KENAPA TEH ?

 Pertanyaan seorang anggota di grup ini menggelitik saya, "Teh, kenapa di grup Indscript tidak banjir acc outline lagi? apakah konsentrasi teteh sudah tergerus karena adanya Indscript Personal Branding dan lini yang lain sehingga naskah bukan lagi prioritas?" tanyanya. Pertanyaan ini sungguh kritis bagi saya dan saya dengan senang hati menjawabnya.

Indscript saat ini sedang melakukan banyak perbaikan disana sini, salah satunya adalah KUALITAS NASKAH dan juga KUALITAS KLIEN yang bekerjasama dengan kami. Ada beberapa pertimbangan kami untuk menjaga keduanya yaitu kami yang juga tidak lepas dari KEKURANGAN semakin merasa kurang ketika dari sisi penerbitpun ternyata tidak begitu baik dalam QUALITY CONTROL NASKAH sehingga akhirnya naskah keluar asal-asalan. Selain itu, kami juga cukup repot dengan penerbit yang tidak pernah MEMBERIKAN BUKTI TERBIT sehingga sering kebobolan informasi terbit naskah tanpa kami sadari. Serta beberapa pertimbangan lainnya yang membuat kami merasa lebih nyaman dan harus mengatasi berbagai hal yang bisa merugikan nama AGENSI dan PENULIS dengan SELEKTIF BEKERJASAMA.
Agensi kami di masa mendatang harus menerbitkan buku-buku yang benar-benar menjadi buku THE BEST bukan asal terbit.

Demikian jawaban saya untuk diketahui oleh seluruh penulis di grup Indscript---Mari tetap berkarya dan 2014 terbitkanlah BUKU TERBAIK milik Anda yang siap membuat pembaca Anda JATUH CINTA.

Berbagi Itu Memberi Banyak Pada Hati

 Senang sekali dengan keberadaan IIDN ini, saya banyak menemukan anggota yang begitu murah hati untuk berbagi pada sekelilingnya. Mereka yang tidak sungkan berbagi ilmu pada anggota lainnya dan mencerdaskan satu sama lain.

Saya berterima kasih pada team pengurus dan korwil serta anggota yang semakin kompak mengusung tag line AKTIF - KREATIF - PRODUKTIF dalam keseharian. Mari kita terus bersinergi menuju tahun 2014 dan pada tahun-tahun berikutnya....

#IIDN2014
#IIDNmenuju10000anggota
#IIDNuntukperempuan

RUMAH KARYA


Perempuan BERKARYA dari rumah merupakan salah satu jalan untuk tetap intens mendidik anak namun tetap memiliki waktu untuk dirinya sendiri mengembangkan sayap ilmunya...

Maka, ketika kemarin saya ditanya oleh salah satu tamu saya, "Mbak, tidak berpikir untuk memindahkan lokasi kegiatan ke tempat lebih besar?" tanyanya, saya menjawab, "tidak terpikir, karena rumah dan pusat kegiatan saya harus menyatu."

Bismillah....

BERSEKOLAH itu TAK KENAL USIA

Kemarin, Sekolah Perempuan bekerjasama dengan komunitas IBU-IBU DOYAN NULIS menyelenggarakan kegiatan mengasah keterampilan "MEMBUAT BONEKA BULU." Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami para ibu di wilayah sekitar sekolah untuk bisa belajar dan produktif menghasilkan dari rumah.

Kegiatan ini menghimpun beberapa ibu dengan usia yang diatas 40 tahun. Tahukah Anda, kegiatan ini membuat para ibu terlihat sangat bahagia dengan aktivitas barunya bahkan salah satu tetangga kami mengatakan, "Alhamdulillah, siap-siap jualan boneka dan dapat penghasilan tambahan."

Alhamdulillah, bersekolah memang tak kenal usia....Anda siap bersekolah?

Salam hangat,
Indari Mastuti.

TOP TIPS SELF EDITING

Setelah mengetahui begitu penting self editing bagi penulis, pasti akan timbul pertanyaan “Bagaimana melakukan self editing?” Sebelum menuju ke proses self editing sebaiknya seorang penulis mengetahui apa saja yang akan diedit. Selain kata yang harus benar-benar bersih dari typo dan sesuai dengan EYD, hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian fakta, jalan cerita, pemilihan diksi yang tepat, penomoran, tanda baca, dan lainnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk self editing adalah mengendapkan naskah. Tujuan dari proses ini adalah supaya Anda kembali tenang dan segar. Dalam proses ini Anda tidak boleh melihat sekilas atau memikirkan naskahnya. Untuk mengendapkan naskah biasanya membutuhkan waktu seminggu atau lebih dan untuk penulis yang dikejar deadline bisa mengendapkan naskahnya satu hari.

Kedua, setelah masa pengendapan selesai, bukalah naskah kembali dan anggaplah naskah tersebut milik orang lain. Buang jauh-jauh anggapan positif terhadap naskah tersebut. Mulailah membaca dengan teliti naskah dan lakukan editing. Untuk melakukan pengecekan kata bersahabatlah dengan kamus.

Ketiga, jika ada yang tidak sesuai atau ada suatu hal yang dianggap penting, tambah, kurangi, dan ganti pernyataan atau kalimat yang ada di dalam naskah tersebut.

Keempat, meskipun self editing Anda juga bisa meminta orang lain untuk memeriksa naskah Anda. Berikan naskah tersebut kepada orang lain untuk dibaca dan mintalah pendapat dan masukannya. Anda bisa mempertimbangkan masukan dari pembaca tersebut.

Kelima, cek sekali lagi naskah Anda, jangan bosan membacanya berulang kali. Dan, naskah siap dikirimkan.

BERKARYA DARI RUMAH

Suasana hari ini sangat ramai, tetangga dan anggota Sekolah Perempuan berlatih membuat kerajinan boneka bulu. Hasil kerajinan ini akan dijual di sorum komunitas sehingga akhirnya mereka bisa mendapatkan penghasilan baru...

Mari berkarya dari rumah


KOLABORASI

Alhamdulillah sore tadi saya bersama pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendapatkan sesi diskusi langsung di ruang kerja Walikota Bandung Ridwan Kamil. Dalam diskusi hangat tersebut yang paling mengena dalam benak saya adalah penyampaian walikota muda tersebut, "sebagus apapun ide dan inovasi tidak akan jalan tanpa KOLABORASI." dan di akhir sesi kami pengurus HIPMI akan menggalang kolaborasi lebih solid lagi demi BANDUNG JUARA.

Terima kasih kang Emil, luar biasa diskusinya ^__^




MENULIS ITU CUKUP SATU KALI PELATIHAN SAJA

Saya sering bertemu dengan beberapa anggota yang mengikuti pelatihan di grup ini secara berulangkali, saya sering mengatakan, "bu, untuk jadi penulis sebetulnya ikut pelatihan nulisnya satu kali saja, sisanya KONSISTEN MENULIS."

Namun, sayangnya tidak semua orang yang mampu percaya diri mulai menulis setelah pelatihan atau mungkin tidak punya waktu lagi untuk menulis setelah nyampe di rumah.

Jadi, resep menulis hanya 3M: MENULIS, MENULIS, dan MENULIS

Jika Anda ingin ikut SEKOLAH PEREMPUAN, ini adalah saat yang tepat untuk menyerap ilmu dan segera mewujudkan mimpi jadi penulis, kontak Kartikowati Dh untuk gelombang 3

SEPENTING APAKAH SELF EDITING ?

Pernah mendengar istilah self editing? Secara bebas self editing bisa diartikan sebagai penyuntingan mandiri, sebuah kegiatan menyunting yang dilakukan oleh penulis sebelum naskah siap dikirimkan ke redaksi dengan tujuan naskah tersebut lebih baik dan tidak asal jadi.

Banyak kalangan penulis yang masih menganggap enteng self editing, padahal penulis yang melakukan self editing memiliki nilai lebih dibandingkan penulis yang menyelesaikan karyanya asal jadi sesuai deadline.

Self editing adalah senjata yang sangat ampuh bagi para penulis untuk menjebol penerbit ataupun redaktur majalah dan koran. Bukan rahasia lagi, penerbit dan redaktur tentu lebih memilih naskah yang rapi, bebas dari typo, dan bebas dari kesalahan teknis.

Self editing juga menambah poin bagi penulis, khususnya penulis pemula, dan tak jarang penerbit akan menerima langsung tulisannya selanjutnya karena dinilai memiliki nilai lebih. Beda halnya dengan penulis yang belum berpengalaman dan menyelesaikan naskahnya asal-asalan, penerbit pun akan memasukkannya ke dalam black list. Dengan demikian self editing akan memperlancar karir penulis.

Selain itu, self editing akan melatih penulis lebih teliti dan lebih kiritis. Tidak jarang penulis yang melakukan self editing menulis ulang naskah yang sudah diselesaikannya karena beberapa pertimbangan dan tujuannya hanya ingin menyuguhkan naskah yang layak untuk dinikmati pembaca. Secara tidak langsung, self editing akan membawa penulis mempelajari kaidah Bahasa Indonesia yang benar.

Ingin menjadi penulis yang memiliki nilai lebih, lakukan self editing.

SETIAP PENULIS BERBEDA, DEMIKIAN JUGA SETIAP PENERBIT

Setelah bertahun-tahun berbisnis di bidang agensi naskah. Ada banyak sekali pelajaran yang saya ambil di bisnis ini terlebih dengan menyesuaikan diri dengan KARAKTER penulis dan juga karakter PENERBIT.

Setiap penulis punya keinginan yang berbeda, gaya yang berbeda, dan visi yang berbeda dalam berkarya, demikian juga dengan penerbit. Kerapkali saya harus memaklumi masing-masing pola tersebut.
Namun, terlepas daripada PERBEDAAN entah kenapa saya semakin menyukai tantangan di dunia penerbitan ini. Liku-likunya selalu menambah pembelajaran dan sukanya menambah bahagia.

Barangkali ini yang dinamakan dengan pentingnya sebuah KOLABORASI atas dasar PERBEDAAN. Kalau semuanya sama, apanya yang menarik?

Selamat menulis dan saya menunggu KARYA Anda di agensi kami...

Salam hangat,
Indari Mastuti.

INOVASI --- IDE

Tingkat persaingan, kreativitas yang hampir merata, dan juga gesitnya perkembangan zaman mau tidak mau harus membuat semua orang berpikir terus menerus untuk berINOVASI dan menelurkan IDE dari waktu ke waktu.

Bukan hanya seorang pebisnis yang harus berINOVASI, hampir semua hal harus terus dirawat dengan inovasi, misalnya saja PENULIS, bahkan seorang IBU RUMAH TANGGA.


Tanpa inovasi, perjalanan kita membangun apapun akan terasa begitu datarnya bahkan bisa jadi akan tertinggal oleh mereka yang sudah lebih dulu melakukan inovasi dan menggelontorkan ide-idenya yang positif. Nah, bagaimana dengan Anda, sudah siap berINOVASI?

Salam hangat,
Indari Mastuti.
Founder Indscript Corp
Founder Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif
Founder Ibu-ibu Doyan Bisnis.
Founder Sekolah Perempuan.
Founder Anak-anak Doyan Nulis.

Me

Bagi saya masa lalu adalah masa lalu. Kita tidak hidup di masa lalu, kita hidup di masa kini yang akan membentuk masa depan. 

Maka, masa lalu hanya kenangan dan pembelajaran bagi saya. Saya akan berjuang untuk masa depan. Energi dan hati saya untuk masa depan.

 Setiap episode kehidupan saya selalu menjadi ajang saya untuk belajar. Hidup akhirnya merupakan satu pembelajaran ke pembelajaran lainnya. Saya memupuk harapan pada setiap episode buruk dan memupuk optimistis pada episode baik.

Saya yakin bahwa menerangi kehidupan itu tidak perlu menjadi matahari, cukup menjadi lilin saja sudah jauh lebih cukup untuk memapah langkah kita dalam gelap.

Airmata di pagi hari memberi doa dan berkah...
Terima kasih pada mama yang membuatku belajar tentang arti memaafkan sebenar-benarnya...


 Membuat RENCANA HIDUP tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, masukan keBERMANFAATan bagi orang lain dengan rencanaa yang dibuat. Keberkahannya akan semakin meluas seiring dengan meluasnya manfaat yang ditebarkan....

KEBENCIAN itu MEMBUTAKAN hati, membuat telinga menjadi TULI, dan meMATIkan penyejuk diri...

 

Mari Meniru



Dalam kelas pelatihan menulis untuk anak kemarin, Nanit si sulung saya sertakan. Apa yang dia tulis hanya dua baris saja dengan huruf super besar . Apa yang dia tulis? ternyata dia mencermati kegiatan saya berkebun. Dia menulis, "Seru juga ya menanam kita harus mengikutinya"

Oalaaah ternyata anak memang peniru ulung lingkungan 


MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR

Tahun 2013 merupakan tahun yang paling aktif saya MENGAJAR dan dengan berbagai program dari komunitas maupun perusahaan dipastikan di tahun 2014 jam terbang saya mengajar akan meningkat pesat.

Sebetulnya, yang saya rasakan dalam proses mengajar adalah saya juga menjadi lebih giat lagi BELAJAR. Saya menganggap mengajar sama dengan belajar. Ada berbagai teknik mengajar yang saya dapatkan saat sedang mengajar tema baru dan rasanya saat mengajar itu saya menjadi SETARA dengan peserta yang hadir = KAMI SAMA-SAMA BELAJAR

MENYUMBANG TANAMAN...

Dalam dua hari ini rumah saya mulai disesaki tanaman dan sungguh rasanya saya semakin mencintai hijau dan udara yang mulai terasa segar. Sesaknya tanaman itu karena satu persatu tetangga menyumbang tanaman ke rumah. Bahkan, di sebelah dan belakang rumah sudah terlihat geliat MENGHIJAUKAN RUMAH.

Tanaman yang di sekitar awalnya tidak terurus menjadi segar dan sehat. Tetapi yang paling membahagiakan saya bukan karena semakin hijaunya tanaman melainkan kedekatan antara saya dan para tetangga semakin terbangun dengan apiknya.

Saling memberi, saling menyumbang, saling membantu menjadi keseharian di lokasi rumah saya. Lantas, saya semakin merasa BETAH mengerjakan semua dari rumah. Mari, bu kita BELAJAR DARI RUMAH untuk perempuan Indonesia lebih baik dan generasi Indonesia lebih berkilau.

‪#‎semuaberawaldarirumah‬
‪#‎mewujudkanLingkunganHijau‬

MENULIS DIMULAI DENGAN CINTA

Gelombang virus MENULIS yang diawali dari komunitas IBU-IBU DOYAN NULIS makin menghebat saat ini. Saya sebagai founder komunitas tersebut sangat berbahagia karena semakin banyak ibu yang mengusung tagline "AKTIF - KREATIF - PRODUKTIF" semakin berlimpah dan semuanya berawal dari RUMAH. 

Gelombang virus MENULIS semakin menghebat dengan adanya SEKOLAH PEREMPUAN. Satu per satu alumni kelas Sekolah Perempuan menelurkan naskah perdananya dan ambooooy tulisannya tidak kalah menarik dengan mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi.

Semua itu karena MENULIS DIMULAI DENGAN CINTA...dan selamat bercinta dengan tulisan Anda...

Salam hangat,
Indari Mastuti.
Founder Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis dan Sekolah Perempuan

Mompreneur


Wanita-wanita di dunia sudah semakin berpengaruh dalam bisnis, mereka memiliki kekuatan untuk membentuk dan menata ulang dunia kita. Beberapa wanita yang masuk dalam jajaran daftar 100 orang Wanita Berpengaruh di dunia adalah seperti Oprah Winfrey yang masuk dalam urutan 13, beliau merupakan pendiri Harpo Productions, the Oprah Winfrey Network (OWN) dan pendiri Oprah Winfrey Leadership Academy for Girls. Tidak ketinggalan penyanyi energik bersuara emas Beyonce Knowles-Carter yang masuk urutan 17, beliau menciptakan label fashion House of Dereon dengan ibunya, Tina Knowles, pada tahun 2004.

 Pada bulan Mei 2012 Beyonce meluncurkan shop.beyonce.com, sebuah merek pakaian dan pasar aksesori. Sofia Vergara masuk urutan 38, beliau co-founder penting dari talent management dan new media company yang berusia 17 tahun, LatinWE, yang ditarik dengan perkiraan $ 27.000.000 tahun lalu. Cher Wang ada di urutan 46, beliau bersama CEO Peter Chou bersama-sama mendirikan HTC pada tahun 1997, dan tetap sebagai pemimpin yang berkembang dari perusahaan produsen smartphone lain untuk memimpin merek Android. Seorang penulis perempuanpun bernama J.K. Rowling berada pada urutan 93, beliau penulis buku laris Harry Potter. Tulisannya ini berhasil terjual 500 juta kopi di seluruh dunia. bahkan kemudian difilmkan.

ANAK-ANAK DOYAN NULIS?

Hari Minggu ini akan jadi hari pertama saya mengajar untuk anak-anak yang mau jadi penulis buku. Sebetulnya mengajar anak-anak bukan hal baru buat saya, saya beberapakali diundang oleh sekolah-sekolah di Bandung untuk mengajar murid-murid mereka agar lebih pandai menulis. Namun, mengajar di kelas sendiri alias di basecamp IIDN baru akan saya lakukan minggu ini. Sungguh saya merasa dagdigdug menanti kegiatan itu.

Tadi malam, akhirnya saya memutuskan jikapun kelak hasil dari kegiatan ini POSITIF dan mendapat dukungan dari para orangtua yang hadir maka saya akan membentuk komunitas anak menulis dengan nama ANAK-ANAK DOYAN NULIS. 


Tujuan awalnya tidak muluk-muluk hanya menjadi ruang atau wadah bagi alumni kelas ANAK agar tetap menjaga komitmen dan semangat mereka untuk SETIAP HARI MENULIS.
Mohon doanya dan jadikan rumah kita ruang BELAJAR...

Salam hangat,
Indari Mastuti

MICEUN SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH, BUN...

Siang ini Ammar meminta salak kesukaannya. Lalu kami sama-sama melantai mengupas salak. Saya mengumpulkan kulit salak di pinggir lantai, tiba-tiba Ammar menegur, "Bun, miceun sampahna di tempat sampah atuh sanes di handap." katanya

Uuuuups...
"Muhun dikempeulkeun heula de, nembe ka tempat sampahkeun." kata saya
"Oooh muhun..." katanya sambil mengangguk
xixixiix

*De Ammar nyengir 

Semua Hal Itu Pelajaran

Semakin hari hati saya mudah sekali trenyuh, segala hal saya anggap pelajaran. Semua kejadian buruk saya anggap lahan belajar, saya kerapkali menganggap kejadian buruk adalah TEGURAN bukan COBAAN. 

Kenapa?

Semata-mata karena kita tidak pernah menyadari bahwa langkah kita tidak luput dari KHILAF dan dari rasa DITEGUR itulah saya selalu mengatur rencana dan langkah lebih baik.

Dengan teguran demi teguran yang Allah berikan, saya merasa langkah kian mantap untuk menata masa depan dan merancang sesuatu yang baru yang lebih baik. Semoga teguran demi teguran itu senantiasa menyempurnakan.

Personal Branding

Buku merupakan salah satu cara menguatkan PERSONAL BRAND Anda di masyarakat.

Kita Mulai Saja


Hari Jum'at minggu lalu, hujan mengguyur Bandung. Saat itu saya sedang berbelanja di warung sebelah. Entah kenapa saya bilang ke penjual warung, "Ngobrol yuk..". Saya lalu berdua dengan pemilik warung mengobrol, kami bicara tentang kegiatan anak-anak kami dan tiba-tiba saya nyeletuk tentang----------sampah.

"Saya prihatin dengan sampah di sepanjang perumahan kita. Berhamburan kemana-mana." ujar saya


"Iya teh, saya juga. Cuman kalau saya sih buang sampah tetap pada tempatnya." ujarnya
"Saya ada ide gimana kalau kita berdua mulai bergotongroyong membersihkan sampah di jalanan sekitar kita?" usul saya
"Kita berdua?" tanyanya heran
"Ya kita saja..." ujar saya sambil tersenyum
"Mending ajukan saja ke RT biar rame" jawabnya


"Kalau nunggu RT bertindak, sama aja kita menunggu sampah menimbun makin banyak. Bikin banjir ..." saya lalu berdiri dan menunjuk genangan air yang keluar dari selokan.
"Kita mulai saja dari kita dulu, berdua.." usul saya lagi
"Kita mulai, dan saya yakin yang lainakan menyusul." optimis sekali saya menyatakan itu.
"Oke..."sahut tetangga saya
"Kita ketemu jam 5 nanti subuh ya?"ajak saya..
beliau mengangguk setuju.


Jam 5 pagi, saya dan beliau sudah sigap menyapu halaman, menyabuti rumput dan membersihkan selokan 5 rumah di sekitar kami...Olala, tiba-tiba satu persatu keluar rumah.
"Bunda Nanit, aduuuh malu saya, rumah saya dibersihkan bunda Nanit..." ujar satu tetangga saya
Dan akhirnya, pagi itu 5 rumah nampak segar, bersih, dan siap memberi udara yang sehat...
Ya, semua dimulai dari kita sendiri...

#Bertanamdaribahanbekas

Menjadi IBU dan SAHABAT di Satu Waktu


Atas permintaan Majalah Ka*tini, hari ini saya dan mama melakukan pemotretan karena kisah saya pada masa remaja hingga saat ini akan diulas dalam satu rubrik. 

Wawancara kemarin dengan redaksinya membuat air mata saya turun tak bisa kompromi. Terkenang masa-masa dimana seringnya saya dan mama beradu pendapat dan berbeda cara menyelesaikan masalah. Bahkan baru pada tahun ini, setelah saya menulis biografi tentang kepatuhan seorang anak pada ibunya, saya benar-benar bisa menerima semua perbedaan kami dengan seikhlas-ikhlasnya. 

 
Pada saat saya dan mama saling mengikhlaskan perbedaan cara pandang kami, pada saat itu air mata kami tumpah ruah dan kami berpelukan dengan sangat hangatnya. "Mencintaimu, Ma, sebuah proses yang sangat panjang." dan dari pola didik mamah dalam membesarkan saya membuat saya bertekad bahwa generasi anak saya, saya harus tumbuh menjadi ibu dan juga sahabatnya bukan hanya sebagai "ibu, ibu, dan ibu"


Dan, inilah yang menjadi alasan saya menjadi penulis buku biografi, "banyak nilai kehidupan yang bisa saya serap dan bisa saya aplikasikan dalam hidup saya."

#cintamama

Pelukan

Hari ini, karena PRnya Nanit menangis meraung-raung. Awalnya saya membantunya membuat PR kemudian menurut dia saya salah kasih penjelasan, ujung akhirnya Nanit nangis dan marah-marah...

Saya tidak bisa lagi mengatakan apa-apa, dalam situasi yang saya anggap genting saya hanya mencoba memberinya pemahaman, jika tidak juga bisa, saya kemudian memeluknya walau Nanit meronta-ronta ketika saya peluk. Saya menatapnya dalam pelukan, air mata saya luruh melihat dia menangis dan mengatakan, "Bunda sayangna ka dede sanes ka Nanit."

Hampir 10 menit saya menenangkannya, sambil mendengarkan ocehannya, sesekali saya menimpalinya kalau saya sangat menyanyangi dia hingga Nanit berhenti menangis namun ketika melihat air mata saya turun, dia kembali sesegukan seolah merasa menyesal karena bundanya menangis.


Pelukan membuat Nanit berhenti menangis sekaligus membuat jiwa saya rapuh karena tiba-tiba saya bertanya dalam hati saya, "benarkah saya tidak adil membagi kasih sayang?"

Semua Berawal Dari Pikiran Kita


Hari ini saya bertemu dengan salah satu calon klien. Ada obrolan menarik yang kami bahas salahsatunya ketika dia berkata, "tahu nggak bu, saya bikin status bbm kalau tahun depan saya akan punya buku, padahal saat saya nulis itu saya tidak tahu bagaimana caranya bisa punya buku. Inilah cara saya mencapai target saya, dengan menyampaikan pada banyak orang mimpi saya." ujarnya. Lalu, dia berkata lagi, "Sampai akhirnya saya bertemu ibu, dan saya tahu ibu yang akan membuat mimpi saya tercapai." 

Obrolan kami selanjutnya tidak kalah hangatnya. Tentu saja kami bicara tentang buku yang akan kami buat. Saya bahkan mengonsep bukunya sambil kami mengobrol dan tralaaaaa....konsep itu tinggal kami lanjutkan menjadi nyata dalam tulisan calon bukunya. Ya, sekali lagi SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN KITA!

Dari Anak Saya Belajar



Kedatangan Mbak Noor Ruly Abyz Wigati kemarin membuat saya terinspirasi atas kiprahnya di dunia ibu dan anak. Ketika beliau menjelaskan proses menulisnya yang bersumber dari anak, saya mengangguk-angguk setuju. Lantas, kami kembali mengobrol banyak dalam perjalanan menuju Jakarta. Satu hal yang paling berkesan atas pernyataan beliau, "saya belajar dari anak" dan saya setuju dengan itu.


Berbeda dengan Nunu El-fasa, perempuan muda ini menghadirkan semangatnya dalam rumah saya, kami berbicara tentang organisasi dan kami diskusi dengan hangat mengenai banyak hal.
Saya beruntung bisa menjadi tuan rumah kedatangan dua perempuan itu dan menyeruput banyak ilmu dari obrolan kami, alhamdulillah
 — with Nunu El-fasa.

Apa beda IIDN dan Sekolah Perempuan?

Apa bedanya Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif dan Sekolah Perempuan? Pertanyaan itu sering diajukan pada saya dalam berbagai kegiatan. 

IIDN adalah sebuah komunitas menulis dengan target semua anggotanya akan belajar menulis dari komunitas tersebut, namun waktu yang dibutuhkan pada setiap anggotanya sangatlah berbeda tergantung dari tekad dan keinginan kuat anggota.

