Dalam dunia bisnis memiliki pesaing alias rival bukan hal yang luar biasa. Di bidang Telekomunikasi yang saya geluti ada banyak pula saingannya, mulai dari jenis produk, macam unggulan, macam desain, aneka harga, hingga banyak karakter tenaga penjualnya.
Saya merupakan tenaga penjual yang pro rival alias memiliki banyak sahabat dari perusahaan pesaing. Saya mengagumi kinerja rival saya dalam menawarkan produk, saya bersahabat dan banyak belajar dari motivasi dalam aura sang rival.
Tidak peduli banyak pihak yang heran karena saya bisa bersahabat dengan rival, bahkan ada juga yang memanipulasi persahabatan saya untuk mengorek informasi (dengan tujuan yang tidak baik) saya tetap menyenangi persahabatan dengan pesaing.
Bahkan jika saya tidak memiliki produk yang diinginkan konsumen, maka saya akan merekomendasikan produk rival saya dan jangan salah sahabat rival juga rajin sekali merekomendasikan produk saya pada pelanggannya.Alhasil, beberapa konsumen kami adalah konsumen bersama…Hahaha… Bukankah ini menyenangkan?
Kiat saya agar dapat bersahabat dengan RIVAL adalah mengabaikan kepentingan picik untuk saling menjatuhkan demi menyongsong pertumbuhan perusahaan satu sama lain dengan sehat. Saya percaya bahwa jodoh, rezeki, dan mati sudah digariskan oleh-Nya. Saya juga percaya bahwa rezeki itu takkan tertukar satu sama lain.
Tips Marketing08 : Bersahabat dengan Rival
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment