Baru selesai shilaturahmi dengan tokoh yang saya tulis, sang istri
menghampiri, "terima kasih sudah menuliskan kisah kungkung. Buku yang
kamu tulis telah membuat banyak orang menangis, sebuah kisah yang
menjadi sejarah."
Alhamdulillah, menjadi penulis biografi artinya memahat sejarah hidup seseorang.
Biografi Gouw Tjioeng Yun
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Mandi
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Minggu Untuk Bertanam
Panen tomat sudah pernah walau beberapa biji
saja, kali ini ingin nyobain rasanya panen cengek dan cabe seperti
obrolan saya dan mertua pagi tadi
"harga cengek terus melambung tinggi, sekarang sudah 80 ribuan sekilo. Mamah kepikiran kalau kita nanam cabe yang banyaaak.
Kalau tomat sekali petik langsung layu tanamannya, kalau cabe dipetik tetep subur tanamannya dan bisa dipanen berulang-ulang. Gimana?" Tanya mertua pada saya.
Oooh baiklah mah, mari kita menanam cabe yang banyak. Kita semai benihnya dulu yaaaa....
"harga cengek terus melambung tinggi, sekarang sudah 80 ribuan sekilo. Mamah kepikiran kalau kita nanam cabe yang banyaaak.
Kalau tomat sekali petik langsung layu tanamannya, kalau cabe dipetik tetep subur tanamannya dan bisa dipanen berulang-ulang. Gimana?" Tanya mertua pada saya.
Oooh baiklah mah, mari kita menanam cabe yang banyak. Kita semai benihnya dulu yaaaa....
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Guru dan Murid
Kemarin, belajar bersama dengan para ibu yang antusias mengenai social media membuat saya seperti sedang ngecharge semangat menjadi MURID kembali.
Betapa menyenangkan menjadi murid, bisa bertanya apa saja pada GURUnya. Menambah wawasan kembali dan memuaskan dahaga keingintahuan...
Maka, tetaplah menjadi NOL, merasa TIDAK TAHU, dan selalu KURANG dengan itulah kita akan semakin belajar...
Selamat atas dibukanya Rumah Kreatif Amalia Art --- Semoga menjadi ladang ILMU bagi perempuan dan menjadi ladang AMAL bagi pendirinya, mbak Enno Ariestha, amiin
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Kecerdasan Emosi
Nakita, 7 Januari 2013 |
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Mengelola Kekhawatiran Pada Perempuan
Bersama Dewi Hastuti dari Solok |
Pernahkah Anda merasa masa depan Anda akan sedemikian buruknya?
Pernahkah Anda begitu khawatir dengan penilaian orang lain pada diri Anda?
Pernahkah Anda merasa keluarga Anda adalah keluarga paling bermasalah di dunia ini?
Pernahkah, pernahkah, atau bahkan hari ini Anda merasakan hal itu
dan membuat tidur Anda tidak nyaman, jantung Anda berdetak super
kencang, hingga tubuh Anda tidak bergairah melakukan apapun?
Semua itu berawal dari rasa khawatir!
Kekhawatiran terjadi dimana-mana. Khawatir adalah salah satu
pemikiran akan sesuatu secara negatif yang belum benar atau akan
terjadi, namun seolah-olah kita menyakini hal itu akan terjadi sehingga
merampas ketenangan kita.
Kekhawatiran kerap terjadi dimana-mana, terutama pada perempuan.
Apalagi pada perempuan yang relatif lebih sensitif, lebih mudah
tersentuh hatinya, lebih pemikir, serta lembut hatinya. Namun, jangan
sampai kekhawatiran ini menjadi sumber petaka bagi perempuan.
Kekhawatiran yang berlebihan cenderung lebih memberikan dampak negatif
daripada positif.
Negatif yang sering terjadi pada kekhawatiran adalah pemikiran yang
berlebihan atas lingkungan di sekitar kita, atau mungkin seseorang yang
tidak tahu menahu atas masalah kita. Khawatir membuat langkah menjadi
lebih pendek karena ketakutan yang tidak beralasan, khawatir membuat
kita kerapkali terjebak pada pemikiran negatif pada situasi yang masalah
yang ringan sekalipun, khawatir membuat kita lebih sering lemas
daripada bersemangat.
Maka, ketika kekhawatiran mulai datang, satu hal yang bisa kita
lakukan adalah BERDAMAI dengan khawatir dan MENJODOHKANnya dengan
KELEBIHAN kita.
Ketika khawatir atas penilaian orang lain, segera KOREKSI diri dan memperbaiki
Ketika khawatir tentang masa depan, segera list kemampuan dan melangkah dengan yakin
Ketika khawatir dengan suami, segera percantik hati dan diri agar menggairahkan cinta kembali
Ketika khawatir dengan uang, segera yakini bahwa rezeki siap dipetik esok hari
Ketika khawatir dengan utang, segera rapatkan diri padaNya dan mintalah jalan melunasinya
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Allah sudah mengatur hidup kita
dengan baik pun dalam kondisi paling buruk menurut nalar kita.
Perempuan, jangan khawatirkan apapun, melangkah saja sebaik yang Anda bisa…
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Jenis Biografi
Menuliskan biografi berdasarkan sisi penulis, ada beberapa macam, yaitu :
a. Autobiografi, yaitu sang tokoh menulis sendiri perjalanan hidupnya.
b. Biografi, ditulis orang lain, berdasarkan izin kepenulisan. Biografi ini, terbagi menjadi :
- Authorized biography, biografi yang ditulis seizin atau sepengetahua sang tokoh
- Unauthorized biography, biografi yang ditulis tanpa sepengetahuan atau izin sang tokoh, biasanya karena yang bersangkutan telah meninggal dunia
Kami selalu siap untuk mengabadikan kisah-kisah Anda, Orang tua, keluarga Anda, atau kisah sukses perusahaan/bisnis Anda ke dalam sebuah buku biografi.
hubungi kami untuk info lebih lanjut :
Phone Number dan WhatsApp : +6281321811219
Email info@nulisbiografi.com
visit : www.nulisbiografi.com
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Dibuka KELAS TUNGGAL SEKOLAH PEREMPUAN "MENULIS ARTIKEL"
Sekolah Perempuan akan menyelenggarakan Kelas Menulis Artikel, terbuka untuk umum. Apa saja yang akan Anda peroleh? :
^ Ilmu tentang menulis artikel yang menarik
^ Teman-teman yang seru
^ Pendampingan selama sebulan oleh pemateri
^ Kesempatan untuk jadi penulis artikel di Indscript Corp. karena kebutuhan penulis artikel sangat banyak.
Waktu: Rabu, 9 April 2014, pukul 19.00-22.00 WIB
Biaya: 100.000 rupiah
Cara pendaftaran:
Hubungi Humas Sekolah Perempuan, Kartikowati (Mbak Atie) di FB: Bukudirectselling... Kartikawati, HP: 085 216 216 034, Pin BB: 25F542E6.
Transfer biaya pendaftaran ke: BCA 8100119871 atas nama Indari Mastuti Rizki KSA atau Mandiri 131-00-0460457-7 atas nama Indari Mastuti Rezki RSA.
Tuliskan berita: Kelas Menulis Artikel. Lakukan konfirmasi ke Mbak Atie agar Anda segera dimasukkan ke dalam kelas.
Pendaftaran diterima paling lambat 24 jam sebelum kelas dimulai.
METODE BELAJAR:
Materi tersedia di dokumen kelas, bisa langsung diunduh begitu peserta masuk kelas. Materi disampaikan pada waktu yang telah ditentukan. Peserta berkesempatan melakukan diskusi dan konsultasi dengan pemateri. Semua kegiatan diskusi dilakukan di kelas, bukan melalui inbox pemateri. Semua tugas yang diberikan diunggah ke dokumen kelas, agar semua peserta bisa saling belajar. PEMATERI: Kursus ini akan dipandu langsung oleh Indari Mastuti, CEO Indscript Corp.
Indari Mastuti, entrepreneur di bidang jasa copywriting dengan brand Indscript Creative, usaha konsultasi dan pembentukan Personal Brand bernama Indscript Personal Branding. Ia menulis lebih dari 50 judul buku, tersebar di berbagai penerbitan di Indonesia, serta menetaskan ratusan artikel sejak tahun 1996.
Indari pada saat ini sukses mengawal dua komunitas perempuan yaitu Ibu-ibu Doyan Nulis yang anggotanya berjumlah lebih dari 12.600 orang dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis dengan anggota lebih dari 13.000 orang. Selain mengembangkan bisnis serta dua komunitasnya ini, Indari tercatat sebagai pengurus di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan pengurus di Indonesia Marketing Association (IMA).
Pada tahun 2013, Indari meluncurkan Sekolah Perempuan, sekolah yang dikelola secara profesional untuk kaum perempuan. Bisnis dan komunitas yang dikawalnya telah membuat Indari mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi di Indonesia, seperti Perempuan Inspiratif Nova (2010),Finalis Kusala Swadaya (2011), Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri (2012), Perempuan Terinspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012), Finalis Wanita Wirausaha Femina(2012), Juara 3 Kartini Awards (2012), Finalis Kartini Next Generation (2012),100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah Dengan Cinta SunLight (2013), Juara I Sekar Womenpreneur (2012), hingga Superwoman Indonesia (2014).
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Olahraga
"Tujuan olahraga sebenarnya adalah sehat dan happy. Langsing adalah side effectnya." Ujar mbak Ninda Harahap.
Perempuan hobi lari ini bikin saya semangat terus berolahraga, apalagi
saya merasa "senang dan bahagia" itu makin tumbuh seiring intensitas
berolahraga ---- alhamdulillah...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Bisnis itu TIDAK BERHENTI Bergerak
Dari tahun 2007, sejak saya mendirikan bisnis sendiri. Saya terus bergerak menciptakan inovasi satu ke inovasi lainnya. Berhasilkah? Tidak semua berhasil! Bahkan sebuah inovasi yang saya lakukan gagal total dan membuat pertumbuhan perusahaan melambat bahkan menurun. Pada saat gagal apakah saya berhenti? Saya tidak membayangkan jika saya berhenti bergerak ketika perusahaan dalam kondisi minus, mungkin saat ini saya tidak akan berjumpa dengan ibu-ibu di IIDB .
Dalam kondisi baik dan buruk, pebisnis tetaplah harus BERGERAK dan menelurkan inovasi lagi, lagi, dan lagi. Seperti kata mentor saya, " tidak ada batasan kapan inovasi ditelurkan dan tidak perlu menunggu keadaan memburuk untuk bergerak setiap saat"
Inovasi apa yang akan Anda lakukan untuk bisnis Anda?
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Berbagilah
Dalam perjalanan pulang Jakarta - Bandung, saya merenungkan satu hal ---
kita memang tidak pernah tahu rezeki itu berupa apa dan dari siapa, tetapi kita harus menyakini satu hal bahwa konsep memberi apa dan pada siapa tanpa batas menjadi salah satu jalan masuknya rezeki tak terduga dalam hidup kita.
Jika tidak memiliki uang, berbagilah tenaga
Jika tidak memiliki tenaga, berbagilah ilmu
Jika tidak memiliki ilmu, berbagilah bahagia meski itu hanya sekadar memberi seulas senyuman
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Sejuta Penulis
Mengajar dan Belajar |
Selamat pagi, apakah Anda sudah siap merajut benang mimpi Anda sebagai PENULIS?
Minggu lalu saya ditanya oleh salah satu wartawan media cetak, "Teh, kenapa begitu besar keinginannya menjadikan ibu rumah tangga sebagai penulis?"
Saya menjawab, "Apapun yang saya lakukan dan jalankan tidak jauh dari apa yang pernah saya alami. Setiap saat saya mencari solusi dalam hidup saya. Ketika menikah saya memilih keluar kerja dan pilihan aktivitas saya jatuh pada kegiatan menulis untuk mengganti rutinitas awal saya bekerja kantoran. Ternyata, pilihan ini tepat bagi saya, saya tetap bisa membangun mimpi, ilmu, dan karya hingga penghasilan melalui hal ini. Dan tentu saja, saya ingin membagi aktivitas positif ini bagi ibu rumah tangga lainnya. Saya ingin mereka bisa membangun mimpi, ilmu, karya, hingga penghasilan tanpa perlu meninggalkan anak dan suami di rumah." Jawab saya.
"Apakah mudah mencetak 1 juta perempuan penulis?" Tanyanya
"Tentu tidak mudah. Ada banyak hal yang dialami untuk mewujudkannya. Namun, karena saya adalah perempuan, maka segala kesulitan menjadi lebih mudah karena saya pun berhubungan dengan sesama perempuan. Ini yang menarik. Kami bisa membangun profesi sekaligus pendekatan personal yang hebat untuk mengalahkan kesulitan." Jawab saya
"Lantas, hambatan terbesarnya apa?"
"Perempuan bersuami dan memiliki anak memiliki satu hal yang sama, terlepas dari kesibukannya apa --- karena jelas kebanyakan kesibukan kita sama, di wilayah domestik. Hambatan terbesar kami adalah MANAJEMEN waktu."
Lalu, apa hambatan Anda saat ini? Benarkah manajemen waktu yang membuat Anda kesulitan memasukkan aktivitas menulis dalam kegiatan harian Anda?
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Takaran berbagi
Saya bertanya pada suami saya, "Ayah, apa ada takarannya berapa banyak kita harus berbagi?"
Dan dia menjawab, "Tidak ada! Bahkan jikapun uang di saku kita hanya tinggal 10 ribu dan kita harus memberikannya pada orang lain yang lebih membutuhkan, maka berikanlah. Allah paling tahu takaran rezeki kita, bukan kita yang mengatur takaran rezeki orang lain yang bisa kita berikan."
Alhamdulillah, suami yang amat sholeh.....hehehe
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Inspirasi dan Motivasi
"Kenapa status teteh tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang? Saya selalu termotivasi dengan status teteh, pertanyaan saya tidakkah teteh sendiri membutuhkan motivasi dari setiap masalah yang datang? Apa tidak pernah punya masalah?" Tanya seseorang pada pertemuan kami tempo lalu.
Jawab saya, "Tidak ada manusia yang tidak punya masalah, termasuk saya sendiri memiliki masalah. Status saya di FB bukan menggambarkan saya yang tidak punya masalah, tapi masalah saya sudah saya komunikasikan dengan orang yang tepat, salah satunya dengan suami saya ataupun sahabat, bukan di facebook. Untuk jejaring sosial saya gunakan untuk saling berbagi inspirasi dan motivasi, itu saja."
Dan kami bersepakat bahwa status kami hanya benar-benar untuk berbagi inspirasi dan motivasi, jika ada masalah tertentu, pilihan kami adalah berdiskusi pada orang yang tepat.
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Sahabat
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Berfikir Baik
Meski bukan hal yang mudah ---- Berpikir BAIK tetaplah harus dilakukan walaupun sedang berada dalam kondisi BURUK. Sebab itu akan membuat langkah lebih RINGAN...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Woman Marketer
Ini dia, perempuan yang ketika saya tulis di kompasiana.com langsung masuk headline. Beliau adalah sosok woman marketer yang selalu memikat dan tidak pernah berhenti menelurkan inovasi bisnis, mbak Veronica Ratna Ningrum
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Me and Mom
Saya dan Mama |
Dan, saya amat menikmati, demikian anak-anak yang hepi, apalagi ketika mama saya berkata, "yuk jalan kaki keliling shilaturahmi ke saudara-saudara"
Waaaaaaah, alhamdulillah siap-siap shilaturahmi sambil olahraga
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Kumpul Keluarga 2
Alhamdulillah, ngumpul keluarga dan mudah-mudahan segera menetas penulis baru dari lingkungan keluarga, amiiin
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Kumpul Keluarga
Bersama saudara, kakak ipar, dan anak kost di tempat mama. Kegiatan kami jika bertemu tidak jauh-jauh dengan kegiatan botram (makan bersama) hingga saling curcol tentang anak.....hangaaaat!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Teh Ida
"Saya selalu merasa paling bodoh, itu sebabnya saya selalu siap belajar." Ujar salah satu penulis best seller dalam sesi sharing di Sekolah Perempuan, teh Ida...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Bank Sampah
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Lahan Kosong
Bersama Karang Taruna mengubah lahan kosong
menjadi lahan sayur dan tanaman obat.
Bismillah, kolaborasi bersama anak-anak muda yang energik!
Bismillah, kolaborasi bersama anak-anak muda yang energik!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Jalan - jalan ke Lembang
Foto sebelum jalan-jalan ke pasar Lembang pagi ini...
"Nanit, Ammar, kalian bahagia hari ini?" Tanya saya
"Yeaaaaaa......" Mereka berdua berteriak girang
"Yeaaaa!" Saya ikut bahagia
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Panen Tomat
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Kantor Ide
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Jangan Khawatir
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Perbedaan Itu Menyempurnakan
"Pernahkah membayangkan jika semua perempuan menyatu?" Tanya saya pada seorang sahabat
"Entah prestasi apa yang bisa dicapai perempuan itu, entah berapa banyak pencapaian yang bisa diraih semua perempuan." Lanjut saya
Sahabat saya berkata, "Namun, nampaknya itu tidak mungkin terjadi. Sebagian perempuan akan menyatu dengan sendirinya karena mereka miliki sama-sama positif. Di sisi lain ada sebagian yang memancarkan negatif untuk menyempurnakan langkah. Percayalah bahwa perbedaan itu akan selalu ada, sebaik apapun yang kita lakukan. Just do the best."
Saya merasa beruntung ada disamping sahabat yang satu ini. Perbedaan memang kerapkali menyempurnakan....
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Olahraga
"Bunda udah dibelikan baju olahraga." Ujar suami saya melalui skype tempo lalu
"Bun, liat perutku." Pamer suami saat saya baru sampai rumah senin lalu. " ini hasil olahraga." ujarnya
Beberapa waktu ini, suami memang gandrung olahraga di rumah, saya malah malas-malasan melakukannya.
Lantas karena kini sudah disiapkan suami alat dan bajunya, waktunya saya memulai hidup sehat hehehe
Nggak boleh malas!
"Bun, liat perutku." Pamer suami saat saya baru sampai rumah senin lalu. " ini hasil olahraga." ujarnya
Beberapa waktu ini, suami memang gandrung olahraga di rumah, saya malah malas-malasan melakukannya.
Lantas karena kini sudah disiapkan suami alat dan bajunya, waktunya saya memulai hidup sehat hehehe
Nggak boleh malas!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Mengajar Sambil Liburan
@ Lembang - Teach Save The Children |
Mengajar sambil liburan ama anak-anak, hepiii banget mereka...
Mari nak belajar sambil bermain.
Mari nak belajar sambil bermain.
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Save The Children
Siap-siap mengajar anggota Save The Children selama 2 hari full bersama Anna Farida di Hotel Panorama, Lembang
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Persahabatan
#persahabatan tanpa batas melalui jejaring sosial - IIDN |
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Tidak Akan Berantem Lagi
Masih seputar skype kemarin dengan Nanit. Semakin kritis anak kita, memang kerapkali kita harus memiliki banyak cadangan sabar. Hampir setiap hari ada saja yang saya perdebatkan dengan Nanit. Mulai dari kegiatan makan, sekolah, bermain, atau apapun...
Saya bilang pada suami, kalau saya nangis karena selain kangen juga inget kalau sedang marah sama Nanit. harusnya saya lebih sabar..
"Nanit, hapunten bunda ya...sok marah ka Nanit. Nanit sareng bunda sok pasea wae.." Ujar saya terisak-isak
Saya kemudian mendengar desah tawanya dan Nanit berkata, "sok bunda uih geura, nanit moal ngalawan deui ka bunda. Pokokna mun bunda uih moal pasea deui ah...nanit sayang ka bunda. Ekh bunda teh ka bumina upin ipin kan?"
Dan sayapun terrtawa kembali
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Pelatihan Bisnis dan Menulis untuk Ibu-ibu Ekspatriat Indonesia di Kuala Lumpur
Matahari pagi 15 Maret 2014 di langit Kuala Lumpur
benderang memancarkan hangatnya ke bumi. Aku, Novi Wilkinson, Harty
dan Indari Mastuti memasuki kawasan Mont Kiara yang asri dan elegan.
Kawasan elit yang terletak di Barat Laut pusat kota Kuala Lumpur itu
sebagian besar terdiri dari kondominium megah dan perkantoran.
Pemandangan pohon-pohon cantik berdahan artistik yang tertata rapi di
sepanjang jalan membuat suasana terasa nyaman. Kami melewati
sekolah-sekolah Internasional, dan beberapa apartemen sampai akhirnya
tiba di tempat tujuan. Memasuki kompleks apartemen mewah Seni Mont
Kiara, kami disambut penjagaan ketat petugas keamanan. Setelah memarkir
kendaraan di basement, kami menuju function room tower B.
Ruangan yang didesain dari bahan kaca tembus
pandang itu masih terlihat sepi. Di sinilah akan diadakan pelatihan
berbisnis dan menulis untuk para wanita ekspatriat. Pemrakarsa acara
ini adalah Novi Wilkinson, pendiri komunitas Ibu Mengajar. Bersama
Hellen Kadek, Novi Wilkinson mengundang Indari Mastuti, pendiri
komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB), dan
Sekolah Perempuan.
Satu persatu peserta yang terdiri dari Ibu-ibu
rumah tangga berdatangan. Mereka tampak bersemangat, tak sabar menanti
acara dimulai. Tepat pukul 10 waktu setempat, acara dibuka dengan
sambutan dari Novi Wilkinson. Lalu satu persatu peserta memperkenalkan
diri.
Indari memulai materi “Memulai Bisnis dari Nol”
dengan gaya santai dan penuh canda. Dia menceritakan pengalaman
pribadinya “jatuh bangun” dalam menjalankan Indscript Corp,
perusahaannya yang bergerak dibidang jasa penulisan, copywriting,
personal branding, dan media relation. Ditegaskannya bahwa seorang
pebisnis harus memiliki mental yang kuat dan kegigihan untuk menjalankan
usahanya.
Indari mengatakan bahwa bisnis itu adalah proses,
dan bisnis itu adalah pembelajaran. Semua dapat dimulai dengan rumus
3B, yaitu “ Berbisnis, Berbisnis, Berbisnis” artinya lakukan saja, dan
lakukan sekarang. Bisnis dapat dilakukan sejalan dengan minat dan hobi,
dengan mempertimbangkan pasar dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Berbisnis tidak harus dengan modal yang besar karena modal terbesar
sesungguhnya ada dalam diri sendiri, yaitu motivasi dan komitmen yang
kuat untuk terus berusaha dalam keadaan apapun.
Acara makin “hidup” dan menarik dengan sharing
beberapa Ibu yang sudah menjalankan bisnisnya. Ina Sigit membagikan
pengalamannya berbisnis butik busana muslim dengan memanfaatkan
kesempatan yang terbuka dihadapannya. Hellen Kadek menuturkan
pengalamannya berbisnis katering dengan strategi “ menggandeng”
pesaingnya sebagai partner disaat memperoleh order yang besar. Saling
berbagi order justru membuat usahanya makin mudah dijalani. Emma
mengisahkan bagaimana usaha penyewaan kostum super hero buat anak-anak
pernah membawanya dalam keadaan tertekan. Sulitnya mewujudkan keinginan
klien dan persaingan yang ketat dengan bisnis sejenis membuat Emma
mengubah strategi bisnisnya menjadi bisnis pembuatan kostum yang
mensuplai kebutuhan para pemilik bisnis penyewaan kostum.
Setelah istirahat shalat dan makan siang, acara
dilanjutkan dengan sesi ke dua. Indari menyampaikan materi “ Memulai
Profesi Menulis dari Nol”.
Menjadi penulis adalah salah satu pilihan yang
dapat dijalani ibu rumah tangga. Hal ini didasari pengalaman Indari
yang juga seorang ibu rumah tangga.
Indari mengungkapkan bahwa untuk memulai profesi
sebagai penulis, yang dibutuhkan adalah 3 M yaitu “Menulis, Menulis,
Menulis”. Mulai dengan menemukan ide dan dan mencatatnya lalu
mengembangkan ide tersebut dengan mind mapping. Selanjutnya adalah
membuat kerangka tulisan dan mulai menulis.
Setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24
jam sehari semalam. Namun dengan waktu yang sama itu ada orang yang
mampu produktif dan ada yang tidak. Kunci agar para Ibu produktif
menulis dan berkarya di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga
adalah manajemen waktu. Indari mengungkapkan kiatnya dengan
mencontohkan bagaimana dirinya dapat melakukan 90 point to do list
diluar kegiatan rutinnya sebagai ibu rumah tangga. Indari harus setiap
hari melakukan 90 hal menyangkut tanggung jawabnya sebagai CEO Indscript
Corp, pendiri komunitas IIDN, IIDB dan Sekolah Perempuan. Dan dia mampu
melakukan 90 hal tersebut dalam 3 jam sehingga dia masih tetap punya
waktu mengurus keluarga dan menulis.
Sebagai “booster” bagi para Ibu untuk memulai
profesi sebagai penulis, acara dilengkapi dengan sharing Inci atau
Andi Sri Suriati Amal. Dia adalah salah seorang anggota komunitas
Ibu-Ibu Doyan Nulis yang berdomisili di Kuala Lumpur. Inci mengisahkan
bagaimana pengalamannya menjalani hobi menulis di blog pribadinya. Dalam
perjalanannya dia bergabung dengan komunitas IIDN. Dia mengumpulkan
tulisan-tulisan di blognya dan menyusunnya dalam sebuah naskah buku.
Setelah menjalani proses panjang editting yang menguji kesabaran dan
kegigihannya akhirnya lahirlah buku solonya yang berjudul “Role
Juggling, Perempuan sebagai Muslimah, Ibu dan Istri”
Di akhir acara, Novi Wilkinson dan Indari Mastuti
melakukan sosialisasi Sekolah Perempuan. Hal ini untuk menyambut
antusiasme para Ibu yang menginginkan pendampingan dalam menjalani
proses menulis.
Secara keseluruhan acara pelatihan ini sangat menarik. Aku sendiri
melihat bahwa para peserta memiliki potensi yang besar dengan latar
belakang pendidikan, minat dan hobi mereka yang beragam. Semoga saja dua
sesi pelatihan hari ini bermanfaat untuk mendorong para Ibu menjadi
“mompreneur” dan penulis yang produktif.
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Iri Hati
Apa yang harus dibuang dari hati kita hanya satu yaitu IRI HATI. Dengan membuangnya, kita akan memiliki cara pandang baru yaitu mengakui kelebihan orang lain dan tidak pernah fokus pada kekurangannya.
#mengajarkan anak berpikir baik tentang orang lain dengan mengajari terlebih dahulu diri kita sebagai ibunya....
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
IIDN Kualalumpur
Semangat bersinergi yang tidak akan luntur, mari kita bergerak untuk IIDN Kuala Lumpur...
Thanks fotonya mbak Chacha Myrsha Nadyarani
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
I Miss You, Nanit
Merindukan putri sulung Nanit, tiba-tiba menitiklah air mata ini...
I miss you, Nanit
Nanit dari waktu ke waktu...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Rindu...
Tadi
pagi saya kangen dengan Nanit, rasanya mau meledak ingin memeluk dia.
Saya pandangi foto-fotonya dan berurailah air mata. Akhirnya saya
memutuskan skype dengannya
"Nanit, bunda nuju nangis. Meni kangen pisan ka Nanit. Emut nuju ngambek ka Nanit, jadi sedih." Ujar saya
"Nanit oge kangen ka bunda. Sok atuh nanit bade ka kantor pos, ngirim surat ka bunda ngarah bunda teu nangis deui." Ujarnya polos
Saya yang menangis langsung tertawa...
"Nanit, bunda nuju nangis. Meni kangen pisan ka Nanit. Emut nuju ngambek ka Nanit, jadi sedih." Ujar saya
"Nanit oge kangen ka bunda. Sok atuh nanit bade ka kantor pos, ngirim surat ka bunda ngarah bunda teu nangis deui." Ujarnya polos
Saya yang menangis langsung tertawa...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Bergerak Lebih Baik
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Lomba Menulis Bertema Bisnis, "I Wanna Be a Womenpreneur"
IIDN dan STILETTO mengadakan Lomba Menulis Bertema Bisnis, "I Wanna Be a Womenpreneur"
Buatlah tulisan bertema wirausaha, baik yang sudah berjalan maupun yang ingin Anda realisasikan. Buat yang usahanya sudah berjalan, bisa ceritakan kisah-kisah Anda selama menjalani bisnis tersebut, suka dukanya, dan juga kiat andalan Anda menjalani bisnis. Buat yang belum mulai bisnis, Anda bisa menuliskan kira-kira bisnis apa yang ingin Anda pilih dan kenapa Anda menginginkan bisnis tersebut berikut usaha yang sedang Anda lakukan agar rencana bisnis Anda segera terealisasi.
Yuk, segera tulis dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kisah di-post di dokumen grup IIDN, buat dokumen dengan judul Writing Contest #WomenpreneurChecklist "I Wanna Be a Womenpreneur"
2. Panjang tulisan maksimal 1000 kata,
3. Tulisan bisa menceritakan kisah pribadi maupun orang lain,
4. Tulisan harus ada kaitannya dengan "Womenpreneur Checklist" karya Dian Akbas (Silakan posting gambar covernya, lebih disukai jika ada foto bersama buku tersebut). Untuk sinopsis buku bisa dilihat di: http://www.stilettobook.com/index.php?page=buku&id=42
5. Lomba ini ditutup pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 23.59 WIB
6. Tiga tulisan terbaik akan mendapatkan goodie bag berisi: buku-buku dan merchandise Stiletto Book, 1 toples kue kering merek Safira Nastar and Cookies dan oleh-oleh dari Turki persembahan penulisnya
7. Juri terdiri dari: Rinny Ermiyanti, Dian Akbas (penulis Womenpreneur Checklist) dan Tim Stiletto Book.
8. Lebih disukai tulisan terbaik yang juga mendapatkan jempol terbanyak dan komen terbanyak.
Yuk, sebarkan virus womenpreneur ke perempuan di sekeliling Anda dengan mengikuti kontes ini.
Buatlah tulisan bertema wirausaha, baik yang sudah berjalan maupun yang ingin Anda realisasikan. Buat yang usahanya sudah berjalan, bisa ceritakan kisah-kisah Anda selama menjalani bisnis tersebut, suka dukanya, dan juga kiat andalan Anda menjalani bisnis. Buat yang belum mulai bisnis, Anda bisa menuliskan kira-kira bisnis apa yang ingin Anda pilih dan kenapa Anda menginginkan bisnis tersebut berikut usaha yang sedang Anda lakukan agar rencana bisnis Anda segera terealisasi.
Yuk, segera tulis dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kisah di-post di dokumen grup IIDN, buat dokumen dengan judul Writing Contest #WomenpreneurChecklist "I Wanna Be a Womenpreneur"
2. Panjang tulisan maksimal 1000 kata,
3. Tulisan bisa menceritakan kisah pribadi maupun orang lain,
4. Tulisan harus ada kaitannya dengan "Womenpreneur Checklist" karya Dian Akbas (Silakan posting gambar covernya, lebih disukai jika ada foto bersama buku tersebut). Untuk sinopsis buku bisa dilihat di: http://www.stilettobook.com/index.php?page=buku&id=42
5. Lomba ini ditutup pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 23.59 WIB
6. Tiga tulisan terbaik akan mendapatkan goodie bag berisi: buku-buku dan merchandise Stiletto Book, 1 toples kue kering merek Safira Nastar and Cookies dan oleh-oleh dari Turki persembahan penulisnya
7. Juri terdiri dari: Rinny Ermiyanti, Dian Akbas (penulis Womenpreneur Checklist) dan Tim Stiletto Book.
8. Lebih disukai tulisan terbaik yang juga mendapatkan jempol terbanyak dan komen terbanyak.
Yuk, sebarkan virus womenpreneur ke perempuan di sekeliling Anda dengan mengikuti kontes ini.
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Obrolan Sosmed
Berkenalan dengan Neuro Linguistic Programming (NLP) bersama Okina Fitriani di Kuala Lumpur |
Selama berkumpul dengan emak-emak di Singapore dan Kuala Lumpur, obrolan paling hot adalah mengenai social media. Bagaimana peran social media dalam membangun skill, branding, hingga jejaring bisa sangat optimal jika digunakan dengan sebaik-baiknya untuk sebuah inspirasi antar perempuan.
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Menggabungkan Gairah Menulis dengan Bisnis
Menemukan tulisan ini, mengunyah pelan-pelan dan mencoba mengambil intisarinya
"Persoalan selalu menyisakan kebaikan"
Keinginan seorang Indari Mastuti tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga yang bisa punya bisnis di rumah. Indari menyebutnya mompreneur. Namun, perempuan berjilbab tersebut awalnya bingung untuk menentukan bisnis apa yang akan dijalaninya. Sampai akhirnya dia tersadar bahwa ada satu modal berharga yang dimilikinya.
“Passion saya adalah menulis. Sejak kecil, saya memang suka banget menulis. Tapi, mulai serius menulis waktu SMA. Waktu itu saya mulai berani mengirimkan naskah ke sejumlah media massa. Saya masih ingat sekali ketika kali pertama tulisan saya dimuat di majalah Gadis,” kenang Indari saat ditemui di kediamannya di kawasan Mohammad Toha, Bandung, Kamis lalu (27/12).
Dari situ, Indari pun berpikir untuk memiliki bisnis yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis. Jadi penulis sudah pasti. Bahkan, pada 2004 novel karya Indari yang berjudul Izinkan Aku Mencinta telah diterbitkan. Namun, dia ingin lebih dari itu. Dia juga ingin merangkul banyak orang yang satu minat dengannya. Dia lantas memutuskan untuk membangun bisnis yang justru belum populer di Indonesia. Yakni, bisnis agensi naskah.
Meskipun tidak begitu populer, bisnis agensi naskah tetap menjanjikan. Apalagi, cara menerbitkan buku kian mudah dan mulai banyak penulis baru yang bermunculan. Dia menangkap peluang tersebut dengan baik.
Pada 2007, setelah menikah, Indari memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Padahal, kala itu dia sudah menapaki jenjang karir yang lumayan, menjadi manajer di perusahaan telekomunikasi. Meski banyak yang menyayangkan, perempuan 32 tahun itu sama sekali tidak menyesali keputusannya menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. “Dari awal saya memang ingin jadi ibu rumah tangga yang berbisnis dari rumah,” ujarnya.
Tiga bulan setelah menikah, Indari mulai menjajaki bisnis barunya. Karena kerap menulis, dia punya beberapa kenalan baik di bidang penerbitan. Perempuan asli Bandung itu pun mengirimkan sejumlah naskah sekaligus mengabarkan kepada para penerbit kenalannya bahwa dirinya mendirikan agensi naskah. Benar saja, seperti perkiraannya, banyak sambutan positif untuk bisnis itu. Apalagi, jumlah agensi naskah di Indonesia saat itu masih bisa dihitung dengan jari. “Mungkin baru dua atau tiga sama punya saya,” papar dia.
Menurut Indari, agensi naskah memang masih jarang di Indonesia. Agensi naskah sendiri mirip dengan agensi artis atau model. Agensi naskah menjadi perantara antara penerbit dan penulis. Secara mudahnya, agensi naskah harus mampu mempertemukan keinginan penerbit dan penulis sehingga selaras. Karena itu, agensi naskah mencari tahu apa saja tema buku yang diinginkan penerbit, kemudian disampaikan kepada penulis. Begitu pula sebaliknya, agensi naskah menawarkan ide-ide penulis kepada penerbit. Karena menerima naskah penulis, pihak agensi naskah menyediakan editor, proofreader, layouter, bahkan animator. Hal itu dilakukan agar naskah penulis layak dibawa ke suatu penerbit.
“Seperti agensi model atau artis. Kami jembatani bagaimana penulis dapat job atau job datang ke mereka. Jadi, misalnya mereka pengin dapat job menulis, ya kami carikan. Kami tawarkan naskahnya ke penerbit. Begitu juga kalau penerbit membutuhkan tema penulisan tertentu, ya kami informasikan kepada para penulis kami,” jelas alumnus Universitas Pasundan itu.
Karena tidak ingin menjadi sekadar agensi biasa, dia lantas membuat terobosan. Pakemnya, sebelum menawarkan naskah kepada penerbit, penulis harus menyelesaikan terlebih dahulu keseluruhan naskah. Setelah itu, printout naskah tersebut diberikan kepada penerbit untuk dibaca dan dipertimbangkan kelayakannya. Menurut Indari, cara tersebut terlalu konvensional dan memakan waktu lama.
Ibu dua anak itu pun memotong jalur pengiriman naskah konvensional tersebut. Dia memilih mengirimkan ratusan judul kepada penerbit dengan disertai sinopsis singkat dan outline untuk tiap-tiap judul. Karena tidak menyertakan berlembar-lembar naskah, Indari bisa segera menanyakan kepastian kepada penerbit soal judul naskah mana saja yang disetujui. “Cara itu lebih efektif dan nggak buang-buang waktu. Awalnya, para penerbit masih ragu. Alasannya, mereka belum baca seluruh naskah, bahkan terjadi pro-kontra, tapi akhirnya bisa diterima dan malah bikin penasaran,” urainya sembari tersenyum.
Lalu, siapa yang membayar jasa agensi naskah? Indari menyatakan, agensi mendapat fee dari harga yang telah disepakati dengan penulis. Misalnya penerbit menurunkan royalti 10 persen, penulis mendapat bagian 7 persen. Sisanya adalah fee bagi agensi. Ternyata terobosan Indari itu benar-benar membuat banyak penerbit penasaran. Hanya dalam waktu setahun bisnis agensi naskah yang awalnya diberi nama Indari itu sudah bisa mencapai masa keemasan. Banyak penerbit dan penulis yang berbondong-bondong datang kepadanya. Hanya dalam waktu setahun pula dia meraih kesuksesan luar biasa.
Pada 2008 nama agensi naskah tersebut berganti menjadi Indscript. Pesanan naskah kian membeludak. Dalam sebulan mereka bisa menerima pesanan hingga 60 naskah. Indari yang awalnya bekerja sendiri itu mulai kewalahan. Dia meng-hire sejumlah karyawan. Karena pesanan naskah mengalir deras, sang suami yang awalnya tidak terlibat akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaannya dan bergabung dengan sang istri.
Namun, masa keemasan tersebut tidak berlangsung lama. Karena lebih mementingkan kuantitas ketimbang kualitas, pada 2009 Indscript mulai sekarat. Banyak klien yang kecewa dengan buku-buku hasil perusahaan itu. “Kualitasnya biasa-biasa saja, jadi ya mengecewakan. Deadline penulis juga sering molor,” ujarnya. Akhirnya, pada 2010 Indscript berada di ambang kepailitan. Omzet menyusut serta utang menumpuk. Indari dan sang suami memutuskan untuk merampingkan jumlah karyawan. “Sampai mobil saya keluar masuk pegadaian. Tapi, masih kurang juga, akhirnya mobil terpaksa saya jual. Pokoknya benar-benar habis-habisan. Kehilangan klien dan harta benda,” urainya.
Yang menarik, Indari menceritakan hal tersebut tanpa merasa sedih. Bahkan sebaliknya, dia justru mampu menertawakan kebodohannya di awal berdirinya Indscript. Indari menuturkan bahwa dirinya tidak datang dari kalangan berada. Sejak SMA, dia terbiasa bekerja keras. Begitu pula waktu memasuki bangku kuliah, dia membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus. “Bapak saya itu pekerja keras, mungkin itu yang menular pada saya. Jadi, sekalipun sudah bangkrut, saya nggak patah semangat.”
Dia lantas memutar otak, mencari cara untuk menyelamatkan bisnisnya. Perempuan yang memiliki nama lengkap Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy itu mencoba melakukan dua hal, yakni quantum branding dan inovasi. Caranya, Indari rajin mengikuti berbagai kompetisi kewirausahaan. Tujuannya, selain memperkenalkan bisnisnya, dia mencari tambahan dana untuk menutup utang perusahaan.
Perempuan yang memiliki nama pena Bunda Nanit itu pun berhasil menjuarai sejumlah kompetisi bisnis. Antara lain, pada 2011 menjadi finalis Kusala Swadaya, sebuah penghargaan bagi para socialpreneur. Pada awal Januari 2012 Indari berhasil menjadi pemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2011. Pada tahun yang sama dia terpilih menjadi Perempuan Indonesia Terinspiratif Majalah Kartini. Lalu, dia meraih Kartini Award dari Surabaya Plaza Hotel dan menjadi finalis Wanita Wirausaha Femina. Yang terbaru, dia menjadi pemenang utama Sekar Womenpreneur yang diadakan majalah Sekar.
Di tengah upaya mengikuti sejumlah kompetisi, Indari masih sempat membikin komunitas penulis. Pada Mei 2010 dia membentuk komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Memanfaatkan popularitas situs jejaring sosial Facebook (FB), dia mengajak para ibu rumah tangga seperti dirinya di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi diri lewat menulis. Lewat akun grup IIDN di FB, Indari rajin membagikan tip dan trik menulis. Dia juga menggelar diskusi online serta pelatihan yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis dan kerumahtanggaan.
Tidak dinyana, respons untuk upaya itu sangat luar biasa. Banyak ibu dari sejumlah wilayah di Indonesia, bahkan luar negeri, yang bergabung dalam IIDN. Baru sebulan dibuat, anggotanya sudah mencapai 1.000 orang. Sampai saat ini, tercatat hampir 5.500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam IIDN. Karena anggota IIDN tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara di mancanegara, tiap wilayah memiliki seorang koordinator wilayah.
Indari sama sekali tidak menyangka bahwa IIDN bisa menjadi besar seperti sekarang. Karena itu, dia pun makin bersemangat. Bahkan, IIDN punya kurikulum pelatihan mulai Senin hingga Sabtu lengkap dengan waktu dan lama pelatihan. Lantas, bagaimana caranya memberikan pelatihan secara online melalui FB? Indari mengungkapkan bahwa para anggota IIDN yang ingin mengikuti pelatihan tinggal membuka akun grup IIDN sesuai dengan jadwal yang diinginkan. Nanti salah satu ibu yang menjadi penanggung jawab memberikan pelatihan dalam folder document. “Mereka bisa saling sharing dan bertanya di rubrik comment,” jelasnya.
Dari situ, Indari berhasil membangun kepercayaan diri para anggota IIDN. Alhasil, tidak sedikit anggota IIDN yang telah berhasil menerbitkan buku dan memublikasikan artikel di media cetak seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Hampir setiap hari ada karya mereka yang dimuat di media. Yang mereka tulis cukup beragam. Mulai cerpen, resep masakan, cara mengoperasikan Windows terbaru, hingga opini tentang permasalahan sosial. Melalui IIDN, Indari bisa mendapatkan penulis-penulis baru yang berbakat dan bisa dirangkul dalam Indscript. Sejumlah buku karya ibu-ibu IIDN itu diterbitkan beberapa penerbit ternama. Bahkan, sebagian berhasil menjadi best seller.
Selain IIDN, Indari yang memang selalu penuh ide itu membentuk komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB). Secara garis besar, komunitas itu hampir serupa dengan IIDN. Indari menggunakan FB untuk menjaring anggota. Namun, komunitas tersebut belum sebesar IIDN. Saat ini IIBD beranggota lebih dari 500 ibu yang doyan berbisnis. “Di sini saya juga berbagi inspirasi bisnis, bagaimana cara membuat bisnis dari rumah,” ujarnya.
Berkat inovasi dan quantum branding oleh Indari, bisnis itu berhasil diselamatkannya. Kini bisa dibilang Indari sudah berhasil melalui masa sulit. Indscript masih sanggup berdiri tegak. Bahkan, para penerbit yang dulu meninggalkan Indscript mulai kembali lagi. Saat ini sudah ada 30 penerbit yang menjadi klien Indscript dengan ribuan judul buku yang telah diterbitkan. (*/oki)
*)Jawa Pos, 30 Desember 2012
http://radiobuku.com/2012/12/indari-mastuti-gabungkan-gairah-menulis-dengan-bisnis/
"Persoalan selalu menyisakan kebaikan"
Indari Mastuti Gabungkan Gairah Menulis dengan Bisnis
Bikin Agensi Naskah, Bisa Berkantor di RumahBagi sebagian orang, menulis dan berbisnis bukanlah perkara gampang. Namun, Indari Mastuti justru menggabungkan keduanya menjadi usaha yang menguntungkan. Berawal dari passion menulis, Indari sekarang termasuk ibu rumah tangga yang sukses berbisnis.SEKARING RATRI A., Bandung
Keinginan seorang Indari Mastuti tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga yang bisa punya bisnis di rumah. Indari menyebutnya mompreneur. Namun, perempuan berjilbab tersebut awalnya bingung untuk menentukan bisnis apa yang akan dijalaninya. Sampai akhirnya dia tersadar bahwa ada satu modal berharga yang dimilikinya.
“Passion saya adalah menulis. Sejak kecil, saya memang suka banget menulis. Tapi, mulai serius menulis waktu SMA. Waktu itu saya mulai berani mengirimkan naskah ke sejumlah media massa. Saya masih ingat sekali ketika kali pertama tulisan saya dimuat di majalah Gadis,” kenang Indari saat ditemui di kediamannya di kawasan Mohammad Toha, Bandung, Kamis lalu (27/12).
Dari situ, Indari pun berpikir untuk memiliki bisnis yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis. Jadi penulis sudah pasti. Bahkan, pada 2004 novel karya Indari yang berjudul Izinkan Aku Mencinta telah diterbitkan. Namun, dia ingin lebih dari itu. Dia juga ingin merangkul banyak orang yang satu minat dengannya. Dia lantas memutuskan untuk membangun bisnis yang justru belum populer di Indonesia. Yakni, bisnis agensi naskah.
Meskipun tidak begitu populer, bisnis agensi naskah tetap menjanjikan. Apalagi, cara menerbitkan buku kian mudah dan mulai banyak penulis baru yang bermunculan. Dia menangkap peluang tersebut dengan baik.
Pada 2007, setelah menikah, Indari memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Padahal, kala itu dia sudah menapaki jenjang karir yang lumayan, menjadi manajer di perusahaan telekomunikasi. Meski banyak yang menyayangkan, perempuan 32 tahun itu sama sekali tidak menyesali keputusannya menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. “Dari awal saya memang ingin jadi ibu rumah tangga yang berbisnis dari rumah,” ujarnya.
Tiga bulan setelah menikah, Indari mulai menjajaki bisnis barunya. Karena kerap menulis, dia punya beberapa kenalan baik di bidang penerbitan. Perempuan asli Bandung itu pun mengirimkan sejumlah naskah sekaligus mengabarkan kepada para penerbit kenalannya bahwa dirinya mendirikan agensi naskah. Benar saja, seperti perkiraannya, banyak sambutan positif untuk bisnis itu. Apalagi, jumlah agensi naskah di Indonesia saat itu masih bisa dihitung dengan jari. “Mungkin baru dua atau tiga sama punya saya,” papar dia.
Menurut Indari, agensi naskah memang masih jarang di Indonesia. Agensi naskah sendiri mirip dengan agensi artis atau model. Agensi naskah menjadi perantara antara penerbit dan penulis. Secara mudahnya, agensi naskah harus mampu mempertemukan keinginan penerbit dan penulis sehingga selaras. Karena itu, agensi naskah mencari tahu apa saja tema buku yang diinginkan penerbit, kemudian disampaikan kepada penulis. Begitu pula sebaliknya, agensi naskah menawarkan ide-ide penulis kepada penerbit. Karena menerima naskah penulis, pihak agensi naskah menyediakan editor, proofreader, layouter, bahkan animator. Hal itu dilakukan agar naskah penulis layak dibawa ke suatu penerbit.
“Seperti agensi model atau artis. Kami jembatani bagaimana penulis dapat job atau job datang ke mereka. Jadi, misalnya mereka pengin dapat job menulis, ya kami carikan. Kami tawarkan naskahnya ke penerbit. Begitu juga kalau penerbit membutuhkan tema penulisan tertentu, ya kami informasikan kepada para penulis kami,” jelas alumnus Universitas Pasundan itu.
Karena tidak ingin menjadi sekadar agensi biasa, dia lantas membuat terobosan. Pakemnya, sebelum menawarkan naskah kepada penerbit, penulis harus menyelesaikan terlebih dahulu keseluruhan naskah. Setelah itu, printout naskah tersebut diberikan kepada penerbit untuk dibaca dan dipertimbangkan kelayakannya. Menurut Indari, cara tersebut terlalu konvensional dan memakan waktu lama.
Ibu dua anak itu pun memotong jalur pengiriman naskah konvensional tersebut. Dia memilih mengirimkan ratusan judul kepada penerbit dengan disertai sinopsis singkat dan outline untuk tiap-tiap judul. Karena tidak menyertakan berlembar-lembar naskah, Indari bisa segera menanyakan kepastian kepada penerbit soal judul naskah mana saja yang disetujui. “Cara itu lebih efektif dan nggak buang-buang waktu. Awalnya, para penerbit masih ragu. Alasannya, mereka belum baca seluruh naskah, bahkan terjadi pro-kontra, tapi akhirnya bisa diterima dan malah bikin penasaran,” urainya sembari tersenyum.
Lalu, siapa yang membayar jasa agensi naskah? Indari menyatakan, agensi mendapat fee dari harga yang telah disepakati dengan penulis. Misalnya penerbit menurunkan royalti 10 persen, penulis mendapat bagian 7 persen. Sisanya adalah fee bagi agensi. Ternyata terobosan Indari itu benar-benar membuat banyak penerbit penasaran. Hanya dalam waktu setahun bisnis agensi naskah yang awalnya diberi nama Indari itu sudah bisa mencapai masa keemasan. Banyak penerbit dan penulis yang berbondong-bondong datang kepadanya. Hanya dalam waktu setahun pula dia meraih kesuksesan luar biasa.
Pada 2008 nama agensi naskah tersebut berganti menjadi Indscript. Pesanan naskah kian membeludak. Dalam sebulan mereka bisa menerima pesanan hingga 60 naskah. Indari yang awalnya bekerja sendiri itu mulai kewalahan. Dia meng-hire sejumlah karyawan. Karena pesanan naskah mengalir deras, sang suami yang awalnya tidak terlibat akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaannya dan bergabung dengan sang istri.
Namun, masa keemasan tersebut tidak berlangsung lama. Karena lebih mementingkan kuantitas ketimbang kualitas, pada 2009 Indscript mulai sekarat. Banyak klien yang kecewa dengan buku-buku hasil perusahaan itu. “Kualitasnya biasa-biasa saja, jadi ya mengecewakan. Deadline penulis juga sering molor,” ujarnya. Akhirnya, pada 2010 Indscript berada di ambang kepailitan. Omzet menyusut serta utang menumpuk. Indari dan sang suami memutuskan untuk merampingkan jumlah karyawan. “Sampai mobil saya keluar masuk pegadaian. Tapi, masih kurang juga, akhirnya mobil terpaksa saya jual. Pokoknya benar-benar habis-habisan. Kehilangan klien dan harta benda,” urainya.
Yang menarik, Indari menceritakan hal tersebut tanpa merasa sedih. Bahkan sebaliknya, dia justru mampu menertawakan kebodohannya di awal berdirinya Indscript. Indari menuturkan bahwa dirinya tidak datang dari kalangan berada. Sejak SMA, dia terbiasa bekerja keras. Begitu pula waktu memasuki bangku kuliah, dia membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus. “Bapak saya itu pekerja keras, mungkin itu yang menular pada saya. Jadi, sekalipun sudah bangkrut, saya nggak patah semangat.”
Dia lantas memutar otak, mencari cara untuk menyelamatkan bisnisnya. Perempuan yang memiliki nama lengkap Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy itu mencoba melakukan dua hal, yakni quantum branding dan inovasi. Caranya, Indari rajin mengikuti berbagai kompetisi kewirausahaan. Tujuannya, selain memperkenalkan bisnisnya, dia mencari tambahan dana untuk menutup utang perusahaan.
Perempuan yang memiliki nama pena Bunda Nanit itu pun berhasil menjuarai sejumlah kompetisi bisnis. Antara lain, pada 2011 menjadi finalis Kusala Swadaya, sebuah penghargaan bagi para socialpreneur. Pada awal Januari 2012 Indari berhasil menjadi pemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2011. Pada tahun yang sama dia terpilih menjadi Perempuan Indonesia Terinspiratif Majalah Kartini. Lalu, dia meraih Kartini Award dari Surabaya Plaza Hotel dan menjadi finalis Wanita Wirausaha Femina. Yang terbaru, dia menjadi pemenang utama Sekar Womenpreneur yang diadakan majalah Sekar.
Di tengah upaya mengikuti sejumlah kompetisi, Indari masih sempat membikin komunitas penulis. Pada Mei 2010 dia membentuk komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Memanfaatkan popularitas situs jejaring sosial Facebook (FB), dia mengajak para ibu rumah tangga seperti dirinya di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi diri lewat menulis. Lewat akun grup IIDN di FB, Indari rajin membagikan tip dan trik menulis. Dia juga menggelar diskusi online serta pelatihan yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis dan kerumahtanggaan.
Tidak dinyana, respons untuk upaya itu sangat luar biasa. Banyak ibu dari sejumlah wilayah di Indonesia, bahkan luar negeri, yang bergabung dalam IIDN. Baru sebulan dibuat, anggotanya sudah mencapai 1.000 orang. Sampai saat ini, tercatat hampir 5.500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam IIDN. Karena anggota IIDN tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara di mancanegara, tiap wilayah memiliki seorang koordinator wilayah.
Indari sama sekali tidak menyangka bahwa IIDN bisa menjadi besar seperti sekarang. Karena itu, dia pun makin bersemangat. Bahkan, IIDN punya kurikulum pelatihan mulai Senin hingga Sabtu lengkap dengan waktu dan lama pelatihan. Lantas, bagaimana caranya memberikan pelatihan secara online melalui FB? Indari mengungkapkan bahwa para anggota IIDN yang ingin mengikuti pelatihan tinggal membuka akun grup IIDN sesuai dengan jadwal yang diinginkan. Nanti salah satu ibu yang menjadi penanggung jawab memberikan pelatihan dalam folder document. “Mereka bisa saling sharing dan bertanya di rubrik comment,” jelasnya.
Dari situ, Indari berhasil membangun kepercayaan diri para anggota IIDN. Alhasil, tidak sedikit anggota IIDN yang telah berhasil menerbitkan buku dan memublikasikan artikel di media cetak seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Hampir setiap hari ada karya mereka yang dimuat di media. Yang mereka tulis cukup beragam. Mulai cerpen, resep masakan, cara mengoperasikan Windows terbaru, hingga opini tentang permasalahan sosial. Melalui IIDN, Indari bisa mendapatkan penulis-penulis baru yang berbakat dan bisa dirangkul dalam Indscript. Sejumlah buku karya ibu-ibu IIDN itu diterbitkan beberapa penerbit ternama. Bahkan, sebagian berhasil menjadi best seller.
Selain IIDN, Indari yang memang selalu penuh ide itu membentuk komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB). Secara garis besar, komunitas itu hampir serupa dengan IIDN. Indari menggunakan FB untuk menjaring anggota. Namun, komunitas tersebut belum sebesar IIDN. Saat ini IIBD beranggota lebih dari 500 ibu yang doyan berbisnis. “Di sini saya juga berbagi inspirasi bisnis, bagaimana cara membuat bisnis dari rumah,” ujarnya.
Berkat inovasi dan quantum branding oleh Indari, bisnis itu berhasil diselamatkannya. Kini bisa dibilang Indari sudah berhasil melalui masa sulit. Indscript masih sanggup berdiri tegak. Bahkan, para penerbit yang dulu meninggalkan Indscript mulai kembali lagi. Saat ini sudah ada 30 penerbit yang menjadi klien Indscript dengan ribuan judul buku yang telah diterbitkan. (*/oki)
*)Jawa Pos, 30 Desember 2012
http://radiobuku.com/2012/12/indari-mastuti-gabungkan-gairah-menulis-dengan-bisnis/
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
TKI Indonesia di KBRI Malaysia
Alhamdulillah, tuntas sudah mengajar memulai bisnis untuk TKI Indonesia di KBRI Malaysia.
Pesan saya untuk mereka, pulang ke Indonesia siapkan diri untuk berbisnis dengan baik, jangan takut masalah modal sebab sebaik-baiknya modal bukan uang, melainkan kekuatan, keterampilan, dan bakat yang kita miliki.
Pesan yang kedua adalah jangan takut rugi dalam bisnis. Bangkrut adalah episode terbaik dan pembelajaran terbaik bagi para pengusaha. Darisana langkah sempurna bisa dilakukan...
Tak lupa memberikan oleh-oleh bagi Atase Ketenagakerjaan Malaysia, sebuah buku terbaru dari Rina Dewi Lina...
Pesan saya untuk mereka, pulang ke Indonesia siapkan diri untuk berbisnis dengan baik, jangan takut masalah modal sebab sebaik-baiknya modal bukan uang, melainkan kekuatan, keterampilan, dan bakat yang kita miliki.
Pesan yang kedua adalah jangan takut rugi dalam bisnis. Bangkrut adalah episode terbaik dan pembelajaran terbaik bagi para pengusaha. Darisana langkah sempurna bisa dilakukan...
Tak lupa memberikan oleh-oleh bagi Atase Ketenagakerjaan Malaysia, sebuah buku terbaru dari Rina Dewi Lina...
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)