Tahu nggak kenapa highheel laku berat? Alasannya sih cuman satu semua pengen keliatan lebih tinggi dibandingkan aslinya ( sst, tinggi katanya kan nambah PD..). Termasuk juga aku, kalo aja kakiku nggak cedera barangkali hingga sekarang aku masih centil pake si highheel. Waktu aku seumuran kalian (sekarang udah tuir negh!) aku paling minder kalo berdiri sejajar sama ketiga sohibku yang tingginya di atasku bahkan sambil ngumpet-ngumpet menjinjitkan kaki kalau lagi berjejeran dengan mereka (apalagi kalo lagi upacara J) padahal……Padahal, ya ampun, aku nggak mikir kalo ada yang lebih pendek dibandingkan aku dan kayaknya sih di sekolah aku termasuk anak bongsor . Tapi ya itu dia, namanya juga manusia selalu saja ngeliatnya ke langit, bumi yang dipijak dilupain deh.
Padahal pendek atau tinggi sama aja kok. Si pendek bisa berprestasi sama baiknya dengan si tinggi. Demikian juga sebaliknya si tinggi dan si Pendek bisa sama-sama tidak berprestasi jika keduanya tidak pernah memperbaiki diri.
Jadi, nggak perlu rese deh nyari-nyari tempat buat nambahin tinggi badan. Nikmati aja. Tahu kan Ucok Baba? Belajar dari dia aja, biarpun badannya imut-imut tapi prestasinya ‘amit-amit’ maksudnya gemilang berbintang-bintang getu loh. Setuju?
Ekh, tapi ada juga temen kita yang minder abis karena badannya kelewat tinggi, ampe dibilang tiang listrik berjalan lah, jerapah lah, trus jangan juga nyari tempat buat mendekin badan. Berkaca aja sama Michael Jordan yang jadi bintang basket, barangkali salah satu factor keberuntungannya adalah karena dia memiliki badan yang tinggi. Jadi, pendek atau tinggi,siapa takut???
Sebagian orang mengejar kebahagian, sebagiannya lagi menciptakan kebahagiaan
(Anonim)
Jakarta, 9 Oktober 2006
Tinggi vs Pendek
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment