LURUS

 Suatu ketika saya berbincang dengan seorang perempuan. Di mata saya, beliau adalah sosok yang menginspirasi.
Beliau menceritakan dunia pergaulannya dalam organisasi hingga bisnis penuh dengan lika-liku.

"Bukankah menjadi orang biasa saja penuh dengan lika-liku, apalagi menjadi sosok sepertimu?" Tanya saya
"Kadang saya ingin menjadi orang yang lurus saja, kayak kamu. Nggak terlalu sensitif menghadapi sesuatu." Ujarnya
"Saya emang lurus gitu?" Saya jadi kaget sendiri dengan penilaiannya
"Menurutku kamu sih lurus aja. Mau diapain juga nggak sensitif, nggak mau berdebat, nggak mau ngebela diri meski dipojokin, nggak pemarah meski dimarahin, pokoknya lurus welah..." Ujarnya


Saya tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Mungkin bukan lurus maksudnya, hanya saja saya paling nggak mau ribet sama argumen ini itu sebab setiap orang bebas beragumen apa saja dan karena setiap orang selalu merasa dirinya benar, argumen hanya akan memecah yang sudah ada.

Saya membayangkan jika dalam bisnis maupun pergaulan kita terlalu mudah tersinggung, terlalu sensitif, dan mudah marah MAKA akan terasa berat perjalanan yang ada.

No comments:

Post a Comment