Menikmati setiap jengkal rumah tinggal Rita Sukendar memberi saya inspirasi, “rumah yang sangat produktif” batin saya takjub.
Pertemuan dengan beliau diawali oleh perkenalan langsung karena
sahabat sekaligus pembina komunitas perempuan Ibu-ibu Doyan Nulis, Dina
Sudjana. Lantas, dengan undangan non formal beliau datang berkunjung ke
Sekolah Perempuan untuk sharing tentang dunia politik bagi perempuan.
Sharingnya menginspirasi, “masuknya saya ke dunia politik karena
kepedulian sebagai perempuan. Banyak hal di negara kita yang membutuhkan
campur tangan perempuan dengan segala potensinya.”
“Teh, jangan lupa kita saling terkoneksi terus ya, saling sharing.”
Pinta saya setelah beliau sharing. “Tentu saja, apalagi kita berteman
di facebook. Saya tahu kok aktivitas yang dilakukan teh Iin, mengamati…”
Ujarnya.
What? Maluuu deh saya saat itu. Tapi, ya, kemudian kami memang
bersahabat baik. Sebagai sosok yang sudah berpengalaman, saya menjadikan
beliau salah satu orang yang saya jadikan pegangan nasihatnya untuk
beragam masalah dalam berorganisasi pun berkomunitas.
Dan….sayapun makin kagum tatkala mengunjungi kediamannya. Dari
pertama datang kesana saya langsung menangkap kesan “produktif”. Selain
sempat mengamati sebentar radio Litasari FM dimana beliau adalah
pemiliknya, saya mendapati halaman rumah yang disulap menjadi cafe mini
dengan sajian aneka bakso.
Perempuan dengan setiap jengkal produktif rasanya pantas disematkan
pada beliau. Perempuan yang tidak takut terlibat dalam politik karena
kepeduliannya, perempuan dengan kemampuan dakwah yang mengagumkan,
perempuan cerdas yang tahun batasan dalam rumah, sosial, agama, serta
perempuan yang tidak pernah berpikir negatif pada situasi yang negatif.
Saya juga masih ingat pesannya dalam satu percakapan singkat,
“tidak semua kebaikan direspon dengan baik, hal yang harus kita siapkan
ketika langkah baik direspon dengan buruk adalah bercermin pada
perjuangan nabi Muhammad. Bahkan seorang yang sudah dijamin masuk surga
pun masih tetap menerima cacian dan hinaan dari manusia. Lantas,
bagaimana dengan kita? Jadi lakukan yang terbaik, melangkah dengan baik,
dan teruslah berpikir baik.” Ujarnya menenangkan.
Subhanallah….wahai perempuan, indahnya akhlakmu….
#karya para ibu
No comments:
Post a Comment