Persahabatan adalah cara Tuhan untuk mengurus kita
(Anonim)
Tuhan itu sangat baik hati mengirimkan sahabat untuk kita. Jujur saja tanpa mereka kita tidak akan pernah tau letak salah kita dimana, kenapa begitu? Sebab manusia selalu saja merasa benar dan paling males introspeksi diri sendiri. Dan herannya, kita paling bisa nerima pendapat sahabat dibandingkan –well- pasangan kita sendiri. Makanya tepat kalau persahabatan itu kadang bisa berumur sama dengan usia kita.
Alhamdulillah, aku memiliki cukup banyak sahabat. Bahkan sahabatku kubawa dari beberapa jenjang dalam hidupku. Mulai dari TK, SD,SMP, SMA, Kuliah, bekerja hingga yang secara kebetulan bertemu.
Yang secara kebetulan bertemu? Ya, aku memiliki salah satu sahabat baik yang hubungan kami berawal secara kebetulan di jalan dan dua tahun berjalan persahabatan kami luar biasa menyenangkan.
Sahabatku ini adalah seorang pria jenius yang sangat unik. Siapa yang menyangka ketika aku bertemu dengannya di jalan dia adalah orang yang penting di perusahaan multinasional dan ‘calon’ bintang kepenulisan. Tidak menyangka sama sekali dan aku tidak mengira-ngira siapa dia. Dengan tulus aku menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan dia saat pertama kali bertemu (Dia baru datang dari Jakarta dan ditugaskan di Bandung), barangkali hati kami yang sama-sama ikhlaslah yang akhirnya membuat kami jadi nyambung. Setelah bertukar nomor telpon, kami akhirnya berkirim kabar, tidak sering memang tapi luar biasa bermagnet. Setelah dia menetap di Bandung, beberapa kali kami bertemu, hanya sekedar makan malam dan berdiskusi masalah buku (kebetulan kami sama-sama hobi membaca). Dan hingga kini dia menjadi sahabat yang kutemukan secara kebetulan.
3 Minggu yang lalu kami bertemu dan kami saling berbagi cerita seru.
Hebat..! Sahabatku benar-benar menjadi seseorang yang luar biasa dan hebatnya lagi ‘antusiasme dan rahasia kehebatannya’ tak pernah lupa diajarkan padaku.
Dan itulah ajaibnya kado istimewa dari Tuhan berbentuk sahabat, dia memberikan kita banyak hadiah-hadiah lain berupa pengetahuan setelah kita memiliki sahabat dan kepada sahabat kita janganlah kita sungkan untuk berbagi. Dan memang benar, persahabatan merupakan cara Tuhan mengurus kita! Terima kasih untuk semua sahabat yang Engkau berikan untukku!
(Untuk semua sahabatku di mana pun)
Jakarta, 12 September 2006
Kado Istimewa
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment