Hidup Semurah Mungkin


"Salah satu cara mengatasi biaya hidup yang serba mahal karena dollar naik adalah dengan hidup semurah mungkin!" Pesan pak Heppy Trenggono
Hidup semurah mungkin, kata-kata yang tepat untuk isue bahwa penduduk Indonesia menjadi sangat konsumtif dalam berbagai hal.
Perkembangan kartu kredit didorong oleh semakin banyaknya orang yang kerapkali hidup di atas standar penghasilan, bahkan jika pun penghasilannya besar tidak berarti biaya hidup harus besar.

Jika hanya mampu membeli nasi goreng di pinggir jalan, kenapa harus memaksakan makan di cafe?
Jika hanya mampu menggunakan motor, kenapa harus memaksakan mengkredit mobil?
Jika hanya mampu mencukupi kebutuhan makan setiap bukan, kenapa memaksakan membeli baju harganya mahal?
Bahkan jika Anda bisa membeli makanan di cafe mahal, bisa membeli mobil, bisa membeli baju yang mahal, haruskah melakukannya?


Jangan membeli sesuatu karena INGIN tapi karena BUTUH
Standar hidup yang tinggilah yang mencekik diri.
Buatlah standar hidup sederhana, meskipun penghasilan luar biasa, sebab hidup sederhana akan menyelamatkan di masa yang akan datang.


Terimakasih pak Heppy, obrolan inspiratif dengan bapak akan saya share sebagai wujud ‪#‎pergerakanindonesia‬ ke arah yang lebih baik

Bela dan Beli Indonesia

"Seandainya semua uang berputar diantara rakyat Indonesia, kita nggak akan mengalami masa sulit." Ujar beliau
Heeem...
Saya langsung berpikir sejenak dengan apa yang dikatakan beliau dan langsung bertekad dalam hati.
Mau beli baju? siap-siap pakai desain dan produksi Ibu-Ibu rumah tangga Indonesia yang berbisnis fashion
Mau beli makanan? Mulai cinta produk yang dibuat orang Indonesia ah :))
Mau cari karyawan? Pastinya orang Indonesia hehehehe
Mau beli bumbu? Pilah-pilih khas Indonesia dan dibuat oleh orang Indonesia
Meski...
Ya meski kita tidak akan bisa lepas dari produk import yang memang dibutuhkan, misalnya handphone, laptop, elektronik lainnya, atau apapun NAMUN kita tetap bisa meningkatkan pembelian lainnya diantara pebisnis yang memang berasal dari Indonesia untuk membangun Indonesia.
Daaaan...
Insya Allah sesama rakyat Indonesia kita saling memberi masukan agar produk Indonesia makin dicintai, karena katanya...
#1 katanya packagingnya kurang maknyos
#2 harganya kadang lebih mahal
#3 rasanya kadang beda-beda
Siap-siap saling EDUKASI menuju Masyarakat Ekonomi Asean dengan bela dan beli Indonesia, bismillah

Heiii, Saya Juga Belajar!

#‎saya‬ sedang belajar mengoptimalkan line hingga satu bulan ke depan

Pekerjaan sehari-hari saya mengajar
Kadang, saya mengajar online
Kadang, saya mengajar di radio
Kadang, saya mengajar secara langsung
Kadang, saya mengajar streaming
Mengajar!
Tapi, sambil mengajar saya juga belajar
Belajar dari studi di lapangan
Belajar dari apa yang saya dengar dan saya baca
Dan...
Saya belajar juga dari ahlinya!
Bagi saya investasi ilmu lebih dari investasi emas, property, atau investasi lainnya
Investasi ilmu adalah investasi yang tidak akan habis
Saya belajar dan duduk manis di kelas, mendengarkan sang ahli berbicara
Saya bertemu dan mendengarkan petuah dan nasehat mereka yang saya anggap guru
Saya makan siang sambil mencerna apa yang harus dilakukan dari mulut sang coach
Kita semua, ya kita semua
Memiliki peluang saya sama untuk belajar
Asal, Kita semua tak pernah merasa "sayang" jika harus berinvestasi untuk belajar
Investasi tidak selalu uang loh, bahkan jika harus membayar mahal pun, why not?
Investasi lainnya adalah waktu dan keringat
Serta mau MENGOSONGKAN otak dan pikiran saat belajar
Siap dikucuri kembali ilmu, petuah, dan nasehat dari yang kita anggap jauh lebih ahli

Nah, siap belajar hari ini?

