Kebanyakan orangtua
beranggapan bahwa mengenalkan uang sejak dini akan berdampak negatif. Misalnya
membuat anak menjadi boros dan konsumtif. Padahal tidak selalu demikian.
Paradigma tersebut tidak selamanya benar. Justru menurut para ahli, anak sejak
dini amat penting dikenalkan tentang uang. Tujuannya agar kelak ketika dewasa
anak sudah mahir mengelola uang dan memiliki kekuatan emosi yang baik pada perilaku konsumtif.
Lantas sejak usia
berapa anak sudah boleh diperkenalkan pada uang?
Astrid Wen, seorang
psikolog Indonesia mengatakan bahwa sejak usia 3 tahun anak sudah dapat diperkenalkan pada uang. Orangtua mulai
memperkenalkan pada anak, jika ia menginginkan sesuatu benda ada harganya dan
nilai tukarnya menggunakan uang.
Adapun cara yang bisa
kita lakukan pada anak memperkenalkan uang adalah:
Belajar membeli.
Anak usia 3 tahun sudah
pandai bicara dengan jelas. Jadi bila ayah bunda mengajarkan anak belajar
membeli sesuatu ke warung terdekat, atau disuruh membayar benda yang dibeli di
toko/supermarket tentu sudah bisa ia lakukan sendiri dengan pengawasan. Sembari
mengantri di kasir, orangtua bisa memberi tahu berapa harga benda dan nilai
uang yang ia bayarkan. Disamping itu, ajarkan juga anak untuk membeli barang
yang ia butuhkan saja bukan apa yang ia mau. Supaya ia mampu mengenali
kebutuhannya bukan apa kesenangannya. Hal ini juga menjadikan anak tidak
kompulsif, yaitu menjadi pembelanja yang tidak baik.
Belajar menabung.
Usia sekolah dasar,
anak sudah mengenal planning keuangan. Kebanyakan sekolah sudah memberlakukan
tabungan sekolah. Dengan tujuan agar anak mampu mengelola uang jajannya menjadi
jauh lebih bermanfaat. Dengan kata lain, anak mulai diajari mengelola uang
menjadi beberapa bagian penting. Sebagian untuk di tabung, sebagian untuk
disumbangkan untuk kepentingan amal (infak), dan sisanya digunakan untuk jajan.
Dengan memperkenalkan
anak pada uang banyak hal positif yang bisa diserap anak walaupun sejak usia
dini. Diantaranya, anak mengenal skala prioritas untuk dirinya. Mana benda yang
paling ia butuhkan, bukan mana benda yang ia sukai.
Sudahkah Anda siap membekali anak dengan pengalaman pengelolaan uang sejak dini?
No comments:
Post a Comment