Di Sekolah Perempuan, waktu belajar sudah ditentukan hanya 3 BULAN dan harus mencapai target 1 naskah buku. Nah, Anda mau pilih yang mana? dua-duanya sama-sama menarik untuk jadi wadah belajar jadi PENULIS...




Wisuda Sekolah Perempuan Angkatan 1


  Setelah belajar bersama selama tiga bulan, tiba juga saatnya Sekolah Perempuan melepas peserta angkatan pertama. Perasaan kami di hari Sabtu tanggal 9 November 2013 itu campur aduk. Antara lega, karena bisa mengantarkan para peserta hingga akhir masa pembelajaran, sekaligus sedih karena ternyata tiga bulan itu cukup menjadikan kami dekat secara emosional.

Dengan rasa bangga kami menerima sejumlah print-out draft naskah yang siap menjalani proses penerbitan. Ada pula beberapa naskah yang masih belum siap, tapi kami bertekad untuk tetap sampai ke tujuan semula: menerbitkan buku pertama dan selanjutnya. Coaching untuk angkatan pertama diperpanjang hingga 9 Desember 2013.

Ini dia para alumni Sekolah Perempuan Angkatan I

     Terima kasih sudah bersama kami, belajar menulis kehidupan, menyebarkan kebaikan melalui tulisan. Tetaplah menjadi keluarga besar Sekolah Perempuan...                                                                   

   

Generasi Buku

Pagi tadi, kunjungan sebuah TK di lokasi tempat tinggal saya datang. Anak-anak disambut dongeng yang saya bawakan dengan penuh semangat, kadang mereka kaget ketika suara saya yang tiba-tiba berubah jadi suara raksasa xixixi. Lantas, setelah mendengarkan dongeng, mereka rebutan memilih buku anak yang ada di perpustakaan kami.

Jadilah generesi cinta buku, anak-anakku 

SINERGI 2014

Menjelang 2014, sudahkah membuat target menulis Anda? sudahkah memiliki target yang lebih tinggi dari tahun lalu? sudahkah? 

Menjelang 2014, Indscript Corp dan seluruh jajaran manajemen kami mengucapkan selamat datang semangat baru dan mimpi baru serta target baru yang terpancang di hati para penulis dan editor Indscript Corp. Kami berharap, Indscript menjadi salah satu target atau goal dalam SINERGI Anda di tahun 2014.

Tahun 2014 semoga kerjasama semakin apik diantara kita, mohon maaf atas segala kekurangan kami dalam mengawal kinerja teman-teman semua dan semoga tahun depan kita semua bisa semakin bertumbuh lebih baik.
Setiap bulan, kami menunggu pengajuan ide dan naskah teman-teman semua, silakan tetap berkomunikasi dan berkontribusi dengan kami. Segala naskah yang masuk ke email kami akan kami respon dengan gembira...

Dengarkan

Sejak memutuskan untuk menggeluti dunia sales. Telinga saya jadi lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara, khususnya dalam hal komplain 

Sebagus apapun produk selalu ada pro dan kontra, apalagi urusan human error selalu saja terjadi tanpa kita duga. Sebaik-baiknya kita mengurus klien---selalu ada yang miskom.
Pada kondisi ini, telinga harus siap menjadi telinga gajah, menjadi besar dan menyerap semua yang didengar. Meski mungkin kita ingin menyanggah --- kita tidak perlu menyanggah hanya dengarkan saja.
Setelah mendengarkan baru kita mulai mengkaji yang salah dari pelayanan kita dan bisnis kita. tugas selanjutnya adalah benahi, benahi, dan benahi...


Konsep mendengar ala sales ternyata sangat bermanfaat dalam kehidupan saya saat ini, dalam berkomunitas, dalam bertetangga, dalam berkeluarga, dan dalam banyak hal.
Telinga memang diciptakan dua karena manusia harus lebih banyak mendengar daripada berbicara...


#berbagikisah

DENGARKAN...

Sejak memutuskan untuk menggeluti dunia sales. Telinga saya jadi lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara, khususnya dalam hal komplain 

Sebagus apapun produk selalu ada pro dan kontra, apalagi urusan human error selalu saja terjadi tanpa kita duga. Sebaik-baiknya kita mengurus klien---selalu ada yang miskom.

Pada kondisi ini, telinga harus siap menjadi telinga gajah, menjadi besar dan menyerap semua yang didengar. Meski mungkin kita ingin menyanggah --- kita tidak perlu menyanggah hanya dengarkan saja.
Setelah mendengarkan baru kita mulai mengkaji yang salah dari pelayanan kita dan bisnis kita. tugas selanjutnya adalah benahi, benahi, dan benahi...


Konsep mendengar ala sales ternyata sangat bermanfaat dalam kehidupan saya saat ini, dalam berkomunitas, dalam bertetangga, dalam berkeluarga, dan dalam banyak hal.
Telinga memang diciptakan dua karena manusia harus lebih banyak mendengar daripada berbicara...

#berbagikisah

Liputan IIDB di Paseban

Liputan tentang IIDB di Portal Paseban

KOMUNITAS di TAHUN 2014



Pada satu waktu saya mendapatkan undangan dari salah satu institusi pemerintahan. Salah satu poin yang dimunculkan adalah bahwa mereka akan membentuk satu komunitas sebagai corong informasi kebijakan. Saya mengajukan pertanyaan, "Kenapa harus membentuk? kenapa tidak membina? karena komunitas di Indonesia saat ini sudah semakin menggeliat bahkan mereka melesat lebih cepat dari pemerintahan." ujar saya.


