BEREBUT PAHALA

Mama sakit dan senang sekali mama mau tinggal di rumah
Mama biasanya nggak mau tinggal dimanapun kecuali di rumah peninggalan almarhum bapak
Kata mama:
Rumah mama ini, mama nggak mau kemana-mana
Mama lebih nyaman di rumah sendiri
Akhirnya dengan berat hati saya dan adik saya harus mengikhlaskan mama tinggal di Ujung Berung
Setelah mama sakit dan saya paksa tinggal di rumah saya, akhirnya mama mengikutinya
Dan mama merasa lebih terurus
Beruntunglah saya memiliki suami, ipar, dan mertua yang juga sigap membantu saya mengurus mama
Jika saya sedang kedatangan tamu, ipar saya yang menggantikan saya mengurus mama
Mertua memasakan makanan mama dengan arahan dokter gizi, kadang memijat mama, memakaikan kaos kaki, dan memandikannya
Suami saya apalagi amat sigap dengan test kesehatan mama dan paling rajin memijat mama
Tapi... Adik bungsu saya yang suka nangis
Iya nangis, karena dia ada bertugas di luar kota
Adik saya ini selalu iri
Iri karena tidak bisa mendapatkan pahala yang banyak dari mengurus mama
Kalau video call-an sama mama, adik bungsu ini selalu menangis sambil berdoa untuk mama
Hingga suatu waktu kami diskusi mengenai biaya perawatan mama dan saya menolak untuk menerima bantuan adik saya, saya bilang, kalau saya butuh saya akan bilang
Dan adik saya mengatakan AGUNG JUGA PENGEN PAHALA, TEH
Plaaaak...saya merasa ditampar, kenapa saya kok menghalangi saudara saya mendapatkan pahala mengurus mama
Ya Allah, terimakasih atas dihadirkannya saudara-saudara lelakiku yang selalu membuatku haru



No comments:

Post a Comment