Masing-masing dari kita memberikan contoh bagi orang lain, dan masing-masing dari kita memiliki tanggungjawab untuk membentuk masa depan sebagaimana yang kita inginkan.” (Mahatma Gandhi)
Masa depan? Di depan mata saya sudah terhampar luas sawah yang ditumbuhi padi-padi berbutir impian yang siap dipetik. Sawah itu sudah lama aku tanami dengan mimpi, sejak aku kecil, sejak aku sudah mulai bisa melihat dan mengagumi mungkin juga berkhayal “oh, alangkah indah jika...’’ lantas air liurku mengalir deras. Sesaat kemudian aku mengelap air liur dan mencari petakan tanah untuk kugarap, kutanam padi, kuberi pupuk dan kelak kupanen.
Di depan mata...semuanya tampak indah dan tau nggak kenapa indah? sebab di sini, di dalam hati aku menyakini bahwa padi yang akan kupanen penuh butiran mimpiku yang akan jadi kenyataan.
Tentu saja, menjadikannya nyata bukan hal yang mudah. Aku harus melalui satu tahap ke tahapan yang lain, proses yang panjang –kadang- melelahkan, jalan yang dilalui tidak selalu lurus tapi berkelok, curam, dan merambat naik. Puiiiih...tapi lihatlah di sana, lihat melalui mataku dan juga matamu bahwa semua yang kita lakukan sebentar lagi menghasilkan sesuatu yang kita harapkan –tidak semuanya memang- tapi tak apa, sebab sebagianpun bisa dipanen sudah cukup membanggakan.
Lihat lagi..masa depan kamu, masa depanku, masa depan kita semua? Ternyata, bukan orang lain yang menentukan berhasilnya panen kita tapi kita sendiri yang menentukannya sebab kita yang memiliki sawah dan menggarapnya.
Selamat bersawah..ekh..meraih masa depan!
Jakarta, 16 September 2006
No comments:
Post a Comment