Pengalaman saya bekerja di beberapa perusahaan telah menyisakan banyak pelajaran. Pelajaran yang paling berharga adalah bahwa LOYALITAS sangat penting!
Dulu, saya bekerja di sebuah perusahaan multinasional dengan penuh loyalitas walau dalam perusahaan tersebut terjadi riak beriak yang tak pernah surut.
Di saat karyawan lain, mulai banyak mengeluh mengenai system manajemen yang kian berantakan lalu mereka kasak-kusuk mencari pekerjaan lain. Saya masih saja enjoy dengan pekerjaan dan setia mencintai perusahaan.
Apa yang membuat saya begitu loyal pada perusahaan tersebut? Karena saya masih merasa banyak mengambil keuntungan dari perusahaan dan masih dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan di sini bukan dalam jumlah nominal, tapi lebih kepada timbal balik pembelajaran. Saya telah banyak belajar di sana, dan mungkin saja perusahaan dapat belajar dari pola kerja yang –kadang- saya ciptakan secara kreatif. Sama-sama menguntungkan bukan?
Loyalitas memang seharusnya memberikan satu dampak positif, salah satunya adalah –peningkatan karier- terlebih jika karyawan memang memiliki potensi ke arah itu.
Dan biasanya, loyalitas saya menurun jika saya sudah merasa perusahaan tidak diuntungkan lagi atas adanya saya dan saya merasa perusahaan tidak menguntungkan lagi buat saya. Sekali lagi, keuntungan itu bukan dalam jumlah nominal tapi pembelajaran yang terus menerus. Pembelajaran buat saya adalah aktualisasi inovasi dan kreativitas. Begitu keduanya dicekik, maka keduanya akan menghilang, dan semangat loyalitas saya segera memudar. Namun, percayalah, inovasi dan kreativitas yang saya ciptakan –semoga- tidak membuat tempat saya bekerja merugi. Toh, saya sudah menghitung baik dan buruknya. Sialnya, tidak semua perusahaan menyukai karyawan yang terlalu rajin berkreasi macam saya.
Gede Prama mengatakan “ Inovasi tidak lahir di perusahaan besar. Inovasi lahir di perusahaan yang menghargai smartness” Rasanya ungkapan itu benar adanya. Beruntung, kini saya menemukan perusahaan yang membuat saya leluasa bergerak untuk merealisasikan inovasi. Dan tentu saja saya semakin Loyal serta mencintai perusahaan ini. Sekali lagi ini bukan masalah jumlah nominal, tapi karena saya dapat belajar banyak di sini. Selamat berloyalitas pada perusahaan Anda!
Loyalitas, Perlukah!?
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment