasiG‬
‪#‎madeinindonesia‬

Sekolah Perempuan, ya untuk Perempuan


"Teh, kok nggak boleh masuk bapak-bapak untuk belajar nulis di Sekolah Perempuan?" Tanya beberapa bapak
"Yah, bapak, namanya juga Sekolah Perempuan. Yang belajar ya perempuan :)"


Meski sering ditanya kapan saya memiliki komunitas untuk bapak-bapak yang mau belajar nulis, saya belum bisa membuatkannya. Bukan apa-apa, karena pengalaman saya sebagai Ibu Rumah Tangga dan enjoy menulis di rumahlah yang menjadi dasar pergerakan saya di berbagai aktivitas terrkait perempuan menulis.
Ya, saya merasakan asyiknya bisa produktif menulis dan menghasilkan dari rumah, kalau saya bisa, saya yakin banyak IRT juga bisa.

Setelah Ibu-ibu Doyan Nulis lahir tahun 2010, saya membuat program ICWC (Indscipt Creative Writing Club), dan di tahun 2013 Sekolah Perempuan berdiri.

Perempuan mari sekolah

Belajar Bersama


Kalau sedang mengajar, saya lebih senang menyebutnya Belajar Bersama. Tidak ada sekat mentor dan mentee pada saat kegiatan belajar mengajar.
Yang ada hanyalah saling berbagi ILMU. Membagi ilmu dan saling merespon positif satu sama lain.
Ya, proses belajar memang harus menendang jauh-jauh respon negatif seperti "apaan sih ilmunya, gue juga udah tau kaleeee" atau "jiaaah gue mah lebih jago dibandingkan dia, jauh kemana-mana."

Belajar menyimak dengan mengosongkan kepala, memulai lagi dari NOL
Menyaring dan mempraktekkan satu persatu bersama-sama
Dan SALING-SILANG ILMU...

Bismillah, sepagi ini sudah belajar bareng dengan 100 ibu di kelas online "Satu Kali Nyetatus Langsung Closing"

Penulis MultiTalenta


Berbicara multitalenta adalah kata yang saya suka
Ya, mau tidak mau semua dari kita dituntut untuk bisa multitalenta alias serba bisa
Demikian juga yang saya dorong kepada para penulis
Penulis harus bisa menulis dengan baik
Setelah menulis mampu membedahnya dengan menarik
Keren juga mempromosikan bukunya
Menjadi public speaker dengan keahlian yang ditulis
Bisakah? Insya Allah bisa!


Saya sering sekali menurunkan job mengajar menulis atau menjadi public speaker kepada penulis.
Memaksa mereka mengajar bukan persoalan mudah
"Teh, apa yang harus saya lakukan dalam aktivitas mengajar?"
"Teh, bisakah saya jadi public speaker?"

Semua pasti bisa! Asal mau berproses seperti halnya pertama kali memulai profesi sebagai penulis.
Daaaaaan.....alumni kelas menulis indscript tahun 2009 Sarah Ismullah telah bermetamorfosa jadi penulis yang multitalenta.

Indscript dan Pocari Sweat


Satu per satu aktivitas public speaker dilakukan oleh para penulis di Indscript Corp.
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menciptakan penulis yang bukan hanya bisa menulis tapi juga bisa menginspirasi penulis atau calon penulis lainnya.
Hari ini, Indscript bekerjasama dengan Pocari Sweat dan semoga semakin banyak event bermanfaat lainnya yang bisa dikolaborasikan antara Indscript dan perusahaan multinasional lainnya.

Bisnis Itu BerINOVASI


"Teh, Memangnya bisnis penulisan itu bisa menghasilkan?" Tanyanya
"Bisnis apapun jika terus dikembangkan dengan INOVASI akan berkembang" sahut saya
2007 Indscript hanya melayani pembuatan buku dari penerbit. Kini, bisnis Indscript melayani berbagai kebutuhan Industri di Indonesia dan menciptakan produk tulisan yang akan menjadi corong masa depan.

Tepat dua hari lalu, setelah beberapa bulan penjualan ebook ada di angka 200-300, kini kami siap membuatnya 10 kali lipat lebih besar setiap bulannya.
Kenapa? Karena kami berINOVASI hingga ke program kerja bukan hanya sekedar menciptakan produk.

Thanks SuperTeam Indscript. Yes We Can!