Terkait dengan hal ini, di tahun 2014, adanya komunitas akan semakin dilirik oleh beragam kepentingan. Bagaimana tidak, dalam komunitas yang didirikan karena CINTA akan menggelinding membesar secara alami dan terus membesar seiring dengan semakin berpengalaman sang founder dalam mengelola ratusan, ribuan, hingga ratusan ribu orang didalamnya. Dengan banyaknya pendukung didalamnya, beragam HAL POSITIF bisa digerakkan di dalam komunitas.


Pada beberapa hari lalu, salah satu penjelasan dari seseorang yang berpengalaman di dunia perbukuanpun menyatakan bahwa komunitas menjadi sesuatu yang semakin "seksi" untuk terus bertumbuh dan berkolaborasi dengan banyak industri.
Lantas, sudah siapkah komunitas di Indonesia menangkap peluang ini? sudah siapkah berbagai industri melihat keseksian komunitas untuk diajak berkolaborasi? sudah siapkah pemerintah mengajak komunitas menjadi corongnya?
Satu hal yang pasti, komunitas yang berdiri harus terus berjalan dengan beragam penyempurnaan didalamnya untuk menjadi komunitas yang bukan hanya tempat berkumpul tapi juga ruang BERPRESTASI.

Salam berkomunitas,
Indari Mastuti Full
Founder Ibu-ibu Doyan Bisnis.
Founder Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif.
Founder Sekolah Perempuan.




Tugas Mentor

Tugas seorang mentor bukan hanya mendampingi dan memberikan motivasi untuk maju. Kadang-kadang mentor harus berperan menjadi seseorang yang amat galak pada menteenya. Namun, kalau mentee berhasil mencapai sesuatu, mentor tidak pelit untuk memuji.
Saya memiliki mentor yang supeeer galak, beberapa kali saya menangis karena kadang dia memperlakukan saya sepertinya kejaaam dan saya tersinggung dengan ucapannya. Namun, saya juga sering sekali mendapatkan kebahagiaan yang dasyat saat diskusi dengannya. 

Pada satu masa saya dikritik habis-habisan, dan satu saat saya dipuji dengan penuh semangat. Seperti siang ini, "Wow In, kirain kamu 99% keren ternyata 101% kereeen" katanya dengan setengah berteriak di telpon karena saya berhasil mencapai satu targetnya.
Maaaaaaak....mentor gini nih yang selalu membuat bisnis semakin terasa menarik!

Cari mentor terbaik bisnis Anda...

#thanksmymentor
#seruputilmu

Target Nanit 2014

Hari ini sangat puaaas, bersama Nanit membuat target 2014. Ini adalah target yang ingin dicapai Nanit, dia memilih gambar dan tulisan dengan gembira 


Dede Anak Sholeh

Pagi-pagi, dua krucil udah heboh. Mereka berantem untuk sebuah gelar, "sholeh"
Ammar mengganggu Nanit dengan keusilannya
Nanit: Buuuuun...ieu dede
Ammar: Bun, da dede mah ngan nyium teteh
Nanit: Da alim dicium ku dede
Ammar: Wios atuuh da dede sayang teteh
Nanit: Aliiiiiiiim. Mun bade nyium wawartos heula
Ammar: Wios we


Nanit: dede mah teu sholeeeeh. Dede mah tara nyungken izin pami nyium teeeeh *teriaaak
Ammar: Dede mah sholeh, da sayang ka bunda, ka ayah, sareng ka teteh.
Nanit: teu sholeh pami teu nyarios heula mah mun nyium *keberatan
Ammar: ah wios we dede mah sholeh, pami neunggeul teu nyarios nembe teu sholeh
Nanit: &*%$#@!*
Bunda: xixixixi

#Ammar masih mungil, nggak nyangka sekarang udah bisa berpendapat 
 — withDeky Tasdikin.

Kenapa Personal Brand Itu Penting?

Ketika kami meresmikan “Personal Branding Agency” dan mulai melakukan pengenalan jasa layanan ini pada tanggal 10 Januari 2013, kami mendapatkan banyak respon positif sekaligus respon yang kontra. Mereka yang menganggap penting mengenai personal brand ini menyambut dengan semangat kehadiran jasa kami yang merupakan agensi pertama di Indonesia yang menangani personal brand. Namun, ada juga yang menganggap bahwa personal brand itu hanya sekadar pencitraan dan narsis semata. Nah, diantara pro dan kontra inilah kami terus mengedukasi klien bahwa latar belakang berdirinya agensi kami itu karena kami merasa banyak sekali orang hebat, orang penting, dan orang keren yang luput dari masyarakat luas. Kami bertugas untuk memunculkannya menjadi lebih kuat, lebih menasional, dan lebih luar biasa. Pentingkah?

Personal brand bisa diartikan sebagai membangun nama pribadi seseorang setara denganmerk. Seperti layaknya merk-merk terkenal seperti Nike yang identik dengan sepatu dan peralatan olahraga atau coca-cola sebagai minuman berkarbonasi, nama seseorang pun bisa diidentikkan dengan sesuatu. Misalnya, saat mendengar nama Tung Desem Waringin masyarakat bisa membayangkan seorang motivator yang mampu membuat semangat pendengarnya membara. Saat mendengar Chairul Tanjung yang terbayang adalah seorang pengusaha ulet yang merintis bisnisnya dari nol. Orang-orang yang telah berada di puncak kesuksesan telah menyadari kenapa personal brand itu penting.

