Hijrah Berkala

Foto ini diambil tahun 2008 bersama bayi Nanit
Saya masih jilbab ala kadarnya plus make softlens
Sama sekali belum kebayang akan menggunakan hijab syari seperti sekarang barangkali kalau saya tidak mengalami kecelakaan saya masih seada-adanya aja sampai sekarang
Kecelakaan itu terjadi tahun 2013 saat saya mengikuti suami touring komunitas motornya bawa dua anak dan menggunakan celana jins ketat, kaos melekat, plus jilbab mencekik leher
Motor yang kami kendarai jatuh di tanjakan emen, Nanit patah tulang, saya terguling sambil gendong Ammar, suami sobek kulit kakinya
Banyak sekali yang menolong kami saat itu, mulai yang gendong anak-anak, bawa motor, bawain tas, hingga menenangkan saya
Bisa saja aurat saya saat itu terlihat karena saya pakai baju melekat dan bisa tersingkap di bagian belakang
Kami diobati sebuah klinik dan dokternya, masyaAllah, bercadar
Saya memperhatikan dokter itu dengan penuh kekaguman dan mengobrol sebentar tapi apa yang kami obrolkan benar-benar masuk ke hati, "Allah menolong kalian, di tanjakan emen kecelakaan jarang yang selamat"
Merinding saya...
Pulang dari sana saya menangis dan merasa memang Allah benar-benar menolong kami, apa balasan kami padaNya? harus lebih baik!
Hari itu juga saya menyimpan semua baju-baju saya dalam koper dan menelpon almarhum mama, "Ma, pinjam gamis ya? neng mau pakai gamis"
Gamis mama adalah awal saya memulai gaya syar'i saya, saya harus lebih baik dalam berpenampilan!
Allah Maha Pemberi Teguran terbaik, saya ditegur melalui kecelakaan dan akhirnya memutuskan berhijab syar'i hingga sekarang..
Saya yakin perempuan punya sejarah pengubahan diri lebih baik dengan berbagai cerita, ini ceritaku, mana ceritamu?



No comments:

Post a Comment