"Buta yang paling buruk adalah buta hati." HR. Asysyihaab)
Ade baru saja ditunjuk menjadi ketua OSIS di sekolah. Sejak itu Ade mulai banyak disibukkan oleh beragam kegiatan. Anehnya, Ade kelihatan sibuk sendiri sedangkan anggota lain yang ada di OSIS kalem-kalem aja bahkan lebih pas disebut pemerhati saja. Ternyata, Ade begitu ketakutan kalau rancangan program yang dia usulkan tidak akan berjalan dengan baik jika dia mendelegasikannya kepada orang lain. Ade selalu ingin apa yang dia lakukan terlihat dan berjalan sempurna. Dia perfeksionis!
Si Perfeksionis selalu saja ingin kelihatan sempurna. Kalau dia yakin tidak akan melakukan sesuatu dengan baik, dia akan memilih mundur. Si perfeksionis juga seringkali dilanda kegelisahan karena takut membuat kesalahan atau kekeliruan dalam bersikap. Puiih, tersiksa jadi orang yang perfeksionis? Padahal namanya manusia kan seringkali tanpa sengaja melakukan kesalahan.
Si perfeksionis paling nggak mau melakukan hal-hal yang bisa menjerumuskannya dalam ketidaksempurnaan, seperti misalnya melakukan banyak hal-hal baru. Kesalahan tidak dapat ditolerir, kegagalan akan membuatnya sangat kecewa. Tapi dia memiliki banyak impian yang luar biasa! Trus saking perfeksionis mimpi-mimpinya seringkali hanya mimpi belaka. Alasannya? Ya,nggak mau berusaha karena dia takut gagal. Daripada gagal atau salah, lebih baik dia diam. Si perfecsionis memiliki halangan besar untuk ertumbuhan dan perubahan karena membuat orang ter paku untuk hal-hal yang bisa mereka lakukan dengan baik. Akhirnya perfeksionis bahkan bisa benar-benar membuat perkembangan visi pribadi dan menjadikan orang menjadi sangat membosankan dan selalu bosan.
Sebenarnya masalah utama menjadi orang perfeksionis adalah harga diri yang selalu jadi taruhan di setiap menitnya. Orang yang perfeksionis merasa ego ketika mereka berada dibawah orang lain .
Supaya kita terhindar dari sikap perfeksionis :
Jangan memimpikan jadi orang yang bisa sempurna dalam hal karena memang tak ada manusia sempurna di dunia ini.
Hadapi kegagalan sebagai tangga menuju keberhasilan
Hargai dirimu dengan memberikan kejutan menyenangkan ketika kamu telah melakukan sebuah hal baru, tidak peduli seberapa bagus atau buruk kamu melakukannya.
Kesalahan adalah hal yang wajar asal tidak dilakukan secara berulang-ulang pada kasus yang sama. Jadi kenapa kamu tidak mencoba hal baru walau mungkin bisa menyebabkan kamu melakukan kesalahan. Tapi, bukankah dari sana kamu akan banyak belajar?
Jangan gila pujian. Kritik tidak kalah penting dalam hidup kita. Dari sanalah kita bisa mengintrospeksi diri dalam menyempurnakan langkah
Jangan membandingkan diri secara berlebihan dengan orang lain. Mungkin kamu menganggap orang lain sempurna, karena pasti dia juga punya keburukan yang kamu tidak ketahui.
Baca buku-buku yang membahas tentang perfeksionis. Coba pahami dan dalami isinya. Bukankah perfeksionis adalah beban?
Hindari PERFEKSIONIS
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment