Hampir setiap hari ide berhamburan di kepala, bahkan satu hari dalam setiap bulan kadang saya benar-benar nggak bisa tidur hanya untuk mencatat ide sepanjang malam.
Saya sering terperanjat, darimana tumpahan ide itu datang. Bahkan, suami selalu mengingatkan tidak semua ide langsung direalisasikan. Maka, karena pesan suami itulah saya mencatat rentetan ide tersebut dalam sebuah buku.
Kini, saya mulai memahami tumpahan ide itu memang bukan datang begitu saja. Sejak kecil, saya terbiasa dengan menggali ide tentang ini dan itu, dan kebiasaan ini turun pada putri sulung saya Nanit. Interaksi saya dengan Nanit seperti antara sayur dan garam, kami saling memberi ide satu sama lain pada akhirnya.
Seperti ketika dia berkata, "aku ingin punya Nanit Channel di youtube, bunda. Semua keseharianku akan divideokan." Ujarnya.
Dan konsep video itupun menjadi cara saya mengajar saat ini, seperti halnya Nanit yang mulai memvideokan aktivitas sehari-harinya mulai bermain boneka hingga memasak kue.
Entah berapa banyak tumpahan ide yang akan Nanit miliki kelak, sebab sekecil ini ide yang dia miliki sangatlah banyak.
Saya belajar kembali, memetik banyak ide dari sekecil apapun aktivitas yang dilakukan.
Kumpulkan ide dan realisasikan pada waktu yang tepat.
Kumpulkan ide dan realisasikan pada waktu yang tepat.
No comments:
Post a Comment