Tamara, figure wanita cantik, terlihat penyayang, pintar, sukses, dan rajin sekali mendawamkan kalimat Allah. Kemudian suaminya, Rafli, figure lelaki nyaris sempurna, selain ganteng, mapan, juga secara kasat mata suami yang baik. Pasangan luar biasa itu dikabarkan akan segera mengakhiri rumah tangga sakinahnya karena CINTA. Tamara mengatakan ‘saat dia menikah dan kini berpisah semua karena cinta’
Djenar Maesa Ayu, penulis kontroversial ala Indonesia dan suami akhirnya juga bercerai, mantan suaminya mengatakan ‘kami berpisah karena cinta’
Tidak mengherankan jika KITA BERSATU KARENA CINTA tapi jika BERPISAH KARENA CINTA, Apalah itu? Tanya beberapa sahabat saya yang sangat kritis mengamati perkembangan gossip di infotainment.
Saya pernah mengalami hal tersebut, bahkan beberapa orang sahabat mengalami hal itu. Berpisah dengan orang yang kita cintai. Bukan karena orang ketika, bukan karena konflik berkepanjangan, bukan pula karena tidak saling mencintai lagi, Tapi itu dilakukan justru karena cinta.
Cinta, Ya, Cinta…sebuah masalah hidup yang menyenangkan walau kadang menyakitkan. Semua orang tidak dapat mengartikan cinta secara spesifik, namun mampu bermain-main dengan cinta secara professional.
“Saya cinta kamu.” Tapi alangkah lebih baik jika “Kita berpisah” Bayangkan jika hal itu harus anda ungkapkan pada pasangan anda. Saya mengalaminya dan kita punya alasan melakukannya.
Benar memang, Cinta tidak selalu harus memiliki, apalagi jika saya tak mampu menjadi yang terbaik baginya dan saya sangat bahagia jika orang yang saya cintai bahagia, walau harus bersama orang lain.
Bersatu dan Bercerai Karena Cinta
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment