Televisi yang berada di rumah
kita selalu membawa berita baru setiap harinya. Suka tidak suka dengan
suguhannya benda itu tetap akan menyiarkannya untuk kita. Sebuah KASUS yang
cukup menyita perhatian masyarakat beberapa hari ini adalah seorang anak
laki-laki artis tanah air yang cukup ternama pada era per-sinetronan tahun
90-an. Tetiba anak lelakinya di kabarkan dikeroyok sekelompok orang dan
diantara pengroyok ada oknum polisi. Sehingga si anak pulang kerumah dalam
kondisi BABAK BELUR di wajahnya. Ia di dianiya karena dicurigai membeli sejenis
narkoba. Tetapi para pengeroyok tidak menemukan bukti dan ia dilepaskan.
Demikian PENGAKUAN si anak pada sang ayah yang ternyata seorang pengacara.
Wahai ibu dan ayah, hati orang
tua mana yang MENERIMA anak yang kita cintai segenap jiwa raga diperlakukan
seperti itu oleh orang lain?
Anak yang kita tunggui hingga matanya
terlelap pada malam hari…
Jika ia menangis karena ada
semut yang menggigit kulitnya, maka serta kita akan MEMBASMI sumber semut
dengan SEGALA CARA…
Itu pulalah yang dilakukan ayah
si anak tersebut. Anak lelaki kebanggaan sang ayah langsung ditanyai.
Siapa yang menyakitimu Nak?
Mengapa mereka menyakiti ANAK
KECINTAAN ayah?
Betapa hancur hati sang ayah
tatkala TUDUHAN penyalahan obat-obat terlarang ditujukan pada anaknya. Sebuah
perbuatan yang MELANGGAR HUKUM. Sedangkan ayahnya seorang penggiat hukum.
Tidak sampai disitu si ayah
MELINDUNGI anak tercinta.
Si Anak dibawa berobat untuk di
visum sebagai pelengkap laporan ke kepolisian.
Begitulah cara ayah melindungi
dari SEGALA GANGGUAN yang akan menyakiti keluarga.
Mungkin SEMUA AYAH akan
melakukan hal yang serupa. Ketika anak kita tercinta meminta perlindungan.
NALURI ayah untuk melindungi keluarga seketika akan muncul.
SALUT pada para ayah yang tidak
lelah melakukan yang TERBAIK demi keluarga tercinta.
Namun, ternyata hati sang ayah
serasa dirobek paksa tatkala ketika pemeriksaan lebih lanjut dikantor polisi,
SI ANAK DINYATAKAN BERSALAH!
Anak lelaki yang telah IA BELA
MATI-MATIAN dihadapan dokter dan polisi dan juga publik, dinyatakan positif
menggunakan barang haram tersebut! Itulah kenyataan pahit yang harus ditelan.
Apa kira-kira yang DIRASAKAN si
ayah?
Bagaimana LAJU DETAK JANTUNGNYA
saat kabar itu diterima gendang telinganya?
Kemana akan DISEMBUNYIKAN MUKA
AYAH yang mencintai anak sepenuh hati dengan arang yang jelas-jelas telah
MENCORENG dahinya?
Wahai para anak di manapun
kalian berada. Siapapun ayah kalian.
JUJURLAH PADA AYAHMU, NAK…!
JAGALAH MURU’AH ayah kita...
Jaga nama baiknya...
Terlebih ayahmu adalah seseorang
yang disegani orang. Tidakkah kalian bangga, kemana pun berjalan orang
mengenali dirimu tersebab REPUTASI AYAHMU yang terpuji?
Lelaki yang kalian sebut ayah
itu...
Senantiasa akan menyediakan
BAHU-nya tempat kalian bersandar…
PUNGGUNG-nya untuk mengendong
kalian...
LENGAN KEKAR-nya untuk selalu
merangkul kalian
Tapi, kau hanya diminta menjaga
SEBONGKAH HATINYA YANG LEMBUT
Dengan sebuah kata KEJUJURAN...
Jujur pada diri sendiri, jujur
pada hidup ini
Sebab, bila kelak ayah tiada
sesungguhnya WARISAN TERBESAR-nya adalah nilai kejujuran.
Yang akan sangat bernilai
SEPANJANG USIAMU sepeninggalannya.
Karena kejujuran merupakan MATA
UANG yang BERLAKU DI BELAHAN DUNIA MANAPUN...!
No comments:
Post a Comment