Realitas diciptakan oleh pikiran. Kita dapat mengubah realita mengenai diri kita dengan mengubah pikiran kita.
(Plato)
Adik bungsu di mata saya adalah seorang lelaki muda yang energik. Sejak kecil kami sangat dekat, walau juga tak jarang ‘pertengkaran’ terjadi tapi itu tidak membuat kami tidak saling menyanyangi satu sama lain..yeaaah, aku menyanyanginya, sangat menyanyanginya!
Dengan intensitas komunikasi aktif walau kami berjauhan (adikku di Kuningan dan dimanapun aku berada, kini, Jakarta) banyak hal yang kami masing-masing ketahui satu sama lain.
Seperti juga aku, adikku melakukan hal yang sama ketika dirinya merasa ‘aneh’ pada suatu hal, misalnya pekerjaan, cinta, dll.
Malam itu dia menelponku lebih dari satu jam. Yang kudengar hanya keluhan. Aku sempat heran karena yang aku tahu dia cukup ‘kuat’ dan periang bahkan paling santai dalam menghadapi permasalahan. Tapi rupanya yang dia hadapi adalah ‘klimaks’ dari kejenuhannya menghadapi berbagai persoalan.
“Kira-kira apa yang harus saya lakukan ya Teh?”
Aku tidak banyak terlalu banyak berbicara aku malah balik bertanya
“Kamu yakin nggak kamu bisa ngelewatin ini semua?”
Dia terdiam
“Aku nggak tau!”
Dan aku kembali berkata, “Yang penting sekarang adalah YAKIN DULU dulu bahwa KAMU BISA MELALUINYA dengan baik!”
“Caranya?”
“YAKIN dulu dan ketika KEYAKINAN itu sudah bisa kamu miliki maka kamu akan memiliki banyak cara melaluinya.COBALAH!! dan AKU YAKIN KAMU BISA!”
“Iya teh..” itu saja yang dia katakan di penghujung percakapan
Dan malam tadi dia menelponku kembali
“Teh, semuanya sudah lebih baik aku sudah lebih tenang sekarang.”
Aku hanya tersenyum senang.
Adikku, tahukah kamu bahwa di setiap kegalauan yang teteh rasakan, yang pertama tetep tanamkan dalam hati adalah KEYAKINAN BAHWA SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK SAJA dan dengan itulah teteh bisa kembali berdiri setelah tersungkur dan bisa tertawa setelah menangis.
Setelah yakin itu muncul maka teteh bisa melakukan segalanya lebih baik, mencoba lagi setelah gagal dengan kekuatan baru yang muncul perlahan tapi pasti.
Jakarta, 13 September 2006
(Teteh : Sebutan kepada kakak perempuan dalam bahasa sunda)
Untuk Adikku -YAKINLAH-
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment