Pelukan

Hari ini, karena PRnya Nanit menangis meraung-raung. Awalnya saya membantunya membuat PR kemudian menurut dia saya salah kasih penjelasan, ujung akhirnya Nanit nangis dan marah-marah...

Saya tidak bisa lagi mengatakan apa-apa, dalam situasi yang saya anggap genting saya hanya mencoba memberinya pemahaman, jika tidak juga bisa, saya kemudian memeluknya walau Nanit meronta-ronta ketika saya peluk. Saya menatapnya dalam pelukan, air mata saya luruh melihat dia menangis dan mengatakan, "Bunda sayangna ka dede sanes ka Nanit."

Hampir 10 menit saya menenangkannya, sambil mendengarkan ocehannya, sesekali saya menimpalinya kalau saya sangat menyanyangi dia hingga Nanit berhenti menangis namun ketika melihat air mata saya turun, dia kembali sesegukan seolah merasa menyesal karena bundanya menangis.


Pelukan membuat Nanit berhenti menangis sekaligus membuat jiwa saya rapuh karena tiba-tiba saya bertanya dalam hati saya, "benarkah saya tidak adil membagi kasih sayang?"

No comments:

Post a Comment