“Dengan
masuk Sekolah Perempuan bagi saya sangat menyenangkan. Saya bertemu
mentor-mentor menulis dan penulis-penulis senior yang luar biasa. Saya belajar
menulis karena selalu diejek temen kerja bahwa tulisan saya kacau, tidak mudah
dipahami. Lebih baik lisan saja katanya.
Nah saya diajak seorang teman untuk mendaftar Sekolah Perempuan. Hasilnya?
Bukan hanya ilmu menulis yang saya dapatkan, malah saya bertemu dengan
para perempuan pebisnis di grup Sekolah Perempuan hingga kini malah muncul
keinginan untuk berbisnis juga. Bagi
saya pribadi, ikut Sekolah Perempuan selain menambah ilmu menulis juga menambah
jaringan pertemanan dari berbagai kalangan.”
Demikian
seorang pengakuan salah seorang peserta Sekolah Perempuan.
Anda
pasti sudah tahu kan apa itu Sekolah Perempuan?
Ya, benar sekali. Sekolah yang
didirikan sebagai wadah bagi perempuan untuk belajar menulis dengan target
menyelesaikan satu naskah buku siap terbit dalam tiga bulan.
Tiga
bulan apa bisa? Mungkin banyak dari Anda
yang mempertanyakan. Bisa.
Karena di sekolah perempuan, mentor akan mengajak peserta menulis buku sesuai
dengan apa yang paling peserta kuasai dan sukai dan yang paling memungkinkan
ditulis sedikit demi sedikit setiap hari.
Bahkan selain menyiapkan satu naskah siap kirim, Sekolah Perempuan juga
memberikan wawasan terkait dunia buku. Para peserta akan diajak belajar pasar
buku, cara promosi di media sosial, diundang siaran ke radio, diundang
presentasi tentang buku, diajak berjejaring dengan penerbit. Artinya Sekolah Perempuan membukakan banyak
peluang. Namun, mau dimanfaatkan atau tidak fasilitas ini, tentu kembali pada
masing-masing peserta.
"Teh,
kok nggak boleh masuk bapak-bapak untuk belajar nulis di Sekolah Perempuan?"
Tanya beberapa bapak
Meski
sering ditanya kapan saya memiliki komunitas untuk bapak-bapak yang mau belajar
nulis, saya belum bisa membuatkannya. Bukan apa-apa, karena pengalaman saya
sebagai Ibu Rumah Tangga dan enjoy menulis di rumahlah yang menjadi dasar
pergerakan saya di berbagai aktivitas terrkait perempuan menulis.
Ya, saya merasakan asyiknya bisa produktif menulis dan menghasilkan dari rumah. Nah, kalau saya bisa, saya yakin banyak ibu rumah tangga juga bisa. Anda juga kan? Jika belum, jangan tunda untuk bergabung di Sekolah Perempuan.
No comments:
Post a Comment