Kalau
Anda diminta memilih tidur siang vs nulis saat puasa, mana yang Anda pilih?
Saya
sendiri lebih memilih untuk lebih banyak menulis saat puasa. Bagi saya, menulis adalah sarana para
perempuan untuk saling berbagi inspirasi di bulan yang penuh berkah ini. Menulis juga melatih kita untuk tak berhenti
berkreasi, memicu otak kita dalam merangkai imajinasi meskipun dalam keadaan
menahan lapar dan dahaga.
Karena
itulah kali ini saya mengajak semua perempuan untuk bersama-sama mencanangkan
komitmen menulis selama bulan puasa ini.
Kapan
waktu yang tepat menulis di bulan puasa?
Berapa halaman yang akan ditulis setiap hari?
Setiap
orang diberi jatah waktu yang sama oleh Allah SWT yaitu 24 jam sehari. Yang membedakan adalah cara memanfaatkan
jatah waktu tersebut. Ada yang pandai
memanfaatkan waktu sehingga produktif, tak sedikit juga yang merasa jatah 24
jam sehari itu kurang. Apalagi jika
siang hari lebih banyak Anda gunakan untuk tidur siang. Waktu seharian akan berlalu begitu saja.
Perubahan
berbagai kebiasaan dan kegiatan di bulan Ramadhan terkadang membuat kita lupa
memanajemeni waktu. Target untuk diri
sendiri agak diabaikan. Hanya menulis
sesempatnya saja. Hasilnya? Malah tidak
ada yang ditulis, bukan?
Menulis
itu butuh disiplin dan dilakukan terus menerus sehingga menjadi pola dan
kebiasaan keseharian. Jika kita
menargetkan diri kita menulis 5 halaman setiap hari di bulan puasa, maka
tulislah 5 halaman. Hingga dalam sebulan
kita bisa menghasilkan sebuah buku!
Biasakan
membuat jadwal menulis, misalnya setelah selesai shalat shubuh dan di siang
hari saat menunggu anak pulang sekolah atau pesantren kilat.
Mengubah
kebiasaan menulis tanpa target yang terjadwal ke kebiasaan menulis dengan
target yang terjadwal selama bulan puasa akan meningkatkan produktivitas Anda
dalam menulis.
Jadi,
kapan waktu tepat menulis?
Anda
sendiri yang lebih paham, namun yang terpenting patuhi target dan jadwal Anda!
Tekad
yang kuat serta kedisiplinan perlu dibangun dalam diri seorang penulis. Tanpa dua hal tersebut, impian untuk menjadi
penulis hanya sekedar mimpi.
Tanamkan
dalam diri Anda bahwa menulis itu berbagi kebaikan yang akan mengalirkan
pahala. Menulis bisa menjadi salah satu
jalan seorang perempuan menuju surgaNya.
Jika tujuan kita menulis karena ingin meraih surga, rasa kantuk di siang
hari akan hilang, manfaat yang kita dapat akan lebih dari sekedar nilai materi.
Insya Allah.
No comments:
Post a Comment