Pengusaha

 "Teh, makasih ya selalu merekomendasikan para pengusaha di Indonesia kepada media. Kami sangat terbantu!" Ujar seorang wartawan dalam diskusi kami hari ini
"Karena banyak pengusaha yang keren profilnya masih tenggelam beritanya , saya ingin mereka selalu menyebarkan inspirasi." Ujar saya
Insya Allah, diskusi hari ini seru luar biasa...

Bun, Aku Sekolah Hari ini?


Kemarin saat ditinggal ke Jakarta, Ammar bertanya, "Nanti aku diantar siapa ke sekolah?"
Saya menjawab, "sama Ayah aja"
Ammar menggeleng
"kalau nggak mau sekolah nggak apa, kamu belajar di rumah sama ayah" sahut saya
"Bunda pulangnya malam kan?" Tanya dia saya mengangguk
"Jadi kita bikin kesepakatan ya. De. Kalau Bunda ke jakarta dede belajar di rumah aja, atau ikut bunda ke jakarta. Kalau bunda di rumah, dede harus sekolah." Ujar saya

Pagi ini, saat saya sedang berolahraga dede bertanya, "bun, Aku sekolah hari ini?"
Saya jawab, "Tentu saja, dan bunda yang antar"

‪#‎manajemenwaktu‬
‪#‎disiplin‬

Jago Ngatur Waktu


Alhamdulillah, menyebarkan FREE E-BOOK "Jago Ngatur Waktu" pada ratusan ibu rumah tangga membuat semangat mereka semakin meningkat.

"Bu, meski kita sibuk di urusan domestik, bukan berarti kita lupa sama ME TIME dooong, me time salahsatunya meningkatkan produktivitas dan skill kita sebagai perempuan." Pesan saya pada mereka.

Makasih Ummi Aleeya sudah membantu saya menyebarkan ebooknya, berkah untukmu Ummi sayaaang...

Manajemen Waktu


Saat diantar suami ke pool travel subuh tadi, plus sambil ngeliatin si bungsu yang bobo di kursi belakang, saya bertanya pada suami, "Ayah, apakah manajemen waktuku sudah benar?"
Bertanya pada suami adalah wajib bagi saya, termasuk dalam hal manajemen waktu. Saya khawatir aktivitas yang segudang ternyata mengorbankan waktu lainnya.

Suami berpesan, "selama Bunda masih bisa mandiin anak, nyuapin, nemenin mereka, ngajar mereka, serta buatin saya kopi dan nyiapin makan, semua ok saja," ujarnya suatu waktu
Manajemen waktu memang gampang-gampang susah, cuman pesan ini selalu terngiang di kepala, kalau kesibukan sudah sampai pada tahap lupa bikinin kopi, artinya manajemen waktu musti dibenahi :)


‪#‎ratusan‬ ibu siap memanajemen waktu untuk rumah dan bisnis
‪#‎bersyukur‬

Modal Utama adalah KEBERANIAN MEMULAI


"Teh, kira-kira bisnis apa yang bisa dijalankan tanpa modal?"
"Teh, bagaimana mungkin saya bisa membangun bisnis, wong modal saja nggak punya?"
Bla bla bla...
Uuuuups...

Kenapa sih selalu ngomongin modal berupa uang? Ya jelas itu perlu, tapiiiii modal paling utama adalah KEBERANIAN untuk MEMULAI BISNIS. Jangan salah, banyak juga loh yang punya duit tapi nggak berani berbisnis dan ada juga yang nggak punya duit tapi berani nyebur ke bisnis, pembedanya adalah BERANI MEMULAI.

Berani memulai bukan sembarang berani memulai, siapkan TARGET yang JELAS dan PROGRAM yang juga jelas. Misalnya nih, nggak punya duit bikin konveksi sendiri ya bisa makloon ke konveksi orang TAPI jelas target ngemakloonnya berapa banyak biar dapat untungnya juga banyak. Nggak punya duit bikin toko offline, ya manfaatkan facebook aja buat jualan, barangnya bisa konsinyasi dari teman.
Nah, masih menganggap modal duit itu lebih penting dari keberanian memulai? Sini saya charge semangatnya!

Komitmen


Siap-siap melatih ratusan Ibu Rumah Tangga untuk KOMITMEN dan KONSISTEN mengejar MIMPI mulai awal Agustus 2015
Alhamdulillah, kebiasaan yang dijalankan sejak kecil seperti membuat dreamboard akhirnya bisa ditularkan dengan menyebarkan ‪#‎4Sekawan‬

‪#‎mendampingi‬
‪#‎greatmoment‬
‪#‎dalammeetupbandungakansayaajarkanjuga‬

Bunda Pasti Bilang, "Ini Tak Masuk Akal"!







