P u j i a n

"Uuum makanan Bunda sungguh enaaak...Bunda masak terus ya tiap hari." Demikian puji Ammar setiap saya selesai memasak. Dia selalu memuji semua masakan saya dan berpesan saya harus memasak setiap hari.
Bagi Ammar yang baru berusia 4 tahun, pujiannya barangkali tidak memiliki embel-embel apapun, dia hanya ingin Bundanya memasak setiap hari__karena biasanya neneknyalah yang memasakan untuk kami sekeluarga.

Pesan Ammar bagi saya adalah sesibuk apapun saya harus memasak untuk keluarga :)
Pujian memang bisa mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, meski kadang membuatnya terlena untuk belajar lebih baik. Bagi saya pujian Ammar lebih dari sekedar semangat untuk belajar memasak lebih enak tapi juga konsisten memasak setiap hari :)
Pujian saya pada anak-anak pun sering hinggap di telinga mereka dan setiap pujian mendorong mereka melakukan sesuatu secara berulang.


Nanit pernah melukis dan menjual lukisannya, saya memuji lukisannya dan kini Nanit meneruskan kebiasaannya melukis serta menularkan pada adiknya.
Perpaduan warna lukisan antara mereka berdua memang berbeda tapi bagi saya keduanya indah.
"Bagus mana lukisan teteh atau dede?" Tanya Ammar
Saya tersenyum, "dua-duanya lukisan yang hebat!"
Dan mereka puas dengan jawaban saya...


Note: Satu pujian Sejuta semangat baru

No comments:

Post a Comment