Mencocokkan Diri di 3 Generasi


Hidup di tiga zaman berbeda tidaklah mudah menyesuaikan
Zaman mamah, zaman saya, dan zaman si sulung Nanit. Kami punya karakter yang berbeda satu sama lain dan kami saling menyesuaikan dengan "tidak mudah"

Berbeda pendapat, pasti ada
Berselisih, terjadi juga
Merasa paling benar, kadang menyembul di 3 hati ini
Tapi...3 generasi ini saling menyempurnakan satu sama lain, dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing...


Pernah merasa berbeda zaman seperti Mamah - saya - Nanit?

Kolaborasi ‪#‎BeliIndonesia‬ dan Profesional Global


Saya telat datang dalam meeting Formasi-G dan pak Heppy Trenggono.
Begitu saya nongol, pak Heppy langsung tanya, "Bagaimana Sekolah Perempuannya?" Lalu beliau menceritakan sekilas aktivitas beliau saat diundang ke Sekolah Perempuan

Kali ini, saya kembali bertemu pak Heppy untuk aktivitas lain yaitu diskusi mengenai organisasi Formasi-G yaitu Forum Masyarakat Indonesia Berwawasan Global yang didirikan oleh Doktor Suyoto Rais, seorang profesional global dan juga penulis buku "Seindah Sakura di Langit Nusantara"
Keterlibatan saya sebagai executive Formasi-G di divisi working 2 yaitu sebagai membantu publisitas aktivitas organisasi.


Alhamdulillah, tak sabar di Desember kelak, pak Heppy akan jadi panelis dan saya akan jadi moderator dalam event "Deklarasi FORMASI-G dan Seminar Menyambut MEA 2015" dimana Sambutan dan Pengukuhan Pengurus Oleh Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie

Bismillah.....
— with Suyoto Rais.

Reparasi Bisnis


"Program yang sedang dilakukan di komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis adalah memberikan semangat berjuang di tengah dolar yang merangkak naik. Mereka, ibu-ibu pebisnis harus lebih kuat dan tegak bisnisnya di tengah berbagai tantangan." Ujar saya pada Pak Heppy Trenggono



"Sewaktu saya ke Sekolah Perempuan, saya terinspirasi dengan adanya streaming dan pembelajaran jarak jauhnya. Itu yang membuat akhirnya saya juga membuat studio khusus untuk mengedukasi di berbagai wilayah dengan streaming ini. Kadang saya sedang di Amerika dan dipancarkan streamingnya ke banyak titik di Indonesia." Ujarnya

Kami saling terinspirasi satu sama lain, terima kasih pak Heppy.
‪#‎meREPARASIBisnisparamompreneurmenujuMEA‬

Metamorfosa karir____Mengajar Sekretaris Menulis


Karena tidak ada biaya masuk universitas, untuk menambah skill, keluar dari SMA selain bekerja sebagai jurnalis di media cetak saya pun sekolah di akademi sekretaris.
Hanya satu tahun saja dan sangat membantu saya untuk kemudian bisa memasuki sebuah perusahaan besar dengan posisi awal sebagai customer service.

Menulis, adalah bagian favorit dalam mata kuliah di akademi ini. Korespondensi sebagai senjata awal perusahaan untuk menjebol perusahaan lainnya menjadi kekuatan saya di dunia sekretaris.
1998-1999 mengenang masa itu. Tahun 2000 memasuki sebuah perusahaan multinasional di bidang telekomunikasi sebagai costumer service dan berganti divisi selama 4 tahun bekerja hingga di akhir karir saya dipercaya menjadi pemimpin redaksi buletin internal perusahaan. Tahun 2015, kini saya diundang untuk melatih para sekretaris bagaimana menajamkan tulisannya dalam dunia bisnis.


Komunikasi Itu CERMIN


Dalam berbagai lini kehidupan, komunikasi sangat penting
Terutama dalam bisnis, komunikasi lisan dan tulisan sangat penting
Komunikasi tulisan digunakan untuk membuat iklan hingga promo tools lainnya
Komunikasi lisan digunakan ketika suatu saat Anda harus melakukan presentasi dan melakukan deal untuk project besar "maupun kecil
Komunikasi lisan butuh latihan
Salah satu latihannya adalah berbicara di depan cermin, sudah enakkah gaya bahasa kita, gerak tubuh kita, dan intonasi suara kita?


Sabtu ini, yang mau ikut berlatih Public Speaking bisa langsung kontak Kiki Handriyani, S M Sari, Fauziah Kurniasari, atau Nida Syauqiyah Amjad Dzihni
atau langsung ke saya juga boleeeh ^^
saya akan melatih Anda di lokasi Ni Kadek Hellen Kristy
So, sudah siap berkomunikasi sebagai cermin bisnis Anda?

‪#‎hijab‬ by Jihan Hertine Rozaline
‪#‎make‬ up by Tania Damayanti Maris

Maaf, Hari Ini Nanit Mengecewakan Ayah dan Bunda


Seperti biasa sebelum tidur, kami mengobrol. Tetiba Nanit mengambil tasnya lalu berkata, "Maaf Ayah dan Bunda. Hari ini Nanit mengecewakan Ayah dan Bunda.." Ujarnya
Saya dan suami saling berpandangan
"Kenapa, Nit?" Tanya suami
Nanit menyerahkan dua lembar kertas.
"Ulangan Nanit cuman 85 saja." Ujarnya dengan mimik sedih
Ayah bertanya, "Nanit nggak belajar?"
"Bunda tidak pernah menyuruh aku belajar loh, Ayah." Ujar Nanit

Xixiix...ya, saya memang jarang meminta Nanit belajar, saya hanya meminta Nanit menyimak gurunya di kelas
"Berarti kurang nyimak, Bu Guru." Ujar saya
"Nggak apa, Nit. Nilainya udah besar kok...hebat!" Sahut saya
Bagi Nanit, nilai 85 akan mengecewakan ayah bundanya, karena dia selalu mendapat nilai 95 - 100
Oh Nanit, maafkan Bunda dan Ayah ya... :((
Menjelang tidur, dia berbisik, "Bunda, aku bener-bener nggak mau sekolah di luar negeri. Aku ingin di Bandung saja biar selalu dekat Bunda. Aku ingin di ITB saja."
Saya mengangguk pelan...

Banjirnya IDE

#‎suami‬ yang malas difoto
Kemarin, seharian saya belajar. Suami setia antar dan jemput bersama anak-anak
Dalam kebersamaan sepanjang perjalanan, kami selalu diskusi banyak hal, terutama kini, suami saya masukan dalam kelas-kelas training online sebagai pengamat :)
Saya bertanya, apa kekurangan dan kelebihan saya mengajar online dan beliau akan memberikan masukan untuk kemudian menjadi penyempurna konsep ajar.
Suami selama 8 tahun ini memang setia menjadi imam, coach bisnis pribadi, pengawal, sahabat, tempat segala macam cerita saya tumpahkan termasuk REM yang akan menjaga saya dari banjirnya ide.