 Setiap hari, hampir selalu ada kreasi masakan Nanit. Kadang pusing pala barbie karena dapur agak berantakan, apalagi kalau dia sudah bawa komplotan.
Setelah siangnya membuat roti bakar untuk 3 temannya, pas malam Nanit minta izin mau bikin puding yang beda, "pasti bunda akan mengatakan ini tidak masuk akal!" Ujarnya
Yaaah, belum apa-apa dibilang Bundanya bakal bilang gitu ;)


 Aha, ternyata Nanit bikin puding pakai tempat simpan telur, "menurut Bunda masuk akal nggak bikin puding pakai ini? Aku mau bikin puding karakter"
"Ya, masuk akal sih," sahut saya sambil berpikir, kok bisa dia sampai sejauh itu memikirkan kreasinya ;)
Saya pun akhirnya ikut sibuk membuat puding___maksudnya sih saya belajar dari Nanit juga

Ya ampun, saya makin merasa terkejar oleh Nanit. Kreativitas memang tanpa batas!
‪#‎puding‬ karakter ala Nanit

200an Inbox Setiap Hari!

Indari Mastuti's photo.

Salah satu resolusi saya di pertengahan tahun 2015 adalah lebih INTERAKTIF dengan friendlist. Saya meluangkan waktu untuk membangun obrolan "bergizi" dengan setiap yang menginbox saya, memberi jempol, dan komen.
Saya mulai berpikir agar bisa benar-benar terkoneksi dengan semua friendlist. Memiliki 2 akun yang sudah full dan personal fanspage ternyata luar biasa effortnya. Ada inbox yang sudah 2 tahun diread tapi nggak saya balas . Saya yakin kalau itu karena saya menunda membalas dan akhirnya lupa . Oh sungguh menyedihkan sekali saya :)))
Alhamdulillah lebih interaktif membuat saya benar-benar merasa memiliki banyak "tetangga" baru yang siap jadi partner diskusi.
Masalahnya sekarang bisa 200an inbox setiap hari. Gimana ngatur waktunya? Saya menyempatkan diri membalas di sela aktivitas saya. Termasuk pagi ini, saya membalas inbox sambil berolahraga di atas threadmill :))

Bisa agak slow respon mohon dimaafkan, boleh jadi itu karena saya sedang nyuapin anak, mandiin, atau lagi main kelereng sama anak saya :)

‪#‎manajemenwaktuIRT‬

Melungsurkan Warisan Bisnis


Subuh-subuh saya tertegun dengan sebuah inbox, "Teh, Bagaimana kalau Indscript tanpa teteh?" Tanyanya
Tertegun sejenak dan menjawab seperti business planning yang saya buat jauh-jauh hari
"kalau saya sudah tidak ada, ada Nanit dan Ammar yang akan menghandle bisnis ini. Saya sudah mempersiapkan bisnis bukan dalam jangka pendek, insya Allah dalam jangka panjang dan seharusnya bisa diwariskan pada anak-anak saya. Persiapan pertama yang dilakukan adalah membuat mereka sejak kecil menyatu dengan bisnis yang dijalankan." Jawab saya.

Insya Allah, membuat rencana bisnis yang jauh ke depan pulalah yang membuat pebisnis lebih semangat mengawal bisnis
‪#‎hijab‬ by Jihan Hertine Rozaline

Jangan Takut Gagal


Jangan takut GAGAL apalagi kalau kita sudah senantiasa BERUSAHA dan BERDO'A.
Gagal adalah bagian dari perjalanan hidup__seperti halnya masalah yang mungkin datang silih berganti. Kekuatan kita cuman satu yaitu KEYAKINAN bahwa MASA DEPAN akan lebih baik.

Habibie dan Anak Didiknya


Buku pertama yang Indscript Corp garap dari anak didik Pak Habibie adalah buku "Seindah Sakura di Langit Nusantara" kisah ini mengenai perjalanan seorang anak desa yang sangat miskin hingga akhirnya menjadi profesional global.

Buku ini yang akan membuka mata semua orang, khususnya yang hidup "terbatas" untuk senantiasa punya semangat tanpa batas sehingga satu persatu mimpi bisa tercapai.
Buku akan dilaunching langsung oleh Bj Habibie dan 2000 eksemplar siap di tangan pembaca yang sudah memesan jauh-jauh hari. 

Insya Allah dalam acara launching tersebut, saya akan sedikit mengulas proses pembuatan buku ini, saat saya mengcoaching sang penulis sekaligus sang tokoh.

Kalau penasaran dengan buku best seller ini segera kontak Customer Service Indscript.
https://www.facebook.com/Indscript?fref=ts
Atau mau hadir dalam acaranya?

Habibie dan Anak Didiknya!


Buku pertama yang Indscript Corp garap dari anak didik Pak Habibie adalah buku "Seindah Sakura di Langit Nusantara" kisah ini mengenai perjalanan seorang anak desa yang sangat miskin hingga akhirnya menjadi profesional global.
Buku ini yang akan membuka mata semua orang, khususnya yang hidup "terbatas" untuk senantiasa punya semangat tanpa batas sehingga satu persatu mimpi bisa tercapai.
Buku akan dilaunching langsung oleh Bj Habibie dan 2000 eksemplar siap di tangan pembaca yang sudah memesan jauh-jauh hari. 

Insya Allah dalam acara launching tersebut, saya akan sedikit mengulas proses pembuatan buku ini, saat saya mengcoaching sang penulis sekaligus sang tokoh.

Kalau penasaran dengan buku best seller ini segera kontak Customer Service Indscript.
https://www.facebook.com/Indscript?fref=ts
Atau mau hadir dalam acaranya?

Kalah


Kembali berjibaku dengan naskah perempuan cantik no.1 di Bandung ini. Ibu Walikota yang someah dan pinter ini mengatakan, "Mengalah dan merendah bukan berarti KALAH, justru keduanya menjadi sumber kekuatan untuk tidak TERKALAHKAN"

‪#‎segeraBahagiaAlaAtalia‬

Say No untuk Buku GRATIS!



Bertemu dengan Kepala Cabang Bank Mandiri ini sungguh menarik. Kebetulan saja kami berpapasan dalam acara bersama Ibu Walikota, setelah sekian lama kami tidak bertemu.

Pada kesempatan itu, saya memberikan oleh-oleh buku Suara Hati Teh Ninih, daaaan "saya nggak mau ah dikasih buku gratis, saya tahu royalty penulis kan nggak seberapa. Saya dan suami sangat mencintai buku, setiap buku harus dibeli." Ujarnya

Wow! Amazing banget dengan apa yang dikatakannya.
Suatu saat, semua orang harus berpikir seperti beliau, membeli buku bukan menerima buku secara cuma-cuma.

Dua kesamaan kami : Ide dan Mimpi


Ditunjuk menuliskan buku Ibu Walikota Bandung setelah sekian banyak lamaran penulisan buku beliau membuat saya bahagia.
Dalam sesi kali ini, diskusi kami semakin intens. Sebagai penulis tentu harus senantiasa menyatukan diri dan hati dengan sang tokoh yang ditulis.


"Bu, kenapa memilih konsep buku ini?" Tanya saya dalam sesi hari ini
"Karena melihat konsep ini, ide saya mengalir deras. Ada begitu banyak yang ingin saya ceritakan." Ujarnya
Lalu kami bercerita kembali satu sama lain, ada dua kesamaan kami ternyata: IDE yang selalu deras mengalir dan betapa kami memiliki begitu banyak MIMPI yang ingin diraih.


Terima kasih Ibu Walikota Bandung, Ibu Atalia. Kita kejar deadline sama-sama!

Gagal Itu Menyerah


Gagal melakukan sesuatu berbeda dengan gagal karena tidak melakukan apa-apa atau menyerah sebelum waktunya.

Anak


Bahagianya seorang anak itu ternyata sederhana kata Nanit, "Anak itu bahagia banget kalau dipuji orangtuanya."
Selamat hari anak, bahagiakan anak-anak kita...
‪#‎anakmu‬, anakmu, anak kita sem

Menulis, Membuka Jendela Dunia Kita



Memulai profesi sebagai penulis bukan persoalan mudah, butuh konsistensi dan komitmen jangka panjang.
Kalau pada waktu SMA saya berhenti menulis di media karena ada banyak karya tertolak, kalau di tahun 2003 saya berhenti menulis buku karena ditolak penerbit besar, kalau saya menyerah menulis karena stress dikejar deadline, kemungkinan besar saya GAGAL membangun cita-cita sebagai seorang penulis bahkan kemungkinan besar saya tidak akan jadi pebisnis di bidang PENULISAN.

Tapi...karena saya terus komit dan konsisten melangkah di bidang ini, saya masih ada di ranah penulisan dan menjadi bisnis yang bisa saya andalkan.
Karena menulis jugalah, saya bisa bertemu dengan begitu banyak tokoh yang dulu sama sekali tidak pernah saya bayangkan ___ namun sering saya impikan :)
Menulis buku membuka jendela dunia dari arah yang tak disangka-sangka. Percayalah!

Cinta


Segala yang dimulai karena CINTA akan selalu langgeng, apalagi jika kecintaan itu karena Allah.
‪#‎suarahatitehninih‬
‪#‎indscriptcopywriting‬

Sahabat, Bukan yang Tak Pernah Mengkritik

Indari, Kiki, Mira @Grasindo

Sewaktu Indscript baru berdiri tahun 2007, saya berkenalan dengan seorang perempuan muda melalui Friendster. Berkenalan dan kemudian beliau menerbitkan buku pertamanya.
Hubungan kami terawat hingga sekarang bukan karena hubungan kami baik-baik saja, tapi karena kekurangan dan kelebihannya yang kami rawat. Tak jarang saya terus mengkritiknya dan kritik membuka matanya. Tak jarang dia memberikan kritik juga pada saya dan membuka mindset saya.

Di awal karir menulis tahun 2005 saya mulai masuk sebagai penulis Kompas Gramedia. Bertemu dengan seorang editor dan kemudian menjadi sahabat. Tulisan saya dikupas, dikuliti, dan terlihat kekurangan disana sini. Kritik membuat saya belajar sekaligus menguatkan hubungan personal kami.
Persahabatan akan semakin kuat dengan menerima kritik dan terbuka pada pandangan orang lain terhadap kita. Berani mengatakan yang salah pada sahabat dan menerima kritikan dari sahabat membuat kita semakin berpikir terbuka.

Jadi Sales

"Teh, sejak kapan mencintai dunia sales?" Tanya seseorang
"Sejak saya mencintai dunia penulisan karena tulisan adalah produk pertama yang saya jual." Jawab saya

Made in Ibu-Ibu Indonesia


"Teh, hijabnya bagus, beli dimana?"
"Teh, gamisnya keren mau tahu dong dimana belinya"

Alhamdulillah, saya tak pernah kehabisan gaya berhijab syar'i karena dikelilingi oleh ibu-ibu pebisnis yang luar biasa.


Thanks Poetrie GJannati, Indriani Rzaid Odnv, dan Rya Nyla yang selalu menjadi perancang terbaik untuk muslimah Indonesia

Kembali Berdagang

Nanit and Partner

Mungkin saja, Nanit bosan karena sepanjang ramadhan Sweet Nanit libur dagang :)
Malam ini dia minta izin pada saya untuk kembali berdagang, "Bunda, kalau bisa tolong belikan aku roda untuk jualan. Aku mau dagang di depan rumah. Daganganku akan kutambah dengan Chicken Katsu selain puding."
"Mau pake roda? Emang kapan mau mulai jualan lagi?" Tanya saya
"Senin, Bun. Banyak temanku mulai tanya puding juga. Kemarin aku jualin permen dari Singapore, oleh-oleh temen Bunda, laku loh.." Ujarnya
Eaaa semua dijualin;)
"Mungkin nggak pakai roda kali, Nit. Kayak biasa aja, yang beli datang ke rumah." Ujar saya
"Kalau Bunda nggak beliin, aku mau kumpulin uang biar bisa beli sendiri" ujarnya


Well, oke Nit...ayo kumpulkan uang untuk mewujudkan mimpimu satu per satu :)
Agenda Nanit hari Senin mulai padat, selain sekolah, dia pun akan mulai aktif jualan produk Sweet Nanit serta mengajar di Sekolah Gratisnya, bismillah ya Nit...

Bunda Nggak Boleh Capek


Beberapa hari ini, Ammar selalu meminta izin mencuci piring dan saya iyakan saja tanpa bertanya kenapa,
Baru hari ini, saya mengajaknya mengobrol

Bunda: Kenapa dede cuci piring?
Ammar: Kalau bukan dede yang cuci piring siapa dong yang nyuci piring?
Bunda: Bunda dong yang nyuci piring
Dede: Jangan, nanti Bunda capek. Biar dede yang nyuci aja


SweetBoy :')

LURUS

 Suatu ketika saya berbincang dengan seorang perempuan. Di mata saya, beliau adalah sosok yang menginspirasi.
Beliau menceritakan dunia pergaulannya dalam organisasi hingga bisnis penuh dengan lika-liku.

"Bukankah menjadi orang biasa saja penuh dengan lika-liku, apalagi menjadi sosok sepertimu?" Tanya saya
"Kadang saya ingin menjadi orang yang lurus saja, kayak kamu. Nggak terlalu sensitif menghadapi sesuatu." Ujarnya
"Saya emang lurus gitu?" Saya jadi kaget sendiri dengan penilaiannya
"Menurutku kamu sih lurus aja. Mau diapain juga nggak sensitif, nggak mau berdebat, nggak mau ngebela diri meski dipojokin, nggak pemarah meski dimarahin, pokoknya lurus welah..." Ujarnya


Saya tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Mungkin bukan lurus maksudnya, hanya saja saya paling nggak mau ribet sama argumen ini itu sebab setiap orang bebas beragumen apa saja dan karena setiap orang selalu merasa dirinya benar, argumen hanya akan memecah yang sudah ada.

Saya membayangkan jika dalam bisnis maupun pergaulan kita terlalu mudah tersinggung, terlalu sensitif, dan mudah marah MAKA akan terasa berat perjalanan yang ada.

Sssst, jangan bilang-bilang!

"Makasih teh, untuk apresiasinya. Tapi, keterlibatan kami dalam program donasi Lebaran ini sebaiknya tidak dibuka." Barangkali itu pesan dari sahabat-sahabat saya yang sudah dua tahun ini bekerjasama dalam program ketupat lebaran yang diselenggarakan bersama Indscript Corp.
Awalnya saya memang ingin mengapresiasi keterlibatan mereka semua dengan membuat sertifikat penghargaan program donasi, setelah secara transparan kami pun selalu menerbitkan laporan lengkap penyelenggaraan plus rincian keluar masuk uang. Namun, sertifikat itu dengan sangat rendah hatinya mereka tolak.Terima kasih sahabat-sahabatku tersayang, untuk kalian pahala terbaik dariNya.

Obat Galau = Yakin

Buku " Suara Hati Teh Ninih"

Pernahkah merasa begitu bergantung pada orang lain?
Pernahkah bersedih karena ditinggalkan?
Pernahkah merasa down saat bisnis merosot?
Pernahkah merasa semua tak sesuai harapan?


Seharusnya tidak perlu merasakan hal itu. KEYAKINAN kita pada Allah dan kebaikan yang disiapkan pada setiap masalah akan menghalau galau yang mendera.


Dari buku ini saya belajar banyak hal...
Berhenti berdebat karena hanya akan melukai
Berhenti marah karena hanya akan menggerus bahagia
Berhenti mengeluh karena hanya menambah beban
Berhenti Galau karena hanya Menipiskan Keyakinan

#SuaraHatiTehNinih


Setiap pertemuan dengan teh Ninih selalu memunculkan semangat baru. Maka, betapa semangatnya saya ketika menyelesaikan buku beliau ini.
Ya benar, manusia bisa sakit fisik apa saja, tapi jangan sampai sakit hatinya, sakit semangatnya, dan sakit pikirannya.

‪#‎SuaraHatiTehNinih‬

Sahabat itu...


Selamat ulang tahun, kami ucapkan...
Ketika baru saja 5 menit duduk menghadiri acara buka puasa bersama sahabat-sahabat masa SMA, orang-orang yang sedang berada di restoran Holiday Inn berdiri dan ikut bernyanyi. Seorang pelayan dan dua orang sahabat mengantar kue dengan lilin menyala...
Kado milad istimewa dari sahabat di masa remaja. Ketcuuup sayang...
Sahabat adalah mereka yang secara fisik berjarak, tapi secara hati tanpa jarak...

Emosi

Buku"Suara Hati Teh Ninih"

"Apakah hati ini mudah terpancing emosi?" Jika memang hati begitu mudahnya emosi, siap-siap membersihkan hati...

9 Tahun Lebih Cepat

Dapat kiriman Majalah dari Potret__Anak Cerdas. Ada penampakan Nanit...

"Nit, Bunda itu tulisannya baru muncul di media kelas 1 SMA, Nanit sudah muncul di media kelas 1 SD. Nanit 9 tahun lebih cepat dari Bunda." Ujar saya
"Nanit lebih cepat karena ada Bunda yang mendukung Nanit." Jawabnya

:')

35 Tahun Sudah






Alhamdulillah, 35 tahun sudah menghirup udara di dunia ini, sisa waktu di dunia makin menipis. Terima kasih kepada semua sahabat yang mengirimkan doa dan tidak bisa saya balas satu-persatu. Semoga kebaikan dari do'a kembali pada sang pemberi do'a.
Dan teringat do'a Nanit tadi pagi, "Nanit berdo'a semoga Bunda menjadi ibu yang makin baik, makin sehat, panjang rezekinya, dan juga panjang umurnya." Amiiiin terima kasih Nanit, Ammar, dan Ayah Deky Tasdikin. Terima kasih pada sahabat-sahabat semua....

Meet n Greet Writer #1


Menuju ke Jakarta untuk program Meet n Great Writer Indscript Management bersama 3 penerbit Kompas Gramedia.
Nggak kerasa kerjasama dengan penerbit Kompas Gramedia sudah berlangsung 10 tahun. Berawal dari penerbit Grasindo tahun 2005 yang menerbitkan buku saya di awal karier sebagai penulis buku. Tidak tanggung-tanggung 3 jilid buku seri Agatha terbit. Sebuah cerita yang based on true story kekonyolan saya masa SMA.
Lantas ketika saya mulai berbisnis jasa penulisan saya akhirnya bisa bekerjasama business to business bukan lagi sebagai penulis dengan penerbit tapi sebagai agensi naskah dengan penerbit.
Lamaran dari Gramedia Pustaka Utama berawal saat tabloid Nova meliput aktivitas agensi naskah tahun 2010.
Kini, saya tidak datang sendiri ke penerbit favorit di Indonesia ini. Saya bersama dengan para penulis dan saya yakin kami akan duduk bersama dengan topik diskusi yang ter"panas" saat ini, insya Allah....

