Krisis Pandemi

Masih muda
Cantik
Anaknya udah tiga
Kena krisis pandemi juga
Suaminya jualan kaki lima udah nggak bisa jualan lagi
Lagi diajarin jualan online dan dia bilang, "yang beli teteh aja, yang lain belum beli"
Saya bilang, karena baru saya yang kenal banget dia yang lain belum
Ekh semangat terus
Semua mulai dijualin
Kadang makanan...
Kadang sandang...
Tak pernah menyerah meski sehari untung 10 ribu
Setiap hari saya ketuk rumah rumah onlinenya alias di WA untuk ambil makanan buat keluarga kecilnya yang saya suka sedih kalau denger ceritanya, kalau mau makan suaminya ke sawah dulu cari belut, kadang dapat 1 atau 2 cukup buat lauk
Sekarang tiap pagi atau malam saya panggil untuk ambil makanan, sedih lagi, kalau datang cuman bawa keresek, makanan masuk semua ke keresek, sampai saya diprotes Nanit karena tega masukin makanan ke kereseknya (Lah saya diminta begitu, tapi saya juga kok nggak peka ya :(((
Akhirnya saya kasih misting dengan 4 kotak di dalamnya supaya makanan nggak tercampur
Tiap hari mondar mandir ke rumah tapi entah kenapa saya jadi jatuh hati sama kesopanannya bahkan saat saya menasihatinya untuk menjaga anak-anak dalam kondisi sulit dia mengatakan, "Meski miskin, anak-anak tetap kaya kasih sayang dari kami orangtuanya"
Aaah masyaAllah
Sekarang dia bak asisten saya, bantu saya packing parsel lebaran tiap jam 5 subuh hingga jam 8an dan cara mengaturnya sangat detail, saya takjub
Now, she is my sister yang harus saya jaga dan saya tingkatkan skillnya agar masa depannya lebih baik
Pagi tadi saya tanya, "Apa yang kamu dapatkan selama bersama teteh?"
Dia jawab, "Sambil packing saya mendengarkan teteh bicara dan merasa nambah ilmu, InsyaAllah saya akan praktekkan ya, teh"
Saya tersenyum, "Jemputlah masa depanmu lebih baik"



No comments:

Post a Comment