Rahmi Misbah, Omzet Meroket dalam 21 Hari dengan Reparasi Bisnis



Kali ini saya ingin memperkenalkan salah seorang perempuan pebisnis perlengkapan muslimah yang aktif mengikuti program mentoring dari saya di Reparasi Bisnis, Rahmi Misbah.
Ibu dari 3 orang putra yang berdomisili di Pamulang Tangsel ini memiliki hobi berjualan sejak lama.  Namun sebelum mengikuti Reparasi Bisnis, beliau menjual dengan konsep palugada alias apapun dijual, dari mulai jualan es hingga mukena.  Bisnis beliau jalankan mengalir begitu saja, tanpa pembukuan yang jelas apalagi sales plan ataupun target.
Berawal dengan mengikuti Grup Whatsapp Tips Nulis dan Bisnis, Rahmi mengetahui adanya program Reparasi Bisnis yang saya usung.  Dari sinilah Rahmi tertarik untuk bergabung dan mulai belajar ilmu bisnis.
Dengan penuh keteguhan hati, komitmen dan konsistensi, Rahmi menjalankan berbagai PR yang saya berikan.  Alhamdulillah, di hari ke-21 omzet Rahmi meroket! 
21 hari? Secepat itu?
Tak hanya Anda yang kaget.  Rahmi pun awalnya terkaget-kaget.  Karena pada saat mengikuti Reparasi Bisnis, beliau benar-benar memulai dengan nol ilmu bisnis. 
Setelah mengikuti Reparasi Bisnis, Rahmi mulai memahami bagaimana menggali potensi dirinya, memanajemeni waktu, menyusun target, membuat iklan, bagaimana berhubungan dengan reseller, menjalin hubungan dengan konsumen-konsumen lama, hingga melakukan berbagai evaluasi.  Rahmi juga berhasil menemukan konsep yang tepat untuk pemasaran produknya.
“Saya harus membuat barang saya ada dimana-mana sementara saya mah di rumah aja,” begitu konsep Rahmi dalam berjualan secara offline.
Ya, Tak hanya berbisnis secara online, secara offline pun dijabani.  Rahmi memasarkan produk perlengkapan muslimah secara offline melalui kenalan-kenalannya. 
Misalkan saja di sekolah anak, Rahmi mencari tahu siapa ibu-ibu yang suka jualan, lalu Rahmi mengajaknya bergabung sebagai reseller.  Demikian pula di lingkungan tetangga, di lingkungan saudara.  Sepertinya semua perempuan kenalan Rahmi yang suka berjualan tak ada yang luput dari ajakan beliau untuk bergabung.  Prinsip Rahmi dalam berbisnis, jangan malas bersilaturahmi, karena silaturahmi itu memanjangkan rejeki.
Bisnis Rahmi semakin melesat, namun Rahmi masih berkeinginan untuk terus mengupgrade dirinya dengan banyak belajar ilmu bisnis.
Rahmi benar.  Belajarlah terus, hindarkan rasa sudah paham segalanya.  Semua pebisnis, baik yang pemula maupun yang senior harus tetap belajar, belajar, dan belajar untuk mendukung percepatan bisnis menuju lebih baik.
Nah, bagaimana menurut Anda? 

No comments:

Post a Comment