Ya, banjir ide!
Ide yang saya miliki sering tercurah dari langit tanpa mengenal waktu. Saya catat semua ide, bahkan beberapa kali kecolongan mengaplikasikan ide tanpa persetujuan suami, akibatnya waktu saya tergerus karena kesibukan hehehe
Setelah itu, diREM lagi!
Kemarin kami juga berbicara tentang ide, ketika saya tanya,"Kenapa ya Allah kasih saya banyak ide?" Tanya saya
Suami kalem menjawab, "supaya kamu kerjakan satu per satu bukan dikerjakan semua dalam satu waktu" 


Saya :)))

Mengunci Amarah


Manusia, memiliki tingkat ego yang sungguh tinggi
Maka benar adanya kalau salah satu hal yang paling sulit dikendalikan adalah amarah, sebab amarah terkait dengan ego
Lalu saya ditanya, "Teteh kenapa jarang marah? Saya lihat kalau ada masalah dengan seseorang teteh mah kalem aja." Tanyanya
Saya bilang, "Saya juga marah, tapi saya endapkan dulu sejenak. Kira-kira kalau saya balik marah, untungnya apa ya? Justru lebih banyak rugi dibandingkan untung. Ruginya jelas kelihatan sekali: saya jadi tidak bahagia, mendendam, selalu tidak tenang, dan wajah jadi suram." Sahut saya
"Tapi kan, kalau kita dimarah-marahin apa kita harus diam?" Tanyanya
"Jawab saja yang paling realistis untuk dijawab, tapi tak perlu balik marah." Jawab saya


Satu orang yang sangat berperan dalam pengendalian marah saya adalah suami, beliau suka bilang begini setiap saya merasa marah. "Silakan kamu hitung, berapa persen yang membuat kamu marah. Saya yakin tidak sampai 1% saja, 99% kamu dikelilingi oleh orang-orang yang membuat kamu merasa nyaman. Teman-temanmu kebanyakan orang yang baik. Percayalah. Jadi, untuk apa menghabiskan energi untuk 1% orang yang membuat kamu tidak nyaman? Melangkah saja...." Ujarnya

Tidak mudah mengunci amarah, tapi pasti kita semua bisa sebab jauh lebih banyak orang yang suka damai daripada peperangan, bukan?

Berlomba dengan Bunda


"Nit, kenapa kamu suka banget ikut lomba?" Tanya saya
"Sebab aku ingin punya piala lebih banyak daripada piala Bunda." Sahutnya kalem
"Kalau sudah punya lebih banyak mau apa?" Saya makin kepo
"Artinya Nanit bisa seperti Bunda." Jawabnya
"Haruskah Nanit seperti Bunda? Kan Nanit punya keunikan sendiri dibandingkan Bunda. Malah Nanit lebih kereeeen loh dari Bunda." Jawab saya
"Ya, bener Bun, kalau bisa Nanit harus lebih keren dari Bunda." Sahutnya makin keliatan kalem
"Sok Bun, aku mau difoto ama pialaku." Pintanya langsung action 


Saya langsung ngakak ;)))

Serba Online


Saya memang ibu yang serba online..
Beli makanan kadang online
Beli baju lebih sering online
Ngajar 90% online
Komunikasi dengan networking 90% online
Semua online...


Dan untuk IRT rempong kayak saya memang harus berterimakasih pada teknologi
Kalau teknologi tidak secanggih ini, rasanya pencapaian tidak akan secepat ini
Seperti hari ini, pulang dari kondangan suami bilang mau beli batik. Duuuh, kalau ke toko langsung waktu abis di jalan.


Yo wis saya bilang, "pilih aja langsung, beli ke mbak Jumratul Aliyah ya...batiknya keren-keren. Kan Ayah juga pernah nyoba kemarin..." Ujar saya
Suami ngangguk-ngangguk setuju...
Sekarang batik udah dipesan, saya sekeluarga tinggal leyeh-leyeh kan di rumah?

Mimpi Nanit


"Sebenarnya aku ingin jadi penyanyi, Bun. Tapi, karena ayah tidak mengizinkan, aku mau jadi Guru yang pinter masak saja." Ujar Nanit sambil mendesain DREAMBOARDnya di akhir tahun 2013.
Tahun 2014, dia mulai belajar masak. Memasak makanan berat hingga camilan ringan. Makanan yang dimasaknya ternyata enak!
Tak lupa jika temannya datang ke rumah, dia akan segera menyajikan makanan untuk menemani mereka bermain :)
 
Tahun 2015, keinginannya untuk mengajar membuncah. Nanit membuka Sekolah Gratis. Dia mengajari anak-anak sekitar menulis, berhitung, mengaji, hingga menari dan menyanyi :)
Tahun ini, dia meresmikan Sweet Nanit, memproduksi puding sehat dengan penjualan di sekitar rumah.
Masih banyak mimpi Nanit, seperti halnya saya, Bundanya. Dan kami siap menjemput MIMPI!

Sahabat dan Partner Kini dan Masa Depan




"In, Nanit elu banget" itu komentar banyak sahabat-sahabat saya. Termasuk hari ini, saat saya dan Nanit tampil berdua di acara yang digagas oleh alumni Wirausaha Muda Mandiri Jabodetabek, tentu saja dengan support Bank Mandiri.
Saking seringnya dikatakan begitu, rupanya tertanam sudah di bawah alam sadar Nanit kalau dia adalah Bundanya.
"Aku adalah kembaran Bunda. Tapi, bolehkan kalau cita-citaku berbeda? Aku tidak ingin jadi penulis." Kata Nanit.
Tentu saja, Nak...
Masa depan ada di tanganmu, pilihan terbaik kamu yang tahu, kami sebagai orangtuamu hanya mengarahkan, mendampingi, dan memfasilitasi.
"Meski Nanit tidak jadi penulis kita tetap bisa kolaborasi kan, Nit?" Tanya saya
"Oh ya, termasuk nanti Nanit akan bantu Bunda di Indscript. Mungkin kalau Nanit sudah SMP." Ujarnya


Ooooooh Nanit, sahabat dan partner masa kini dan masa depan.

Aleena


Hari ini berkantor di Rumah Cantik Aleena, bertemu dan diskusi dengan ownernya yang kece Deta Aleenaspa, lalu berkumpul dengan owner Hijab Nyla, Rya Nyla serta bertemu ibu asyik, pemilik guest house bu Etty Setyarsi
Eiiih jam satu siang bakal ketemu Novita Ariestanty, asyiiiiik
Terakhir ditutup ME TIME menikmati perawatan kecantikan di Rumah Aleena ^^

Berbagi Cara Mengatasi Masalah

Setiap hari Kamis - Jumat saatnya saya mengawal para Ibu pebisnis dalam Sesi Private Business Coaching.
Apakah saya lebih pintar dalam bisnis sehingga saya memutuskan membuka jasa layanan Private Business Coaching? Banyak yang jauh lebih hebat dibandingkan saya!
Lalu, apa yang saya transfer ke mereka? PENGALAMAN MENGATASI MASALAH.

Ya, masalah. Ada begitu banyak masalah dalam bisnis, itu sebabnya tidak semua sanggup berbisnis dan masalah terbesar adalah kekuatan mental.
Bagaimana mengawal bisnis dalam kondisi carut marut
Bagaimana menghadapi gesekan dalam persaingan
Bagaimana memaknai setiap perubahan dalam pola bisnis
Bagaimana menghadapi downnya bisnis
Bagaimana mengatur strategi saat tak ada uang sama sekali
Bagaimana mengatasi masalah bisnis di tengah masalah pribadi
Bagaimana mencari karyawan yang nge-klop dengan perusahaan


Ya, ada banyak masalah dalam bisnis yang tidak bisa hindari, saya berusaha mentransfer energi agar mereka mampu membuat sistem yang kuat, baik dalam bisnisnya, juga mentalnya, pikirannya, dan hatinya...


‪#‎mencharge‬ energi dengan diskusi

Liputan Terbaru bulan Agustus 2015


Bersama dengan para perempuan Indonesia yang luar biasa, kami saling mendorong untuk maju di dunia bisnis maupun dunia penulisan.
Bismillah...

