Perempuan dengan Keterbatasan yang Berjasa Tanpa Batas
Tiba-tiba siang ini saya teringat mbak Paini. Perempuan ini saya kenal di tahun 2012 dalam acara penganugerahan Perempuan Indonesia Terinspiratif Kartini. Saat itu, kami sama-sama mendapatkan kesempatan menerima penghargaan, namun saya merasa malu menerima penghargaan yang diberikan berdasarkan riset team Kartini yang dikepalai ibu Linda Gumelar. Kenapa malu? sebab kalau saya melihat perjuangan mbak Paini, saya bukanlah apa-apa, mbak Paini sangat luar biasa dalam memajukan Indonesia khususnya bagi orang-orang berkebutuhan khusus.
Kami bertemu, hanya sekian menit di depan pintu keluar, dikenalkan oleh Redaksi Kartini, mbak Opi. Lantas kami saling bertukar nomor telpon daaaaaan sejak itulah kami bersahabat baik.
Jika mbak Paini berkunjung ke Bandung, maka dia akan menyempatkan diri untuk mampir ke rumah saya. Biasanya dia membawa banyak dagangan. “Mbak In, ini karya teman-teman saya. enak-enak semua…” ujarnya memamerkan barang dagangannya. Tanpa banyak basa-basi saya mulai membeli dan memang uenaaaak.
Dalam berbagai kesempatan kami saling berdiskusi untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. “Kalau saya memang mengurus orang-orang yang memiliki keterbatasan, mbak. Makanya saya harus punya kesabaran tanpa batas.” ujarnya. “Kapan-kapan mbak saya kenalkan deh ke mereka, biar mereka memiliki keterbatasan, mereka sangat kreatif looh.” ujarnya.
Mbak Paini adalah contoh perempuan hebat di Indonesia. Beliau sendiri memiliki keterbatasan baik secara fisik dan ekonomi, namun tidak pernah berhenti untuk merengkuh sebanyak-banyaknya orang-orang dengan keterbatasan di rumah kontrakannya.
“Saya mengajarkan mereka menjahit, membuat kue, dan keterampilan lainnya. Nah, kalau sudah jadi produknya maka saya dan suami yang memasarkannya.” ujar dia.
Dalam berbagai kesempatan bertemu saya selalu mendengarkan ceritanya dengan penuh antusias, semangatnya begitu menyala, energi positifnya terus menjalar kemana-mana, dan setiap pertemuan saya selalu memeluknya erat serta berkata, “Terus sehat dan sehaaaaat”
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah salut sama si mbak...
ReplyDeleteSalut 100 % juga :)
ReplyDelete