Ada latar belakangnya lho, kenapa saya berusaha mati-matian menjadi pe-motivator bagi semua Sales/marketing yang saya training. Itu bukan semata karena saya bertanggungjawab atas job itu. Tapi ini karena saya sudah bisa merasakan aliran motivasi orang lain yang berdampak sangat positif bagi perkembangan karier saya.
Ya, saya punya Pe-motivator favorit. Beliau sudah menjadi atasan saya sejak awal 2002 hingga kini. Sejak saya terjun ke divisi Sales dan marketing (walau dulu saya tidak bersinggungan langsung dengan lapangan).
Efek positif dari aliran motivasi yang beliau tularkan pada saya adalah bagaimana cara pandang saya mengatasi persoalan dengan memperbanyak sikap empati, bukan simpati apalagi antipati.
Tapi sebelum saya mengikuti sarannya. Saya terlebih dulu mengamati terlebih dulu sikapnya sekian lama. Ternyata, beliau memang pantas saya andalkan saya favoritkan. Segala persoalan di matanya tidak ada yang besar. SEMUA DAPAT DIATASI!
Sikap itulah yang secara langsung ataupun tidak langsung menaikkan kinerja saya hingga beberapa kali lipat. Perubahan pola pikir yang saya alami telah menguntungkan dalam segi apapun. Kini, saya sangat merasakan manfaatnya.
Akhirnya, setelah sekian lama mendidik diri sendiri, saya kini mendapatkan tugas untuk mengalirkan kembali pengalaman saya kepada sales di perusahaan kami.
Tidak ada yang berubah sesungguhnya dari pola itu. Saya berusaha menjadi pe-Motivator yang baik seperti yang berhasil dilakukan oleh atasan saya. Adalah benar adanya jika apa yang dilakukan oleh kita akan menular kepada anak buah kita. So, untuk Anda yang diposisikan sebagai teladan, hati-hatilah bersikap karena Anda dilihat oleh banyak pasang mata.
Pe-Motivator Favorit saya…
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment