Jangan Takut Miskin, Sepanjang Hatimu Kaya

Ibu Siti Oded, Istri Wakil Walikota Bandung yang senantiasa menginspirasi saya

“Teh, enak ya jadi teteh.  Semua mimpi yang diidamkan semasa kecil bisa tercapai,” ujar seorang perempuan di komunitas saya.
Saya tersenyum lalu mengatakan, “bahkan hingga sekarang saya masih bermimpi dan berjuang.  Selama hidup masih banyak yang belum saya capai sebab mimpi terus berkembang dengan hebatnya.  Kamu juga bisa mencapai mimpimu, perkaya hati dengan semangat perjuangan maka jiwa raga akan bergerak ke arah mimpimu.”
Alam akan menarik apa yang kita yakini.  Jangan takut miskin, sepanjang hatimu kaya.  Kalimat ini yang menguat setiap saat dalam diri saya.
Kejadian demi kejadian membuat keyakinan terus menguat.  Setelah 101 mimpi, rasa optimis bisa mencapai mimpi dengan cara memperkaya hati, seperti sebuah magnet.
Saya menuliskankan mimpi saya  dengan sepenuh hati, pada usia dibawah 30 tahun akan memiliki bisnis sendiri.  Usia 27 tahun, bisnis Indsript Copywriting terbentuk.
Itulah alasan kenapa pada setiap hal yang buruk yang terjadi sepanjang perjalanan bisnis saya, saya merasa tetap enjoy, untuk tetap melangkah.  Karena saya tidak pernah takut akan jatuh miskin selama saya memperkaya hati.  Pikiran, keyakinan dan doa mewujudkan apapun yang kita inginkan.
Ya, siapapun bisa mencapai mimpinya, tentu dengan izinNya, semangat bekerja keras, konsistensi dan tak lepas dari doa.
Perkaya hati dengan semangat perjuangan, selama hidup masih milik kita, selama itu perjuangan tak akan pernah lepas.
Salah satu cara saya mencpai mimpi adalah dengan terus belajar sehingga memiliki cukup amunisi untuk terus berjuang dan tidak pernah takut akan perubahan.
Tidak ada yang abadi selain perubahan,” apa yang ditulis dalam kalimat ini bagi saya sangat benar adanya, terutama dalam hidupsaya sendiri yang terus menggelinding dengan beragam perubahan.
Kehidupan masa kecil, masa remaja, masa dewasa, masa single, masa menikah, masa menjadi pegawai kantoran dan masa berbisnis, semua tidak luput dari pengubahan kebiasaan dari waktu ke waktu.
Saya percaya bahwa untuk mengubah keadaan harus mau dan mampu mengubah kebiasaan.  Kebiasaan yang berubah dan mengarah pada tujuan, tentu saja.
Ya, tidak ada yang abadi selain perubahan.  Manusia dituntut berubah seiring watu, mengubah diri lebih baik dari waktu ke waktu.
Dengan memperkaya hati dengan semangat perjuangan dan keinginan untuk terus berubah menjadi lebih baik lagi maka Anda tidak pernah akan miskin.

No comments:

Post a Comment