Konsistensi



Meski kita hanya mampu membuat langkah-langkah kecil, KONSISTENSI membuatnya menjadi pencapaian BESAR (Indari Mastuti)

Hak Anak: BERGEMBIRA


Membaca kembali buku karya teh Ida S. Widayanti dengan judul Mendidik Karakter dengan Karakter di subuh ini membuat saya semakin ingin bertemu beliau dan diskusi lebih panjang tentang anak.
Lalu, mengingat kembali tadi malam, kami sekeluarga bergembira karena si sulung Nanit berlatih olah vokal guna mengikuti kompetisi menyanyi.
"Bunda dan Ayah, izinkan aku ikut lomba nyanyi. Di sekolah sudah ada pengumuman lombanya. Aku pasti menang, Bun Ayah."

Sebetulnya persoalan menang, saya tidak pernah meminta atau mengharuskan Nanit, kami mengizinkan hanya karena Nanit merasa bergembira jika kami membolehkannya ikut kompetisi yang dia inginkan.
Kompetisi berbahasa Inggris, calistung, hingga menyanyi dia ikuti sejak dia berusia 3 tahun karena keinginannya, bukan karena kami orangtuanya.
Hak bergembira bagi Nanit adalah dukungan kami, orangtuanya untuk menyalurkan dan mendampinginya beranjak tumbuh dengan keinginan terbaik yang ingin dia capai.


Mengenai hak bergembira ini, menjelang tidur saya selalu bertanya pada Nanit, "Are You Happy Today?" Dan tadi malam dia menjawab, "Yes I'm Happy Mom"
Lalu, dia tertidur pulas dengan seulas senyum di wajahnya....

Teh Ida, semakin kesengsem sama teteeeeeh ^____^
Nanit menyanyi di usia 3 tahun:

Bisnis Butuh Kreativitas Komunikasi


Memiliki belasan ribu temans di komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis membuat saya semakin tahu masalah yang terjadi di lapangan bagi pebisnis

Omzet yang menurun
Kesulitan mengemas strategi
Minim networking
Keuangan yang tercampur
Inovasi yang kurang
Tapiiii..."modal terlanjur habis karena STOK yanh tidak terjual"
Satu-persatu training pun INDSCRIPT Training Center selenggarakan based on story anggota IIDB
Cara memprospek yang kurang komunikatif pun membuat diskusi jadi mentok dan closing menghilang ;)


Bisnis adalah komunikasi
Komunikasi dalam bisnis saat penting saat ini dan sampai kapanpun
Sudah siap bergabung di 2 kelas kami?
Mari makin KREATIF BERKOMUNIKASI

Ya Allah, Izinkan Aku Kembali



Tahun lalu, berkesempatan umroh bersama mamah dan mertua, di Mekkah saya berbisik, "Ya Allah, izinkan aku kembali kesini, ke tempatmu ya Allah, bersama suamiku. Orang yang Engkau takdirkan ada di sepanjang hidupku."

Allah menjawab dengan berbagai kemudahan...
Insya Allah, Januari 2016 saya akan kembali umroh bersama suami. Mohon doanya, semoga dilancarkan dari proses awal, keberangkatan, dan kembalinya...
Bismillah....

Penulis Plus

 Campaign Indscript Corp adalah mendorong penulis buku menjadi penulis PLUS
Penulis yang tulisannya bagus
Penulis bagus yang ngebedah bukunya yahud
Bedah buku yang interaksinya kece
Interaksi dan promosi bukunya yang cihuy
Penulis Plus kemudian lahir dari alumni Sekolah Perempuan. Mereka gila nulis dan nggak pernah lupa promosi
Penulis plus lahir di IIDN, mereka menulis dan berpromosi
Jadilah penulis plus bersama Indscript
Penulis yang dicari para penerbit

Makanan Khas Indonesia


Waktu gadis, aktivitas saya keliling dari satu kota ke kota di Indonesia. Satu hal yang paling berkesan di setiap kota adalah makanannya.
Di Makasar, Jogja, Semarang, Medan, Batam, Pekanbaru, Wonosobo, dan setiap kota berbeda. Saya akan hunting makanan setiap menjejak kaki di kota baru.
Indonesia memiliki jutaan rasa makanan dan semua khas!

Setelah menikah, aktivitas keluar kota mulai direm pastinya tapi lidah tetap nagih makanan khas Indonesia ^^
Untunglah ada teh Devy Nadya Aulina dengan sambal pecelnya yang siap saya stok di kulkas dan kembaran saya mbak Indira dengan tepung non msg untuk menggoreng tempe lezat :)

 
Siang ini, keduanya saya padukan dan nyaaaaam....berasa sedang menjejakkan kaki di Ponorogo ^^

Makasih ya sudah memanjakan lidah saya

Family Time, Business Time, n Me Time


Kemarin Nanit nelpon saat saya di Jakarta, "Bun, aku mau main ke taman vanda" ujarnya
Oaaaaaaa saya langsung iri hati dong. Nanit, Ammar, dan Ayah mau malamsabtuan smile emoticon
"Ekkkh Bunda ikut dooong" sahut saya
"Bunda pulang ya hari ini?" Tanyanya
"Iyaa dong, kan mau ke Taman Vanda sama Nanit." Sahut saya lengkap dengan tujuan
Awalnya saya akan kembali menginap di Jakarta karena jadwal saya hari ini masih ada, yaitu mengawal bedah buku bersama ibu Rina Dewi Lina dan team @penebar plus.


Dan, after Private Business Coaching saya langsung cuus ke Bandung. Dijemput di pool travel dengan wajah berbinar Ammar dan Nanit yang terlelap.
Kami pun bermalammingguan bersama, tak lupa mengajak anak-anak magang di Indscript Corp agar mereka mengenal Bandung lebih jauh ^^
Bagi saya, family time itu penting meski business time merapat terus.
Dan, me time bisa juga disatukan dengan business time apalagi sesi coaching klien selalu ada di dua salon kece yang ownernya juga kece Verawati Latifa Spa dan Deta Aleenaspa...


Alhamdulillah, we are happy at Taman Vanda xixiixi

Menulis Jadi Bisnis


"Teh, apa yang membuat Anda memilih bisnis jasa penulisan?" Tanya seseorang
"Karena menulis nafas saya, saya tidak bisa hidup tanpa menulis," ujar saya
Ya, sejak SD hingga kini, aktivitas menulis tidak pernah lepas dari diri saya. Bahkan kelas 4 SD, cita-cita saya terpahat di buku harian masa kecil, "Aku Ingin Jadi Penulis!"

Siapa yang menyangka, bahwa catatan itu menjadi sejarah yang membentuk diri saya.
Keinginan atau cita-cita berubah menjadi kenyataan di masa SMA, kelas 1 SMA tahun 1996
Setiap kemunculan tulisan di media berhasil meng*gas semangat untuk menulis kembali
Dan...tiba saatnya tahun 2007, saya yang sedang berkarir di salah satu perusahaan terjun bebas berbisnis penulisan

Hanya menulis dan dengan kekuatan penulisan yang saya miliki!
Tidak ada modal besar, hanya komputer zaman jadul
Tidak ada fasilitas memadai, hanya berada di kontrakan RSS
Siapa yang mengira, bisnis ini kini telah berusia 8 tahun
Lengkap dengan suka dukanya
Lengkap dengan manis pahitnya

Selamat ulang tahun ke-8 Indscript Corp, bergeraklah dengan inovasi-inovasimu....
8 September 2007 - 8 September 2015

Memilah Kepemilikan

*buku yang tersisihkan :))

Minggu lalu, saat saya baru pulang dari Jakarta, si sulung Nanit berkata, "Bun, di kamarku bukunya harus buku anak-anak semua. Sekarang ada buku orang dewasa punya Bunda. Sedangkan Bunda punya perpusatakaan sendiri di bawah. Bisakah dipisahkan kembali bukunya?"
Ooooow...
"Kan Bunda suka baca buku di kamar Nanit.." Sahut saya
"Boleh baca buku, tapi abis baca buku kembalikan ke lokasi masing-masing." Ujarnya tegas

Aiih, baiklah Nit :)

Akhirnya saya mengambil buku-buku koleksi saya dari kamar Nanit dan menyimpan di ruang TV karena perpustakaan bawah sudah penuh .