‪#‎hijab‬ by Indriani Rzaid Odnv
‪#‎gamis‬ by Margawitra Lia (gamisnya nggak keliatan nih hiks)

Kemudahan yang Merusak


Apa yang tidak kita dapatkan saat ini? Zaman sangat memudahkan kita semua
Tak perlu pergi ke Luar negeri untuk tahu ada apa di negara tetangga
Tak perlu beli buku tinggal searching google
Tak perlu berkunjung untuk bisa mengobrol

Semua serba mudah!

Namun kadang kemudahan ini terlalu menggiurkan untuk kemudian jadi jalan yang merusak hati
Menggunjing, bergosip, melecehkan seseorang, menghina, dan melakukan banyak hal negatif pun bisa hanya dengan gadget di tangan. Ada inbox facebook, wa, path, twitter, dan semua akses media lainnya.
Kemudahan akhirnya memabukkan!
STOP Jangan TERGIUR!
Yuk kita memulai dan memilih obrolan yang produktif untuk kemajuan kita semua...

Teh, Lihat MIMPIku


Setiap hari selalu ada perempuan yang menyetorkan mimpinya di inbox saya.
Dan sungguh saya akan bergembira melihat mereka berhasil memvisualkan mimpi mereka
"Kamu pasti bisa!" Ujar saya yakin dengan sejumput doa untuknya
Ya satu per satu semua berani bermimpi!
yang tua, yang muda
yang kaya, yang biasa-biasa
Dari mimpi yang wah hingga yang sederhana
Salah satu daftar impian yang membuat saya tertohok adalah ketika seorang ibu menyetorkan impiannya dengan gembira.

Bukan mimpi punya rumah mewah
Bukan juga mimpi punya uang yang melimpah
Bukan juga punya mobil berjejer di garasi
Bukan juga punya omzet yang menjulang ke langit
Bukan keliling dunia
Bukan, bukan itu...

Impiannya adalah "suami mencintai saya dengan tulus dan menghiasi rumah dengan jutaan kebahagiaan" tulisnya :')
Berani bermimpi?

Teh, Lihat MIMPIku!


Setiap hari selalu ada perempuan yang menyetorkan mimpinya di inbox saya.
Dan sungguh saya akan bergembira melihat mereka berhasil memvisualkan mimpi mereka
"Kamu pasti bisa!" Ujar saya yakin dengan sejumput doa untuknya
Ya satu per satu semua berani bermimpi!
yang tua, yang muda
yang kaya, yang biasa-biasa
Dari mimpi yang wah hingga yang sederhana
Salah satu daftar impian yang membuat saya tertohok adalah ketika seorang ibu menyetorkan impiannya dengan gembira.
Bukan mimpi punya rumah mewah
Bukan juga mimpi punya uang yang melimpah
Bukan juga punya mobil berjejer di garasi
Bukan juga punya omzet yang menjulang ke langit
Bukan keliling dunia
Bukan, bukan itu...
Impiannya adalah "suami mencintai saya dengan tulus dan menghiasi rumah dengan jutaan kebahagiaan" tulisnya :')
Berani bermimpi?

Modal Bisnis = Percaya Diri


"Teh, kenapa ya kalau mau nawarin produk, saya langsung menciut?"
"Teh, apakah saya bisa menjalankan bisnis dengan baik? Rasanya saya nggak pede"
"Teh, saya cocoknya bisnis bidang apa ya? Kok rasanya melempem semua keyakinannya"

Heeem...
Bagaimana mungkin bisnis bisa makin menjulang jika percaya diri jatuh ke jurang?
Minder penghambat langkah kita!
Minder hanya membuat kita duduk di pojokan sedangkan yang lain sudah berlarian mengejar impian.
Hayuk bu, pagi ini kita mulai tingkatkan PERCAYA DIRI untuk apapun bisnis yang ibu geluti dan untuk apapun yang kita jalani..

Gandengan tangan yaaaaaa....^^

Resmi Sudah, Yayasan Sekolah Perempuan Indonesia


Setelah dikelola oleh Indscript Corp selama 2 tahun. Kini, Sekolah Perempuan resmi mandiri dan berdiri sendiri dengan payung Yayasan Sekolah Perempuan Indonesia.

Founder: Indari Mastuti Full dan Handayani Abd Widiatmoko
Pembina: Dina Sudjana
Pengawas: Asep Mulyana Ida Fauziah
Pengurus: Anna Farida, Deky Tasdikin, Ida Susanti


Alhamdulillah....
Berdiri: 17 Agustus 2013
Jumlah alumni: 150 alumni
Angkatan: 1-8
Dibuka: angkatan 9, 7 September 2015
Cc:
Tim Riset: Juli Artha Chriestie Nava
Tim Promosi: Buku Directselling Kartikowatidh

Action


Kadang geleng-geleng kepala sama si sulung, sekaligus kadang bikin repot karena kalau merencanakan suatu program harus DIREALISASIKAN saat itu juga.
Seperti hari ini, mendadak saya harus menyiapkan hadiah karena dia akan bikin lomba agustusan di rumah.

Nanit: aku mau bikin lomba makan kerupuk di teras rumah
Bunda: hah?
Nanit: minta uang seribu mau beli kerupuknya, Bunda siapkan hadiahnya
Bunda: hah?
Nanit: ayo Bun, teman-temanku udah pada nunggu
Bunda: hah? *sambil ngeliat ke jendela teman-temannya dah ramai di depan rumah


Akhirnya saya langsung cek stok buku deh..
Bagus banget kalau hadiahnya buku anak saja :)
Teh Dedeh Sri Ulfah salah satu bukumu aku hadiahkan :)
Dan saya pun jadi juri 18 Agustusan. Oh Nanit actionmu, nak...cepat sekali! Mungkin Bunda pun kalah cepat

Lifestyle


Saya yakin, bahkan satu detik sangat berharga untuk melakukan perubahan diri sendiri sebelum mencoba mengubah orang lain.
Kebiasaan yang sudah diubah dan jadi ‪#‎lifestyle‬, baru siap untuk dibagikan
‪#‎ubahdaridirisendiri‬
‪#‎manajemenwaktu‬

Sekolah di Luar Negeri


Gegara Indscript Corp sedang menuliskan salah satu tokoh yang berperan dalam pengiriman pelajar ke luar negeri dan memiliki visi mengirimkan satu juta pelajar bersekolah di Luar Negeri, saya jadi tahu terbuka pikiran kalau sekolah di luar negeri nggak mahal-mahal amat ;)
 
"Sekolah di luar negeri bukan hanya sekolah formal tapi sekaligus sekolah kehidupan, kuat menghadapi tantangan, menempa mental, dan fight" ujarnya

Lantas, saya pun memasukkan ke dalam DREAMBOARD kalau anak-anak harus sekolah ke luar negeri selepas SMA.

"Nanit abis SMA kamu sekolahnya di luar negeri ya, Insya Allah kemungkinan ayah atau bunda akan sekolahkan kamu ke German. Disana bla bla bla..." Ujar saya pada Nanit
Nanit terdiam...


"Kayaknya nggak deh, Bun. Aku nggak mau sekolah jauh-jauh apalagi kalau tiap hari bolak balik," ujarnya kalem...


Whaaaat? Dipikirnya German itu di Pasar Baru ya wkwkkwkwk
‪#‎alhamdulillah‬ Nanit juara 1 :)
Semoga terus berprestasi sebagai pelajar dan pebisnis cilik ya, nak, amiiin

Saya Penjaga Bunda


Berdua sedang menonton youtube, kami mulai berebut

Bunda: De, Bunda pengen murotal
Ammar: Dede mau anak Islam
Bunda: Murotal
Ammar: Anak Islam
Kami terus saling rebutan *xixixi
Ammar langsung berkata dengan tegas, "Bunda jangan bantah dede, dede itu penjaga bunda kalau ayah nggak ada."


