Saya sedang mendidik diri saya
sendiri saat ini, agar lebih mampu mendidik anak. Barangkali itu tekad saya!
Sebab mendidik diri sendiri itu
sulit! TAPI HARUS BISA!
Seperti
kemarin, saya INGINNYA MARAH pada si bungsu yang tidak mau melepaskan diri dari
youtube
Alasan
dia adalah "Ini kan hari Minggu, Bun. Kata Bunda, boleh main youtube hari
Minggu saja"
Grrrrh,
maksud saya sih hari Minggu juga nggak seharian kayak kemarin dan saya ingin
marah karena merasa Ammar nggak nurut.
TAPI,
saya tidak mau MENGOMEL, saya MARAH dan menyimpannya dalam hati sambil
mengucapkan istigfar.
Saya belajar kembali....
Ketika anak saya berteriak *saya
langsung menunjuk diri sendiri jangan-jangan saya sudah mencontohkannya
Ketika anak berantakan *saya
tunjuk diri sendiri, uuups jangan-jangan saya kurang rapi
Ketika anak cengeng *saya
membatin, apakah saya yang telah membuatnya menjadi cengeng
Ketika anak lihat youtube
*jangan-jangan ini juga karena saya nonton youtube mulu *meskipun yang ditonton
atau didengarkan ilmu menurut saya, tapi menurut mereka tidak tahu juga kan
ilmu atau bukan ilmu
Membuat diri kita menjadi LAYAK
dijadikan role model oleh anak sangat tidak mudah
Berat? Iya berat, mendadak kita
musti sekuat tenaga MENGUBAH begitu banyak kebiasaan agar tampil maksimal di
depan anak
Jaim? tidak, tetapi membiasakan
lebih baik dari waktu ke waktu
KEKESALAN dan MARAH saya
tumpahkan dengan istigfar, nangis, dan diam hingga marah reda
PAGI INI saya bertanya pada
Ammar, "Tahukah Ammar kalau Bunda kemarin marah sama Ammar?"
Dan dia menggeleng, "Aku
tidak tahu kalau Bunda marah"
OMG...hahahaha
OMG...hahahaha
LALU...
Saya mengajak Nanit dan Ammar
mengobrol tentang hubungan ibu dan anak dengan bahasa yang paling sederhana,
"Bunda sedang berusaha tidak meluapkan marah pada anak-anak Bunda, maukah
kalian membantu Bunda untuk lebih sabar?"
MENJADI LEBIH SABAR tidak mudah
"Bunda hanya sedang belajar
jadi ibu yang sesungguhnya. Tidak mau marah meski kesal, tidak ingin berteriak,
tidak ingin membuat kalian sedih." ujar saya
TIDAK MUDAH MEMENDAM MARAH lalu
membicarakannya di saat hati sudah tenang, TAPI saya ingin belajar melakukannya
SEBAB berbicara dalam keadaan marah hanya akan menyakiti anak-anak...
No comments:
Post a Comment