-
-
Kata pepatah mengatakan
bahwa," air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga."
Demikian juga bila seorang
Emak pebisnis tidak usah heran bila menyaksikan sang anak sudah menunjukkan
bakat dan minatnya terhadap bisnis yang kita geluti.
Lalu bagimana hendaknya
sikap Emak ketika melihat anak memperlihatkan ketertarikan pada bisnis?
Jika pertanyaan itu
ditujukan kepada saya, maka dengan senang hati saya akan menjawab alhamdulillah
dan menyambut baik i’tikad si kecil.
Tahukah Anda, bahwa di
masa mendatang PERSAINGAN UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN AKAN SEMAKIN KETAT. Maka SOLUSI
BERBISNIS adalah menjadi sangat tepat bagi anak sebagai bekal ia melangkah
dewasa kelak. Tentunya sebagai orangtua sudah mempersiapkan kemandirian
tersebut dimulai sejak usia dini. Maka dengan senang hati saya akan mewariskan
segala pengalaman bisnis kepada anak-anak.
Berikut ini ada
beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pedoman terkait dengan dunia bisnis yang
melibatkan anak:
PENGENALAN
BISNIS. Keseharian saya sudah sangat dikenali dengan baik oleh
kedua anak saya, Nanit dan Ammar. Namun sejauh ini baru Nanit si sulung yang
sudah sangat menunjukkan minatnya pada bisnis. Buktinya tempo hari pada saat
kami melakukan trip ke Kediri, ketika melakukan acara Kopdar dengan Emak Pintar
Jawa Timur tempo hari, Nanit sudah meminta saya membuka kelas membuat slime dan
minta dibuatkan handsock untuk anak. Keren yaa...
Keterlibatan anak
seringkali terjadi tanpa disengaja dikalangan Emak pebisnis. Artinya ketika
proses edukasi yang kita lakukan pada anak bahwa ibunya adalah seorang pebisnis,
itu sudah merupakan jalan awal mendekatkan anak dengan bisnis secara tidak langsung.
Dan tidak mungkin pada akhirnya anak menjadi jatuh cinta pada dunia bisnis. Selanjutnya
tinggal konsistensi orangtua untuk mendidik anak MEMILIKI SKILL yang tinggi
dalam menjalankan bisnis.
LEBIH
MENGHARGAI UANG. Efek yang dapat dirasakan langsung
oleh anak ketika ia mencintai bisnis yakni lebih menghargai uang.
Dari mana
memperolehnya..
Bijak mempergunakan
sesuai kebutuhan untuk dirinya...
Dengan kata lain, ia
mulai pandai menggunakan uang secara bijaksana. Tidak melulu mempergunakan uang
HANYA untuk jajan serta membeli keperluan yang kurang penting. Dan mengerti
makna skala prioritas.
BERBISNIS
MAMPU MENGGALI POTENSI ANAK. Tidak mesti setiap bisnis yang
dijalankan orangtua akan serta merta disukai anak. Karena bisa jadi mereka
memiliki kesukaan bidang lain. Berikan dukungan penuh pada minat yang mereka
pilih. Support dan bimbingan orangtua sangat mempengaruhi percaya diri anak
untuk lebih mengembangkan diri dan bisnisnya.
ANAK
AKAN LEBIH MEMILIKI RASA TANGGUNG JAWAB DAN MENJADI LEBIH DISIPLIN.
Inilah muara akhir dari didikan orangtua terhadap anak mengenalkan tentang
bisnis.
Jadi ketika anak Anda ingin
berbisnis, why not? Asal tidak menganggu HAK utamanya sebagai anak yakni BERSEKOLAH
DAN BERMAIN DENGAN TEMAN SEBAYANYA.
No comments:
Post a Comment