Dengan memiliki personal brand yang kuat maka seseorang akan lebih mudah memasarkan produknya. Apalagi bila produk miliknya itu melekat pada nama personalnya. Tak hanya produk utama berbagai produk sampingan seperti buku, CD atau acara TV akan lebih mudah dipasarkan.

Tak hanya produk yang dimilikinya personal brand yang kuat juga bisa mengundang pemiliki produk lain menggunakan personal brand ini sebagai media iklan untuk berbagai produk tersebut. Maka, tak heran bila seorang penulis buku best seller muncul sebagai bintang iklan produk pembersih muka atau atlet profesional ditunjuk sebagai bintang iklan jam tangan terkemuka.

Kedua manfaat di atas tentu sudah bisa menjawab pertanyaan kenapa personal brand itu penting. Namun, masih ada manfaat lain dari personal brand, yaitu membuka peluang untuk membangun komunitas tersendiri. Orang-orang dengan personal brand yang kuat akan dengan mudah mendapatkan follower atau penggemar. Kumpulan penggemar ini menjadi kekuatan yang bisa digerakkan oleh pemilik personal brand.

Dengan memiliki personal brand seseorang bisa dengan mudah dibedakan. Keunikan dan kekhasan yang dimiliki personal brand adalah salah satu senjata untuk bisa memenangkan persaingan. Bisa persaingan di dunia hiburan, bisnis, maupun politik.

Membangun personal brand yang kuat menjadi suatu keharusan bila ingin sukses di era globalisasi sekarang ini. Makin ketatnya persaingan membuat memililiki personal brandyang kuat menjadi satu keharusan. Hingga tak perlu lagi dipertanyakan kenapa personal brand itu penting.

Jika Anda merasa personal brand itu penting, kenapa tidak menggunakan jasa Personal Branding Agency Indscript Creative? Kami akan membentuk personal brand Anda menjadi yang TERDEPAN!

Personal Branding Agency – Indscript Creative
Indari Mastuti (28D248C8)


TAHUN BARU = RENCANA BARU + SEMANGAT BARU

Menyambut tahun baru Islam serta sebentar lagi menyambut tahun baru nasional dan dunia membuat jantung saya berdebar-debar. Tentu saja, tahun depan harus lebih baik dibandingkan dengan tahun ini seperti halnya ketika pergantian tahun di tahun lalu, saya mencanangkan tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Seperti biasa, saya membuat target tahunan dan kali ini bukan hanya saya tapi saya melibatkan si sulung membuat target tahunannya. Meski usianya baru 5 tahun namun dia begitu bersemangat membuat target. Targetnya di tahun depan adalah menjadi gadis kecil yang pintar membuat kue *saya sendiri bingung bagaimana mengajarinya, wong saya tidak bisa bikin kue.


Berbeda dengan si sulung, saya membuat target sendiri yang mulai dari beberapa bulan lalu sudah saya pasang kuda-kuda agar tahun depan lebih ciamik dan target tercapai semua. Target saya tentu saja masih di bidang MENULIS. Menulis yang merupakan nafas saya hingga saat ini.


Target bukan hanya milik saya, sayapun mulai membenahi sistem dalam dua komunitas perempuan yang saya dirikan. target saya Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif dan Ibu-ibu Doyan Bisnis akan melahirkan buanyaaak perempuan inspiratif yang akan menggegarkan dunia dengan beragam keahlian yang dimiliki *tsyaaah. Dan target itu hanya bisa terealisir dengan kerjasama diantara pengurus komunitas semua.
Maka, tidak salah jika tahun baru selalu memunculkan RENCANA BARU dan SEMANGAT BARU. Lalu, bagaimana dengan rencana Anda di tahun depan?

Bekerja Bersama-sama


               

Saya harus bangga pada kinerja team pengurus di komunitas yang saya dirikan. Mereka adalah para ibu yang begitu mendedikasikan diri untuk kemajuan ibu yang lainnya, meski kami semua bekerjasama secara mandiri.
Setiap hari rapat pengurus pusat selalu ramai dengan ide pengembangan komunitas. dan herannya, mereka selalu punya ide!

Mungkin ini yang dinamakan dasyatnya bekerja bersama-sama, dengan bersama setiap perjalanan berliku menjadi lebih mudah, dengan bersama lemah menjadi kuat, dengan bersama tumpul menjadi tajam, dan dengan bersama kami semua berbagi besarnya beban di bahu. Bersama memang dasyat!

Mari kita melanjutkan perjuangan kita komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif danIbu-ibu Doyan Bisnis..

#komunitas
#penguruspusat
#bersamaBISA2014


Seruput Ilmu

SEMANGAT!

Tadi malam saya berdiskusi kembali dengan mentor bisnis saya. Meski dalam diskusi selalu ada saja yang dikritisi, tapi sesudah diskusi selalu ada semangat baru yang menyala dalam diri bahwa besok harus lebih baik, bahwa tahun depan harus lebih baik, dan bahwa harus belajar lebih keras lagi.
Malam tadi pesan dia hanya satu, "kalau salah, kalah gagal, kalau kecewa artinya kita semua harus semakin keras untuk BERUSAHA dan BELAJAR."

Alhamdulillah....

#seruputilmu