Anakku, Izinkan Aku Kembali



Saat itu tiba...
Menjawab do'a saya.
Ibu dari anak asuh saya telah kembali.
Perempuan bertubuh kurus itu datang menemui anaknya.
Pertanyaan saya hanya satu, "Kenapa kamu tega meninggalkan anak-anakmu?"

Aaaaah saya perempuan dan ikut merasakan ketika dia bercerita bahwa mendapatkan KDRT
Pukulan tanpa henti...
Mabuknya suami tanpa henti...
Nafkah yang tak jua diberikan.
Saat menceritakan anak-anaknya, air mata saya terus mengalir.

"Bagaimanapun juga, jangan tinggalkan anakmu, mereka membutuhkanmu"
Ah perempuan, betapa tidak mudahnya menjadi dirimu.
Otot yang kuat telah melemahkanmu hingga engkau babak belur.
Kekuatan lelaki telah melukaimu hingga engkau memilih pergi membawa serpihan hati.
Kelembutanmu sirna karena siksaan dan memilih tega pada anak-anak yang engkau lahirkan.
"Teh, saya akan datang setiap hari menjenguknya, bolehkah?" ujarnya.
Tentu saja, tentu saja sayangku.
Jenguklah anakmu sepuasmu.
Jangan khawatir, dia sudah aman di keluarga kami.
Anakmu, harus sukses.
Anakmu, harus lebih baik dari masa lalunya.
Anakmu, adalah anakku sekarang.
Datanglah, aku mengizinkanmu kembali memeluknya.
Datanglah, aku justru memintamu untuk mengganti waktu saat engkau meninggalkannya.
Dia adalah anak kita berdua...

Selamat datang kembali...
Mari kita didik anak kita menuju masa dewasa yang lebih baik dari kita.
Dengan semangat dan iman.

Ya, semua yang kasat mata boleh KECIL tapi apa yang tidak kasat mata harus BESAR.
Contoh: Semangat dan Iman.

Bagi Anda semua para ibu, Bu, Selamatkan SATU ANAK saja yang ada di sekelilingmu, mereka MEMBUTUHKAN PELUKANMU.
Jangan LENGAH meski LELAH.
SATU ANAK diselamatkan, SATU GENERASI terselamatkan.
Yuk, dukung gerakan ibu mengasuh.
Selamat datang, Ibu dari anakku

Mencintaimu sebagai sesama Ibu.

No comments:

Post a Comment