Uuuuuuuppppps, oke deeeh saya ngalah sama bodyguard hahhaa

Cinta Produk Indonesia


MEA akan diberlakukan mulai akhir tahun ini, tugas saya pribadi adalah memupuk kecintaan saya pada produk Indonesia. Tanggung jawab saya kini, mengajarkan para ibu pebisnis dalam komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis untuk saling silang dalam penjualan produk dan menguatkan rasa kompak diantara mereka sehingga bisa saling support untuk menang dalam MEA.
Alhamdulillah dalam hal fashion, kecintaan saya pada karya ibu-ibu pebisnis di Indonesia makin menguat.
Karya mereka indah....
Produk mereka berkualitas...


Terima kasih Miranti Hardini dan Nunia Craft untuk baju yang saya kenakan kemarin. Sangat nyaman!
‪#‎IIDB‬ menuju 20ribu anggota
‪#‎indonesiamea‬

Setengah Perempuan dan Setengah Laki-laki


"Teh, sesulit apa sih mengurus sebuah bisnis?" Tanya seseorang

Well ya, padahal ya bisnis saya belum mencapai usia 10 tahun, baru menuju 8 tahun tapi minimal di 5 tahun pertama saya sudah lulus ujian.
Apalagi, ya apalagi, bisnis yang saya kelola bisa dibilang bukan bisnis yang biasa yang dipahami alurnya yaitu bisnis MENULIS alias jasa PENULISAN dimana nyaris setiap klien itu istimewa, setiap service setiap orang berbeda-beda.

Saya lalu menjawab, "Jadi pebisnis itu harus jadi setengah perempuan dan setengah laki-laki. Sentuhannya harus perempuan, mentalnya harus laki-laki." Jawab saya
"Maksudnya teh?" Tanyanya lagi
"Kalau saya menempatkan diri totally sebagai perempuan yang dikhawatirkan saya cepat tersinggung, sensitif, dan mudah nangis. Meski mungkin juga tidak semua perempuan demikian, tapi halusnya perasaan perempuan mudah sekali tergores, maka dalam bisnis akan menyulitkan. Makanya menjadi setengah laki-laki itu penting, dimana laki-laki kecenderungan menggunakan akal, kuat, dan lebih realistis dalam berpikir. Dengan perpaduan itu, alhamdulillah bisnis menjadi ringan dijalankan." Jawab saya.


Formasi - G


Meeting bersama para lulusan luar negeri yang akan mendedikasikan diri untuk Indonesia dalam Formasi-G...
‪#‎gamisby‬ Miranti Hardini
‪#‎hijabby‬ Nunia Craft

Saya Lebih Produktif


"Teh, sekarang saya bangun lebih pagi dan kini banyak yang bisa saya kerjakan dalam 24 jam,"
"Teh, saya mencoret kegiatan yang tidak perlu dan menggantinya dengan lebih produktif. Kini, saya punya waktu untuk menulis!"
"Teh, saya siap konsisten untuk promosi dan manajemen waktu akan saya jalankan dengan serius. Tahu nggak teh? Kini saya aktif komunikasi dengan downline saya dan mereka terlihat happy."
Bla bla bla

Saya mengirimkan free ebook pada ratusan ibu-ibu yang semangat untuk mengubah hidupnya lebih baik! Dan mereka sungguh SERIUS menggunakan step by step ebook yang based on true story bagaimana saya mengatur waktu sebagai IRT, pebisnis di bidang Copywriting, dan juga founder dari komunitas yang berjumlah 35ribu orang plus pengajar dan pengawal di Sekolah Perempuan.

Saya juga membuka akses komunikasi setiap hari untuk ratusan ibu ke inbox saya, semua semata-mata karena saya YAKIN SEMUA PEREMPUAN itu MULTITALENTA!
Saya ingin semua perempuan BERKARYA meski dari rumah, BERPENGHASILAN untuk membantu suami, dan HEBAT untuk keluarga.
Selamat datang bulan Agustus, dukung pengubahan gaya hidup kami semua!

Percaya Diri


Bagi saya, modal paling berharga untuk memulai apapun adalah PERCAYA DIRI. Tanpanya, langkah akan tersendat bahkan tertahan.