Jangan pernah berpikir anda tak dapat menjual
FLEXI sudah ramai dimana-mana, perusahaan tempat saya bekerja termasuk terlambat menciptakan produk unggulan terminal Flexi. Setelah perusahaan telekomunikasi yang lain malang melintang menjadi jawara di kota-kota andalan dimana Telkom sudah meresmikan flexinya. Perusahaan tempat saya bekerja baru seumur jagung mengibarkan bendera pendirian dan saya baru saja mulai mengkomunikasikan produk agar bisa dikenal. Terlambat? Mungkin, ya! Tapi tak ada yang lebih baik daripada tidak sama sekali.
Sedikit terlambat untuk saya tak apa, walau produk saya banyak dibandingkan dengan produk sahabat rival. Pertanyaan-pertanyaan : kenapa begini, kenapa begitu, kok mahal dll adalah santapan telinga yang paling lezat.
Saya berkeliling dari satu kota ke kota lain pertama kalinya untuk sekedar membuat nama produk saya terangkat, mereka harus tahu ada yang baru di pasar, terlepas apakah mereka membeli atau tidak. Tapi saya tak pernah sekalipun pesimis bahwa kunjungan saya sia-sia, saya senantiasa YAKIN bahwa saya dapat MENJUAL.
Kalau teman-teman bilang produk terminal flexi sudah berantakan di sana-sini, sudah jenuh, masayarakat sudah bosan, bahkan sudah malas terjun sebagai tenaga penjualnya. Saya malah paling bersemangat untuk berjalan di depan menyusuri semua tempat yang saya anggap prospek atau pun tidak prospek.
Salah satu kasus adalah televisi. Siapa sih yang tidak memiliki Televisi zaman canggih ini? Tapi toh produksi Televisi tetap meningkat bahkan penjualan tetap berjalan mulus. Saya percaya dimanapun dan kapanpun peluang menjual selalu ada dan saya percaya saya bisa MENJUAL titik. Keyakinan terus saya pupuk hingga sekarang. Mari miliki KEYAKINAN dan rasakan bedanya!
Tips Marketing09 : Miliki keyakinan
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment