(Berdagang salah satu aktivitas masyarakat yang penuh semangat)
Sebelum
memutuskan berhenti bekerja dan berganti kuadran menjadi seorang
pengusaha. Hiruk pikuk dunia kerja
kenyang saya lahap.
Saya
bukan tipe orang yang suka leyeh-leyeh saat bekerja. Saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu kalau perlu lebih cepat.
Ingin sempurna dalam melakukan sesuatu dan loyal. Saya akan total pada perusahaan yang menggaji
saya.
Sampai
suatu ketika, saya memutuskan total berada di rumah untuk menjadi ibu rumah
tangga. Cukup sudah berkarir di luar
rumah, saatnya saya berkarir di rumah.
Saya
merasa sudah melalui proses menimba ilmu, kini saatnya untuk mempraktikannya
sendiri. Ini waktunya saya berpindah
kuadran, saya harus menjadi pengusaha.
Merasakan perbedaan yang hakiki antara menjadi karyawan dan menjadi
seorang bos.
Rasa
gembira, sedih, dan kecewa saat kita menjadi bos untuk diri sendiri tentulah
berbeda dengan yang kita rasakan saat menjadi karyawan. Hanya ada satu rasa yang sama : rasa bangga.
Sama-sama
bangga berhasil menjalankan proses dengan baik.
Karena menjadi karyawan atau menjadi pengusaha kita harus memiliki
kebanggaan akan apa yang kita kerjakan.
Satu
hal yang saya garisbawahi adalah begitu banyak yang menginginkan sebuah
pekerjaan tapi hanya sedikit yang bisa mencintai pekerjaannya. Padahal cara mengaplikasikan kecintaan itu
pada perusahaan tempat kita bekerja adalah dengan bekerja sebaik mungkin.
Bagi
Anda yang karyawan, jika Anda merasa Anda harus mengakhiri proses yang sedang
Anda jalani karena mau jadi pengusaha, segera resign! Karena kita bertanggungjawab pada percepatan
karir kita masing-masing.
Yang
harus Anda ingat, menjadi karyawan ataupun pengusaha tetap banyak ilmu yang
bisa digali.
Jalani
apapun profesi Anda dengan bersungguh-sungguh.
Jika Anda merasa telah memberi lebih kepada perusahan namun perusahaan
tidak memberi lebih pada Anda, jangan Anda balas dengan menurunkan kinerja
Anda.
Anda
harus yakin seorang karyawan telah memberi lebih kepada perusahaan, namun
perusahaan tidak memberikan lebih padanya, maka bersiaplah sang karyawan
mendapatkan kesuksesan di kemudian hari.
Dan
di saat Anda berpindah kuadran nanti, yakinlah Anda akan lebih siap menjadi
seorang bos.
No comments:
Post a Comment