Rupanya Nanit sudah paham memilah kepemilikan, apa yang bukan haknya tidak mau dia simpan...semoga

Karir Penulis



Saya selalu bilang, penulis itu harus naik karirnya
Bukan hanya sebagai penulis
Tapi, penulis yang multitalenta
Pergerakan saya menjadi penulis media cetak tahun 1996
Menjadi penulis buku tahun 2004
Mendirikan bisnis penulisan tahun 2007
Mulai mengajar menulis tahun 2009
Mendirikan komunitas perempuan IIDN yang dilatih menulis tahun 2010
Mengembangan bisnis penulisan ke segala sektor industri tahun 2011
Dan kini aktivitas saya di dunia penulisan menjadi semakin tak terbatas


Ya, hanya sebagai PENULIS!
Namun meski sebagai penulis, saya melatih diri saya untuk bisa menguasai bidang lain yang terkait dengan peningkatan karir sebagai penulis
Saya belajar sebagai public speaker di dunia penulisan
Saya belajar menjadi pembedah buku yang baik
Saya belajar menuliskan tulisan yang bisa memengaruhi lebih banyak pembaca
Saya belajar mempromosikan buku
Saya belajar jadi sales buku
Saya belajar negosiasi untuk buku-buku
Saya harus naik kelas!


Menjadi penulis yang menulis buku, menjadi penulis yang bisa melakukan banyak hal karena bukunya!

Ya, kita semua harus belajar untuk berkarir lebih baik, termasuk dalam karir sebagai penulis.
Di Indonesia Internasional Book Fair, saya bangga melihat buku-buku para penulis bertebaran dan semoga kelak seluruh penulis Indonesia bisa berkumpul dalam event besar ini, bukan hanya bukunya saja yang ngumpul ^^

Liputan Koran Sindo


"Teh, awal teteh ingin menulis kira-kira karena apa?" Tanya wartawan
"Karena saya suka membaca tulisan orang lain" jawab saya
‪#‎koran‬ Sindo hari ini
‪#‎bersama‬ buku pak Suyoto Rais dan mbak Ayunin Jafar
‪#‎hijab‬ Indriani Rzaid Odnv, gamis Khrisna Onlineshops

Berhenti Mendendam


"Teh, saya tidak bisa melupakan rasa sakit saya karenanya"
"Teh, saya salah apa? Masalah yang timbul ini melukai saya hingga bernanah. Saya benciiii sekali padanya."
"Teh, kalau saya tidak memaafkannya, salahkah?"

Well, curhat seperti ini nyaris harus saya baca atau dengar jika saya sedang menerima konsultasi bisnis, yang entahlah, selalu nyerempet -akhirnya-pada urusan pribadi, meski saya selalu wanti-wanti, "pisahkan urusan bisnis dan pribadi. Dengan saya konsultasinya bisnis aja ya."

Sakit hati, benci pada seseorang, dan akhirnya menyimpan perasaan marah hingga berlumut di dalam diri. Berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan ada yang akan mengingatnya seumur hidup.
"Bu, lepaskan dendam. Saat ibu melepasnya, pintu-pintu rezeki, kebaikan, dan segala hal yang manis akan terbuka dengan sendirinya. Dendam, sakit hati, dan marah hanya membuat ganjalan dalam langkah kita."ujar saya

Jangan tanya, kenapa setiap saat kita gelisah. Dendam telah mengotori kebahagiaan
Jangan tanya, kenapa hati selalu resah. Dendam telah mengacak-ngacak perasaan.
Jangan tanya, kenapa langkah begitu berat. Dendam hanya akan menambah kaki ini dengan sejumlah beban.
Jangan tanya, kenapa rezeki begitu seret. Dendam menutup peluang dan yang diperlihatkan hanya sejumlah kesulitan.
Saya dan kita semua tidak akan berjalan lurus tanpa belokan.

Kita tak akan melangkah tanya bertemu masalah.
Kita tak akan menerima kejadian manis saja, pahit pasti hadir didalamnya.
Jika kita sudah paham, bahwa hidup dan berinteraksi tak selalu lurus dan manis, lalu kenapa masih ada dendam di hati?
Aaah, anggap saja sakit hati, marah, beda pendapat, konflik, prasangka, atau apapun yang tidak mengenakkan hati hanya sebuah JALAN menuju step yang lebih tinggi.
Memang, tak ada untungnya mendendam.
Fokus saja pada tujuan yang dicapai, bukan fokus pada siapa saja yang berhasil menyilet luka di hati kita ^^
Siap melepaskan dendam?
Mari, kita lakukan sama-sama....

Keluarga Tahan KRISIS


Kemarin suami saya ditelpon oleh salah satu kerabatnya yang membutuhkan pekerjaan karena baru saja kena PHK.
Membayangkan PHK di tengah gempuran "dollar naik" mencekam semua orang. Saya sendiri berdiskusi dengan suami mengenai replanning keuangan dengan memangkas pengeluaran yang tidak penting, meski untuk kelas perusahaan harus sangat smart memutuskan mana yang dipangkas :)
 
Namun, ILMU bisnis maupun keuangan terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah networking yang saya miliki. Mereka, orang-orang hebat yang mengucurkan ilmunya dan siap saya tangkap.
Salah satu yang menginspirasi saya adalah pak Heppy Trenggono, kepiawaian beliau berbisnis tidak serta merta mengubah gaya hidup sederhananya. Bahkan semakin kuat campaign beliau untuk mengajak semua orang hidup lebih "murah" agar tetap survive saat krisis. 


Salah duanya ^^ yang juga menginspirasi saya adalah Doktor Suyoto Rais yang dalam pertemuan dan wawancara kemarin beliau berpesan, "jangan makan saat perut lapar berat" maksudnya karena lapar berat, nafsu makan akan menjadi tidak normal :)

 
Membeli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.

Bismillah kita semua pasti bisa!
Kalau kita bisa, maka kita semua akan menjadi keluarga yang tahan krisis.

"Survive itu bukan pada saat omzet meningkat, pada saat omzet menurun perusahaan harus tetap survive" (Doktor Suyoto Rais, Profesional Global)

Rempong Moms

#‎Olahraga‬ sambil nulis dan ditemani minuman sehat buatan Indonesia dari mbak @Indrawati

Adakah Ibu Rumah Tangga yang nggak rempong?
Dari bangun tidur hingga tidur lagi rasanya jadwal padat merapat melebihi jadwal eksekutif di berbagai perusahaan
Sebuah jadwal domestik yang luar biasa :)
Ditambah lagi aktivitas pilihan si ibu yaitu menjadi pebisnis atau jadi penulis, bisa dipastikan ibu akan bertambah rempong
Tapi Bu, tahukan Anda, tenyata yang membuat IRT semakin rempong adalah kehadiran Gadget!
Dengan gadget, semua terasa lebih sibuk :)
Sedikit-sedikit liat gadget
Dikit-dikit nengok facebook
Rempong liat beranda orang
Curi waktu sedang masak balas komentar
Aiiih nggak nyadar waktu jadi sedemikian berdesakannya
Belum lagi ditambah anak yang suka minjem gadget ibu, rebutan deh :))


Aaah alangkah sayangnya, Gadget yang seharusnya bisa menyederhanakan semua pekerjaan, memangkas waktu, bisa menambah ilmu, justru jadi alat yang bikin sang ibu makin rempongs
Kerasa nggak sih, Bu...kerasa nggak kalau tiap buka gadget, bisa habis 2-3 jam untuk berselancar?
Aiiih sayang waktumu, Bu..kecuali 2-3 jam digunakan untuk mengoptimalkan bisnis dengan melakukan prospek, closing penjualan, belajar online, dan belajar serta baca situs mencerahkan.

Sudah siap mengefektifkan gadget untuk membuat hidup kita lebih positif?

Mulai dari Rumah Kita


Tadi malam, saya dan para profesional global yang tergabung dalam Formasi-G meeting mengenai pembentukan Badan Usaha Milik Formasi-G (BUMF).
Fokus BUMF adalah meningkatkan daya saing produk Indonesia di mata global. Export pertama yang akan kami lakukan adalah ke Jepang, sebab salah satu networking kami ada di Jepang. Selain, tentu saja BUMF akan terus meningkatkan sejumlah networking di sejumlah negara.
Kecap, minyak kelapa, sabun, dan beberapa produk siap kami export. Namun, satu hal yang kami juga tekankan adalah penggunakan produk Indonesia haruslah dimulai dari rumah kami semua.

"Kita tidak akan bisa mengubah sesuatu tanpa mengubah diri kita dulu. Ketika kita sudah mampu mengubah sesuatu, maka tularkan pada yang lainnya."
Mengganti kecap, menjadi kecap produksi Indonesia
Mengganti minyak kelapa, menjadi minyak kelapa produksi Indonesia
Mengganti sabun, menjadi sabun produksi Indonesia
Ya, menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean banyak pengusaha Indonesia ketar-ketir khawatir kalah saing dengan produk import yang akan menyerbu Indonesia.

Tapiiiii....

Saya yakin, jika mulai dari HARI INI semua rumah sudah mengubah kebutuhannya dengan merk-merk Indonesia, yang dibuat oleh orang Indonesia, hingga akhir tahun nanti, kita tak perlu takut kalah saing!
Indonesia pasti Jaya!