Gerakan Literasi Islami yang digaungkan oleh Indscript bukan sekadar mengajarkan cara menulis yang baik, tapi menanamkan kesadaran bahwa setiap tulisan bisa menjadi jalan dakwah dan penyembuhan.
Menulis bukan hanya urusan kata, tapi cara menata hati, menenangkan pikiran, dan membangun kedekatan dengan Allah.
Nilai inilah yang saya jadikan diskusi dengan ketua PUSPA Kota Bandung, Ibu Salmiah Rambe atau seringnya disapa Teh Mia. Forum PUSPA Kota Bandung — sebuah forum yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Bandung.
Dalam banyak kasus kekerasan dan trauma yang ditangani oleh PUSPA, saya memberikan ide untuk memasukan journaling menjadi salah satu metode sederhana namun efektif untuk membantu proses penyembuhan para korban, baik anak-anak maupun perempuan dewasa.
Journaling bukan sekadar menuangkan perasaan di atas kertas. Ia adalah bentuk self-healing, terapi hati yang Islami. Dalam Islam, kita diajarkan untuk muhasabah—merenungi diri dan memperbaiki niat. Journaling sejatinya adalah praktik muhasabah dalam bentuk tulisan. Saat seseorang menuliskan rasa sakit, marah, takut, dan syukurnya, maka ia sedang berproses menuju ketenangan dan penerimaan atas takdir Allah.
Di banyak penelitian juga disebutkan, journaling membantu mengurangi kecemasan, depresi, dan tekanan emosi. Namun ketika dikaitkan dengan nilai-nilai Islam, menulis jurnal menjadi lebih dalam maknanya: bukan hanya menyembuhkan, tapi juga menguatkan iman.
Itu sebabnya, saya melihat pentingnya menghubungkan Gerakan Literasi Islami dengan PUSPA Kota Bandung. Karena keduanya memiliki semangat yang sama — memberdayakan dan menyembuhkan melalui tulisan. Bila setiap perempuan dan anak yang terluka diberi kesempatan untuk menulis, ia bukan hanya sedang bercerita, tapi sedang membangun kembali keimanan dan harga dirinya.
Gerakan Literasi Islami percaya bahwa pena bisa menjadi bagian dari ibadah. Dan di tangan para pejuang PUSPA Kota Bandung, pena itu juga menjadi alat untuk menyelamatkan jiwa.
“Setiap tulisan yang lahir dari hati yang berdoa, akan selalu menemukan jalannya untuk menyembuhkan.”

No comments:
Post a Comment