Sudahkah Darah Anda Golongan I(NDONESIA)?

"Merasa dicintailah yang membuat saya bahagia" ( Fifie Rahardja)
 “Memberi itu seperti teh, semakin banyak yang minum teh, semakin suburlah teh. Teh tidak pernah habis karena banyak yang merasakan manfaatnya.” (Fifie Rahardja)
Pertemuan kami memang tidak sengaja saja. Saya bertemu dengan beliau saat sedang menyusun buku biografi mertua beliau. Sejak itu kami sering berdiskusi karena ketertarikan yang sama yaitu PEREMPUAN.
Fifie Rahardja merupakan womenpreneur di bidang perhiasan emas. Karyanya sudah menembus pasar dunia. “Saya dilahirkan dari keluarga yang miskin, pilihan saya kemudian bukan untuk masuk dalam lingkaran kemiskinan tapi saya naik ke tangga berikutnya satu per satu. Saya harus menjadi orang yang lebih baik dari keluarga saya.” ujarnya.
Jika sudah berbicara dengan beliau, maka  saya semakin betah. Apalagi saat kunjungan saya kemarin ke kantornya yang mewah. Ramah, cerdas, dan berwibawa itulah sosok perempuan penerima The Best Womanpreneur dari ibu Jusuf Kalla di tahun 2008 ini.
Namun saya tidak ingin mengupas banyak tentang bisnisnya, saya lebih tertarik dengan aktivitas sosialnya yang banyak berkecimpung di dunia disabilitas dan perempuan. Salah satu yang paling menyedot perhatian saya adalah berdirinya RUMAH ANTI ABORSI yang digagas sebagai satu tempat bagi perempuan yang hamil tanpa adanya perlindungan. “Saya mengharamkan aborsi, daripada mereka melakukan aborsi, lebih baik kami yang urus. Mereka hamil kebanyakan diluar nikah dengan berbagai alasan. Karena diperkosa, karena nakal, bahkan insect sehingga dibuang keluarga mereka.” ujarnya. Kini Rumah Anti Aborsi sudah memiliki 45 orang yang berlindung didalamnya. “Kami semua bertekad bahwa masa lalu mereka tidak boleh menghalangi masa depan cerah mereka. Kami sekuat tenaga memberikan -kail- yang akan membuat mereka mandiri”

Fifie Rahardja bukan sembarang perempuan. Kekuatannya dalam menggalang ide bagi Bandung dan Indonesia selalu mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Beliau pernah dipanggil ke Hongkong untuk menandatangani pembuatan Rumah Sakit bagi Orang Miskin, bertemu dengan Gusdur (Alm), bahkan akan bekerjasama dengan Bill Gates.

“Dunia akan beralih pada 3 hal. Dari laki-laki ke perempuan, dari cityzen ke Netizen, dan ke komunitas. Saya menyiapkan diri menerima pengubahan itu dengan segera untuk Indonesia lebih baik,” katanya mantap. Ngomong-ngomong tentang Indonesia, sayapun tergelitik bertanya, “Kenapa ibu terlihat sangat idealis dengan konsep ibu. Semua tentang Bandung dan Indonesia?”tanya saya

Dengan mantap beliau berkata, “Orang Indonesia bukan mereka yang dilahirkan di Indonesia tetapi mereka yang mencintai Indonesia dan melakukan sesuatu untuk Indonesia lebih baik. Saya tidak fokus pada hal negatif di Indonesia, saya fokus pada hal positif milik Indonesia dan melakukan sesuatu untuk Indonesia dengan cara yang positif. Saya tahu ada korupsi, penyalahgunaan, kriminalitas, kemiskinan, dan banyak hal lain terjadi di Indonesia, dan karena saya mencintai Indonesia saya ingin melakukan sesuatu untuk Indonesia lebih baik — tidak dengan melemahkan Indonesia karena kekurangannya.”

Saya merinding dengan jawaban beliau. Saya jadi bertanya pada diri saya sendiri, “Sudahkah golongan darah saya I yaitu Indonesia? apa yang sudah saya lakukan untuk Indonesia?”

Selepas keluar ruangan beliau, dada saya berdenyut kencang, darah saya mengalir deras, dan jantung saya berdebar hebat. “Saya cinta Indonesia dan saya akan melakukan apapun untuk Indonesia lebih baik, Insya Allah. Dan saya bisa memulainya dari diri saya sendiri dengan berhenti berkata buruk tentang Indonesia”
Lantas, Sudahkah Darah Anda Golongan I(NDONESIA)?

No comments:

Post a Comment