Pesona Naura Alaydrus,
si Bayi Perempuan Mungil yang Sudah Berhijab
-
-
Viral pemberitaan di
berbagai media sosial tentang seorang bayi perempuan nan menggemaskan. Bayi
perempuan cantik ini adalah Naura Alaydrus yang mencuri perhatian warganet
dengan tampilannya yang menggunakan hijab bersama sang ibu Desy Herlinawati.
Bayi yang baru berusia 1 tahun tersebut kini telah banyak menerima endorse
karena ketenarannya.
Sungguh menyenangkan
mata kala menatap seorang anak perempuan telah belajar memantaskan dirinya
untuk menuju surganya Allah swt dengan menutupi auratnya. Hal ini tentu tidak
lepas dari peran aktif sang ibu sebagai madrasatul ula, yakni madrasah pertama
si anak.
Proses imitasi atau
meniru sangat lekat dibangun ketika ibu dan anak perempuannya mendapatkan
proses pendekatan emosi yang sangat baik. Misalnya Naura dan ibunya, dan banyak
lagi Naura lainnya di luaran sana.
Tentulah semua
orangtua, menginginkan anak yang sholehah/sholeh. Namun doa dan cita-cita tidak
hanya terbatas pada angan saja. Harus dengan perwujudan usaha seduni mungkin.
Sebab, bisa alah karena biasa. Demikian pepatah lama mengatakan. Bahwa perihal
menutup aurat berasal dari kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan bila dalam ilmu
antropologi, bila sudah ada kesepakatan antara komunitas terkecel (keluarga)
maka bukan tidak mungki akan menjadi tradisi.
Bukankah kita senang
memandang gadis kecil kita dengan kerudung mungil yang menari-nari indah diatas
kepalanya?
**
Lagi, kasus anak bunuh
diri akibat masalah ‘sepele’
-
-
Namanya Fatimah, usia
20 tahun berasal dari Sulawesi Selatan. Gadis berkerudung ini nekat mengakhiri
hidupnya dengan cara meminum racun rumput. Jasadnya sempat dilarikan pihak
keluarga ke rumah sakit terdekat, namun ajal telah siap menjemput gadis malang
tersebut.
Menurut beberapa
sumber, alasan kuat Fatimah bunuh diri lantaran dilarang orangtuanya mengikuti
Tarian Dero di malam pesta pernikahan di kampung halamannya. Tarian Dero selalu
digelar sebagai rasa suka cita yang didominasi oleh remaja belasan tahun secara
berkelompok.
Apapun alasannya, bunuh
diri tetap merupakan seuah tindakan yang melanggar aturan hukum dan agama.
Sedemikian sulitkah
sekarang ini remaja kita dikendalikan oleh orangtua?
Sedemikian kuatkah
pengaruh globalisasi terhadap mental anak dan remaja?
Kasus bunuh diri
dikalangan anak dan remaja semakin meningkat. Dan ini tentu saja menjadi
pekerjaan rumah kita bersama, para orangtua.
Jiwa dan mental para
anak-anak dan remaja kita sangat rentan dan labil. Pendidikan karakter yang
dahulu pernah kita dapatkan di bangku sekolah dan madrasah, kini nyaris tanpa
sisa.
Mari para orangtua,
kita rapatkan barisan guna menolong sesegera mungkin terhadap krisis mental
yang semakin banyak diidap para remaja saat ini. Bentengi diri mereka dengan
bekal ilmu agama dan menerapkan pola asuh yang tepat dalam keluarga. Semoga
masih ada waktu memperbaiki segalanya.
**
Generasi Mecin yang
Patut diwaspadai
-
-
Sebutan generasi mecin
sangat populer di kalangan warganet akhir-akhir ini. Seperti yang kita ketahui
bahwa mecin atau MSG merupakan penyedap makanan yang telah umum digunakan di
seluruh dunia. Bahkan MSG telah diklaim sebagai bumbu dasar selain garam dan
merica.
Namun, kita tentu
sepaham bahwa mengonsumsi mecin secara berlebihan akan sangat membahayakan
kesehatan kita.
Lantas apa saja
kerusakan yang akan ditimbulkan bila terlalu banyak mengonsumsi makanan yang
mengandung mecin atau MSG?
1. Kerusakan otak atau deregerasi otak dan
sel-sel sistem saraf. Memang benar bila makanan dan minuman yang mengandung MSG
diterima otak sebagai makanan yang sangat lezat. Itulah sebabnya otak kita
selalu berhasrat dan mengaih kembali asupan MSG tersebut. Sementara overstimulasi
otak dapat menyebabkan kelelahan dan kematian pada sel otak. Pada akhirnya
membuat kerja otak menjadi lemot dan lamban.
2. Obesitas atau kegemukan. Kandungan MSG
sangat efektif merangsang pikiran untuk kecanduan rasa, maka secara tidak langsung
kita akan selalu menginginkan mengonsumsi makanan yang kaya akan MSG.
3. MSG menjadi salah satu pencetus anak
terlahir dengan kondisi ADD dan ADHD atau bahasa sehari-harinya ialah anak yang
hiperaktif.
Nah,
tentu Anda tidak ingin terkontaminasi pada ‘generasi mecin’ bukan? Solusinya
adalah selalu mengonsumsi makanan sehat yang disediakan di rumah. Atau bila
tidak sempat memasak sendiri, datang saja ke Kedai 7K yang menyediakan makanan
rumahan, TANPA MECIN...
Sehat
itu mudah kok, asal mau.
Yuk
kunjungi Kedai 7K yaa, klik link berikut ini