Selesai chatting dengan sahabat saya, Bapak Welly, seorang pejabat Bank Danamon-Jakarta saya kembali teringat pada percakapan-percakapan saya dengan banyak sahabat yang lain yang semuanya lelaki.
Pertanyaan mereka sama persis, "Kenapa sih kamu belum juga punya gandengan? apakah karier lebih penting dibandingkan berumahtangga?" Lantas mereka juga bercerita tentang teman-teman wanitanya yang sukses dalam dunia pendidikan dan karier tapi belum juga menikah dalam usia yang mereka bilang "KRITIS"
Well, pertama saya mau bilang bahwa saya baru berusia duapuluh lima tahun dan rasanya saya masih punya banyak waktu untuk akhirnya memilih menikah.
Kedua, saya sempat heran juga dengan pernyataan mereka "kalau pendidikan dan karier terlalu tinggi, nanti lelaki minder" pertanyaan saya adalah Mengapa lelaki harus minder pada pendidikan dan karier wanita yang lebih tinggi? salahkah jika wanita beraktualisasi hingga mendapatkan keberuntungan itu? dan apakah hanya lelaki saja yang diperbolehkan memiliki jenjang pendidikan dan karier yang tinggi? saya hanya menyanyangkan hal tersebut. Jika wanita berbangga hati pada pasangan hidup yang memiliki jenjang pendidikan dan karier tinggi, lalu kenapa lelaki tidak bisa berbangga juga jika pasangan wanitanya demikian?
Ketiga, dari dalam sudut hati yang paling dalam semua wanita punya naluri keibuan, dimana mereka menginginkan adanya sebuah pernikahan yang bahagia dengan keluarga yang lengkap suami, istri, dan anak. jadi, jangan terlalu menyalahkan wanita jika lantas mereka belum juga menikah di usia "KRITIS" karena bisa jadi itu bukan pilihan hidupnya. Hanya saja Tuhan belum mendatangkan lelaki dunia akheratnya. Persoalan menikah itu bukan dilihat dari pada umur berapa dia menikah tapi kebahagiaan yang didatangkan pada saat pernikahan terjadi.
Jadi, untuk semua sahabat doakan saja semoga segala doa segera terlaksana. Memiliki pendidikan tinggi, berkarier, dan menemukan pasangan hidup dunia akherat. Percayalah, saya setiap waktu berdoa.
Pernikahan
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
senyum sendiri membaca postingan teh in, hmm..hmm...setidaknya ada cambuk yang menerpa tubuh saya dengan satu kali hentakan..nyeri..tapi itu adalah penyemangat...ryu bru msuk site mba..even di friendster ada list prenya ryu :) sharing ilmu nulisnya teh...http://tmnbaru.blogspot.com :)
ReplyDeletehai...iindar.. :-)
ReplyDeletebanyak wanita karir ngomong 'ah aku msh muda..suatu saat nanti aku pasti ketemu & menjalaninya'.
Aku pikir it's ok but kenali saja kata rencana & kapan. serta selaraskan dengan ritme hidup, kemantapan & kematangan diri. ikhtiar & doa kudu tentunya.