Ingin gabung sebagai penulis Indscript, monggo kontak Customer Service Indscript.

https://www.facebook.com/Indscript?fref=ts

Meet n Greet Writer #2


Kalau ke toko buku, buku seperti apa yang kamu cari? Kalau saya mencari buku-buku penulis di manajemen Indscript ada dimana dulu :)
Seperti hari ini, sesampai di gedung Kompas Gramedia, saya dan Chika Ananda langsung ke toko bukunya. Duuuh girang sekali, buku-buku penulis bertebaran disini. Saya jepret deh, tak lupa menjepret diri sendiri juga :)

Kini, total buku terbit dari Indscript Corp bekerjasama dengan para penerbit di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1.500 judul buku sejak tahun 2007. Alhamdulillah kami masih terus melangkah tegap di agensi naskah yang masuk dalam lini COPYWRITING.

Tertarik jadi penulis Indscript?

Meet n Greet Writer (3)


Pertemuan di ElexMedia sangat menginspirasi. Kami semua belajar tentang bagaimana mempromosikan buku, plus sharing dari Sari Agustia sang penulis yang sangat aktif mempromosikan bukunya meski pendatang di dunia perbukuan.
"Sebetulnya saya belajar promosi buku pun dari blog. Saya membaca blog yang dishare oleh mbak Tri Wahyuni Zuhri. Saya kunyah pelan-pelan dan saya jalankan." Ujarnya
"Mungkin saja banyak penulis yang sudah melakukan hal tersebut, hanya KONSISTENSImu yang saya lihat menjadi sebuah pembeda." Tambah saya.
Memang, melihat Sari Agustia promosi yang konsisten setiap hari membuat saya terkagum-kagum dan sesi sharing langsung dengan penulis lain harus dilakukan.

Thanks Elex sudah menjadi media dan wadah kreativitas penulis di Indscript manajemen.

Meet n Greet Writer #4

"Setiap bertemu kamu, saya selalu ingat awal kita bertemu. Saat meeting pertama kita, kamu bawa bayi merah dan ditidurkan di meja meeting." Kata mbak Sasti, salah satu senior editor Gramedia Pustaka Utama.
Terlalu banyak cerita yang tidak bisa saya abaikan dalam perjalanan karir saya sebagai seorang penulis dan berbisnis di bidang jasa penulisan, semua begitu berkesan.
Inilah yang kemudian saya bagikan pada penulis yang mengikuti kegiatan hari ini. Membangun hubungan baik dengan penerbit dan terus mengupdate dunia penerbitan adalah hal yang wajib dilakukan oleh para penulis.
Pesan yang saya tangkap dalam pertemuan dengan GPU hari ini adalah telah hadir begitu banyak penulis namun hanya sedikit penulis yang multitalenta.
Penulis bukan hanya harus pandai menulis tapi harus pandai juga promosi.

W i r a u s a h a C i l i k M a n d i r i (WCM)


Mendapatkan telpon dari salah satu sahabat pengusaha yang akan mengadakan kegiatan bersama anak-anak.

"Aku baca terus statusmu tentang Nanit. Makanya, aku pengen dalam acara baksos Agustus nanti, kami dari WMM Jakarta mau mengundang Nanit untuk sharing. Bagaimana sih cara dia belajar hingga bisa menguasai banyak hal. Ada acara nggak tanggal segitu?" tanyanya
Lalu sejenak kami mengobrol tentang jadwal, karena saya berharap acara itu tidak mengganggu jadwal sekolah Nanit.

Sweet Nanit adalah bisnis yang dijalankan oleh Nanit saat ini, selain juga beragam aktivitas yang dijalankan oleh gadis cilik berusia 7 tahun itu. Nanit menyukai dunia kuliner, seni, hingga mengajar dan tentu saja bisnis.
Menjelang tidur saya bertanya pada Nanit, "Nanit, apa yang membuat kamu bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu?"


Nanit menjawab, "Sebetulnya aku belum bisa apa-apa, Bun. Aku juga masih belajar. Aku hanya suka melakukan semuanya dan aku senang karena Bunda membolehkannya."
Duuuh saya terharu terlebih ketika saya bilang kalau dia diundang untuk sharing oleh teman-teman di WMM Jakarta dalam kegiatan Baksos bagi anak-anak, Nanit bertanya, "Apa iya aku harus sharing, Bun? AKu mau cerita apa ya? aku melakukan semua karena aku suka saja."

:')

Sukses itu...


Kerja keras dan do'a mewujudkan sukses kita. Ya, sukses kita dengan versi sukses yang berbeda satu sama lainnya.

A m a r a h


"Teh, apakah teteh nggak pernah marah? saya lihat kalau ada masalah teteh lebih banyak senyum atau nggak mau nanggepin kemarahan, hanya diam." Tanya seseorang

Saya tertawa dengan pertanyaannya. Manusiawi kalau manusia marah, saya juga kadang marah tapi saya mencoba marah tidak membabi buta, atau menggunakan segala cara untuk mengungkapkan kemarahan.
Kalau lagi marah saya diskusi dengan suami, "kira-kira saya musti gimana ya?" Dan biasanya suami memberi saran pada saya.

Jujur, saya sendiri belajar menahan marah setelah banyak belajar dari suami. Menuju 8 tahun menikah suami tak pernah sekalipun marah pada saya, saya kemudian yang bertanya, "Ayah, pernahkah merasa marah pada saya?" Beliau menjawab dengan lugas, "merasa marah pernah, tapi tak perlu jadi marah kan?"
Kalau sudah begitu, saya kan yang jadi malu kalau marah-marah?

P u j i a n

"Uuum makanan Bunda sungguh enaaak...Bunda masak terus ya tiap hari." Demikian puji Ammar setiap saya selesai memasak. Dia selalu memuji semua masakan saya dan berpesan saya harus memasak setiap hari.
Bagi Ammar yang baru berusia 4 tahun, pujiannya barangkali tidak memiliki embel-embel apapun, dia hanya ingin Bundanya memasak setiap hari__karena biasanya neneknyalah yang memasakan untuk kami sekeluarga.

Pesan Ammar bagi saya adalah sesibuk apapun saya harus memasak untuk keluarga :)
Pujian memang bisa mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, meski kadang membuatnya terlena untuk belajar lebih baik. Bagi saya pujian Ammar lebih dari sekedar semangat untuk belajar memasak lebih enak tapi juga konsisten memasak setiap hari :)
Pujian saya pada anak-anak pun sering hinggap di telinga mereka dan setiap pujian mendorong mereka melakukan sesuatu secara berulang.


Nanit pernah melukis dan menjual lukisannya, saya memuji lukisannya dan kini Nanit meneruskan kebiasaannya melukis serta menularkan pada adiknya.
Perpaduan warna lukisan antara mereka berdua memang berbeda tapi bagi saya keduanya indah.
"Bagus mana lukisan teteh atau dede?" Tanya Ammar
Saya tersenyum, "dua-duanya lukisan yang hebat!"
Dan mereka puas dengan jawaban saya...


Note: Satu pujian Sejuta semangat baru

Berkah Ramadhan


Alhamdulillah, tetangga berdatangan memilahmemilih dan mengambil pakaian, tas, mainan anak, serta semua kebutuhan yang kami donasikan...
Semoga berkah ramadhan untuk mereka...

B e r t e m a n


"Bun, aku sudah membagi makanan kepada teman-temanku." Lapor Ammar
Saya mengangguk, "Begitukah cara berteman yang baik, Bun? Apa yang kita punya kita bagi?" Tanya Ammar
Saya tersenyum penuh haru sambil mengangguk, "Iya, De."

M e n u l i s B i o g r a f i


Alhamdulillah, eksistensi sebagai penulis biografi mulai diperhitungkan, kini media mengangkat profil saya sebagai penulis biografi.

Mudahkah ada di profesi ini? Tidak! Seperti halnya menulis buku lainnya, butuh konsistensi untuk menulis kehidupan dan sejarah orang lain seolah-olah menjadi "kisah kita"

Kadang ada air mata, marah, sedih, bahagia, dan berbunga-bunga saat menuliskannya. Perasaan yang mengiringi setiap menuliskan kisah seseorang. Tapi, sungguh darisana saya banyak belajar.
Bismillah, konsistensi dengan bidang yang saya pilih yang juga menjadi darah dan nafas saya, yaitu MENULIS.

K e k u a t a n S e m a n g a t


"Teh, saya beberapa kali ikut kelas teteh. Teteh mungkin nggak hafal saya, tapi saya hafal teteh." Ujar beliau
Setelah ucapan itu saya merekam beliau dalam ingatan, terutama setelah beliau menceritakan kisah hidupnya dan penyakit yang menggerogotinya. Paling ingat adalah semangatnya yang pantang menyerah dalam situasi apapun serta kemauan belajarnya yang luar biasa.

Dua hari lalu kami bertemu, beliau mengantarkan cincin gelang karyanya yang saya beli dan dengan bangga saya ingin memperkenalkan karya kece ini pada Anda semua.
Terima kasih uni Rahmi Mulyani, teruslah semangat dalam hidup dan tetaplah belajar tanpa kenal lelah.

D a r i K a r y a w a n J a d i J u r a g a n


Pagi-pagi ketemu dengan alumni Indscript. Perempuan yang cukup detail ini bisa dibilang generasi awal Indscript. Kehilangan dia karena memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga, namun siapa yang menyangka bahwa kini beliau menjadi pengusaha lumayan tangguh dan aktif.
Pesan saya pada karyawan memang mengerucut pada satu hal: pindah kerja dengan posisi lebih baik atau jadi pengusaha.

Selamat neng Nurul Hidayati, aku bangga padamu!

R e z e k i S h i l a t u r a h m i


Diundang dalam bukber alumni Program Habibie beberapa hari lalu membuat saya berkenalan dengan begitu banyak orang penting.
Alhamdulillah, selain itu saya dipercaya membantu didirikannya Formasi-G sebuah organisasi yang akan menautkan orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri dan sudah berada di Indonesia dalam sebuah wadah yang smart dan informatif.
Kini, kembali memenuhi undangan untuk meeting cantik salah satu jenius putra Habibie di Jakarta. Rezeki shilaturahmi memang mengitari manusia asal mereka mau membuka diri, siap menerima perubahan, dan mau beradaptasi.

‪#‎Bismillah‬, menuju buku baru

B o l e h S i b u k A s a l.....

Tadi malam menjelang tidur, saya mengobrol tentang pekerjaan pada Nanit.

"Nit besok Bunda harus ke Jakarta lagi..Nggak apa?" Tanya saya
"Boleh, Bun. hati-hati ya..." Jawabnya berpesan
"Eeeemmmm, Nanit nggak apa Bunda sibuk? Bunda sekarang sedang sibuk banget." Agak nggak enak saya tanya hal itu, tapi harus, saya ingin dengar pendapatnya
"Nggak apa, Bun..asal...tidak berlebihan sibuknya, seimbang saja antara kerjaan dengan keluarga ya, Bun. Dengan Bunda istirahat juga." Sahut dia


Jleb!
Ini rasanya bukan anak 7 tahun yang jawab :')

D a r i K a r y a w a n J a d i J u r a g a n

Pagi-pagi ketemu dengan alumni Indscript. Perempuan yang cukup detail ini bisa dibilang generasi awal Indscript. Kehilangan dia karena memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga, namun siapa yang menyangka bahwa kini beliau menjadi pengusaha lumayan tangguh dan aktif.
Pesan saya pada karyawan memang mengerucut pada satu hal: pindah kerja dengan posisi lebih baik atau jadi pengusaha.

Selamat neng Nurul Hidayati, aku bangga padamu!

Mau Menulis Buku Bisnis?


Dewasa ini, setiap orang dapat menjadi penulis buku bisnis. Bahkan jika penulis tersebut belum memiliki bisnis terlebih dahulu. Namun, ada baiknya penulis buku bisnis berasal dari pelaku usaha pula, agar lebih memahami bagaimana dunia bisnis sesungguhnya. Untuk itu, Anda perlu mengetahui langkah-langkah menjadi penulis buku bisnis berikut ini.

Saat ini sudah banyak buku bisnis yang terpajang di toko buku, maka Anda harus mencari hal unik dari naskah yang akan ditulis. Contohnya, sudah ada buku bisnis mengenai 100 ide berbisnis, maka Anda dapat menulis tema yang sama dengan tambahan hal tertentu, seperti ada pengalaman pribadi di setiap ide bisnis tersebut.
Walaupun tergolong buku nonfiksi, naskah bisnis juga membutuhkan alur agar lebih menarik. Tujuannya agar pembaca tahu apa yang ahrus diketahui terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun berbisnis. Sebagai contoh, Anda ingin menulis dengan tema 100 ide berbisnis, maka setiap ide tersebut akan memuat tulisan seputar peluang, cara memulai, sampai kisaran keuangan.

Jika Anda adalah pelaku usaha atau tidak, untuk menjadi penulis buku bisnis wajib melakukan riset berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif adalah informasi mengenai perkembangan, apa yang membuat bisnis tersebut potensial, segmentasi yang tepat, dan lainnya. Sedangkan kuantitatif lebih ke angka berupa kemungkinan penjualan, keuntungan, dan lain-lain.
Untuk soal gaya bahasa, bukus bisnis umumnya cenderung singkat, padat, dan jelas. Hindari kata-kata berbunga atau terlalu bertele-tele. Pembaca buku bisnis lebih menyukai yang diksi yang ringan dan mudah dipahami.

Nah, sudah siap menulis buku bisnis?