Di blog ini saya sering
menceritakan tentang kesukaan Nanit mengajar teman-temannya. Saya sebagai
orangtua awalnya hanya melihat saja setiap gerakan yang dilakukan oleh
Nanit. Hingga tiga tahun berlalu dan
Nanit makin serius dengan Sekolah Gratisnya.
Kini, saya mendukung penuh
SEKOLAH GRATIS dan siap jadi Kepala Sekolah sesuai intruksi sang founder. Ibu dan anak bisa
sejalan dalam melakukan aktivitas sosial, bukan?
Memang tidak mudah mengawal
puluhan hingga 100 orang anak dalam sekali pertemuan dan ini setiap hari. TAPI,
tawa mereka membuat saya dan Nanit BAHAGIA luar biasa.
Tahukah
apa yang paling disukai anak-anak di Sekolah Gratis? Kegiatan MEMOTONG KUKU. Kegiatan yang sederhana bukan? MEMOTONG KUKU adalah aktivitas setiap hari
Jum'at di Sekolah Gratis. Kak Chika Ananda mengajarkan anak-anak tata cara
memotong kuku yang benar, termasuk sunah potong kuku yang dilakukan setiap hari
Jum'at.
Suatu hari kami
juga membuat kartu lebaran dipandu Kak Mutya. Ya, kedatangan demi kedatangan
guru baru di Sekolah Gratis membuat haru yang menyeruak di dada. Untuk
membesarkan dan menyebarkan manfaat Sekolah Gratis, banyak ibu peduli, banyak
pemudi peduli, bahkan banyak tetangga peduli.
INSYA ALLAH sehabis libur, Sekolah Gratis akan
menyelenggarakan kelas MENJAHIT untuk anak-anak setiap hari Minggu...
Sekolah
Gratis ini berpusat di Bandung dan kini tersebar di 14 titik di Indonesia.
Tidak cukup hanya 14, kami bertekad lebih banyak Sekolah Gratis didirikan karena bentuk kasih sayang, kepedulian, dan cinta...
Tidak cukup hanya 14, kami bertekad lebih banyak Sekolah Gratis didirikan karena bentuk kasih sayang, kepedulian, dan cinta...
Alhamdulillah,
tanggapan dari orang tua siswa-siswa Sekolah Gratis juga sangat positif.
"ANAK
SAYA menurut psikolognya sedang mengalami fase kebosanan yang sangat tinggi,
tapi setelah di Sekolah Gratis saya melihat SEMANGATNYA BERTUMBUH dengan baik,
dia terlihat lebih ceria, kreatif, dan lincah sekali." ujar seorang ibu
dari siswa di Sekolah Gratis.
Senangnya, mendengarkan para ibu memberikan pandangan mata tentang anak-anak mereka setelah mengikuti Sekolah Gratis membuat saya semakin semangat untuk terus bertumbuh dengan anak-anak dan juga orangtua mereka.
"Kita
harus bekerjasama ya, Bu. Sukses pendidikan anak itu bukan hanya karena di
Sekolah dimana, tapi juga peran orangtuanya di rumah." ujar saya dalam
sesi akhir Parenting Class suatu hari.
“TEH,
SAYA INGIN MENDIRIKAN SEKOLAH GRATIS tapi tidak memiliki fasilitas apa-apa”, ujar
seseorang.
Sekolah
Gratis bisa dimulai dengan ILMU yang dimiliki, bukan dengan FASILITAS yang
belum dimiliki.
No comments:
Post a Comment