Nasib
Malang Gadis Model Catwalk
-
-
Adalah Vlada Dzyduba seorang
gadis cantik dan model asal Rusia yang akhir bulan Oktober lalu dikabarkan
meninggal dunia akibat bekerja terlalu lelah di dunia yang penuh gemerlap. Modeling.
Aksi peragaan busana
dengan iringan langkah para gadis cantik yang turut andil dalam menyukseskan
acara tersebut tak lain hanyalah bagai ‘boneka
berjalan’ yang berlengak-lenggok di atas catwalk.
Mengapa?
Karena pada kenyataannya,
kehidupan
dan ritme
kerja para model yang selintas terlihat glamor itu tidaklah seindah
kenyataannya. Dalam satu hari mereka bisa menghabiskan satu shift jam kerja
yang rata-rata berkisar 8 jam dalam sehari. Itu untuk satu kontrak.
Bagaimana bila tiap
model punya beberapa kontrak dalam satu hari dengan beberapa agensi?
Seperti yang terjadi
pada Vlada Dzyduba, dalam satu bulan ia memiliki 16 kontrak dalam rentang waktu
kerja dua bulan. Bila di breakdown
tentulah sangat padat jadwal pekerjaan remaja yang baru berusia 14 tahun
tersebut. Nyaris tidak ada kesempatan untuk beristirahat yang cukup bagi
gadis yang masih dalam masa pertumbuhan itu.
Santer terdengar
selentingan kabar mengatakan bahwa gadis model usia muda banyak yang menjadi korban
eksploitasi para agensinya, lantaran usia mereka yang masih sangat
muda. Tidak heran satu orang memiliki kontrak kerja belasan dengan jam
kerja yang sangat tinggi.
Itu baru soal jam kerja
gadis model yang hampir tidak mengenal istirahat yang layak. Berikutnya adalah
mengenai honor yang mereka terima. Viral pemberitaan mengenai bayaran atas kerja
keras Vlada adalah sekitar Rp. 100 ribuan per-harinya. Itu pendapatannya
bersihnya yang ia terima masuk rekeningnya. Dimana sudah dipotong untuk biaya
pesawat yang menerbangkan meraka dari negara asalnya, akomodasi seperti hotel
dan makan serta uang asuransi.
Dengan honor seratus
ribuan per-hari seorang model dihargai kerja kerasnya memperagakan
pakaian-pakaian para desainer yang notabene harga per-potongnya bisa berkali-kali
lipat dan lebih mahal tentunya.
Disini bila ditelaah
lagi, sangat tidak adil rasanya antara resiko pekerjaan dengan fee yang didapatkan
oleh model. Belum lagi bila ada kerusakan pada gaun yang dikenakan,
sang model akan dikenai sanksi oleh agensinya.
Memang setiap pekerjaan
selalu mempunyai resiko. Besar kecilnya resiko tergantung dari sisi mana kita
memandangnya.
Namun, sejatinya remaja
yang masih dan akan terus bertumbuh bukanlah pekerja yang sudah harus menerima
segala konsekwensi kerja yang sedemikian keras.
Orangtua yang merasa
memiliki anak gadis yang cantik dengan tinggi badan semampai hendaknya kasus
Vlada ini menjadi bahan perenungan yang mendalam. Bahwa dunia modeling tak melulu
menampilkan keindahan dan kemolekan para modelnya.
Ada banyak resiko
besar menanti untuk jenis pekerjaan ini.
Apakah kita rela
menjadikan anak remaja kita menjadi korban eksplotasi seperti ini?
Ataukah memang tidak
ada hobi lain yang menjadi kesukaan anak remaja kita selain menjadi seorang
model?
Wahai para ibu, punya
anak cantik bukan semata-mata diarahkan untuk menjadi selebriti, dikenal orang
banyak karena kecantikan fisiknya saja. Ada banyak cita-cita dan peluang untuk
mengembangkan bakat anak remaja kita. Jalur prestasi bukan hanya bidang
modeling saja. Ada jalur akademik, jalur kesenian atau jalur olahraga.
Karena menampilkan bakat
bukan semata terpaku pada keindahan fisik semata...
Sebab, keindahan fisik
bisa sewaktu-waktu sirna bila Tuhan berkehendak...
No comments:
Post a Comment