Gunakan kata-kata lembut tapi argumentasi kuat.
(Pepatah Inggris)
Aku jadi ingat dengan email-email yang diberikan oleh salah satu sahabat ‘cyber’ untukku. Kata-katanya lembut tapi memiliki argumen yang kuat. Barangkali dia bisa dikategorikan seorang konsultan yang memiliki ilmu psikologi cukup mendalam. Yeah, dengan kata-kata yang eduktif dan ramah dia memberiku banyak pelajaran berharga. Umumnya email-email beliau membahas masalah manajemen dan marketing. Jujur saja, selain sempat terhenyak dengan emailnya, aku juga sering berulangkali membaca email yang sama dalam satu waktu dan merenungkannya. Dan akhirnya apa yang disampaikan masuk ke dalam pikiranku. Dia menggunakan kata-kata lembut dengan argumentasi kuat dan begitulah kiranya untuk bisa menyadarkan seseorang akan sesuatu. Cara yang kasar bukan lagi musim, pendekatan yang baik adalah dengan jalan kelembutan. Well, sekali lagi aku belajar banyak dari sana!
Salah satu sahabatku memiliki dua anak perempuan yang luar biasa aktif. Perempuan-perempuan kecil itu tumbuh dengan anjuran bukan larangan. Salah satu ceritanya yang paling membekas adalah ketika salah satu dari dua perempuan kecil itu mengatakan, “Pa, aku akan naik ke lemari itu ya?” tangannya menunjuk lemari buku temanku yang berwarna-warni terang (barangkali mereka menganggap itu bakal jadi tempat memanjat yang asik). Temanku mengangguk, “Boleh saja, tapi bagaimana kalau kamu jatuh dari lemari itu? Rasanya pasti sakit sekali. Sebab itu Papa anjurkan kamu tidak perlu naik ke lemari biar tidak jatuh dan merasakan sakit. “ dan dua perempuan kecil itu tidak jadi memanjat lemari buku papanya serta melanjutkan bermain di tempat yang lebih aman untuk menghindari rasa sakit.
Bagaimana menurut anda mengenai cerita di atas?
Nah, sedikitnya aku juga harus banyak belajar dari cerita-cerita penuh hikmah itu, entah dari buku yang kubaca, cerita sahabat, atau mungkin pengalaman kamu yang tak kalah seru.
Sedikitnya aku harus belajar untuk mengatakan sesuatu –keinginanku- dengan bahasa yang lembut tapi memiliki argumentasi yang kuat. Insya Allah, semoga Allah menuntunku. Amin.
Jakarta, 11 September 2006
kata-kata lembut berargumen
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment