Punya sahabat tempat curhat? Pasti punya dong! Hari gini gak punya sahabat?kasian deh lo! Hehehe…
Pernah ngerasain dong efek melegakan setelah curhat dengan sahabat Anda? Puiiiih, ruaaar biasaa!
Mungkin orang yang akhirnya tahu bahwa kita juga bisa menangis, bisa lemah, bisa gelisah, bisa salah, adalah sahabat kita. Dari dia kita bisa dapat dorongan dan motivasi ketika kita terjatuh, tangannya terulur untuk membantu kita bangun. Ketika orang menganggap kita tak ada cela, sahabat kita tertawa di belakang karena beberapa waktu sebelumnya kita mengaku padanya telah melakukan kesalahan. Ketika orang menyangka kita kuat, sahabat tersenyum karena semalaman kita menangis di pelukannya. Ketika orang lain menyangka kita hebat, sahabat terpingkal karena kita pernah membuat hal-hal tolol di depannya. Yang paling penting ketika akhirnya semua orang meninggalkan kita, sahabat masih terbuka menyongsong kita untuk tetap berjalan di sampingnya.
Ya bersamanya kita merasa tak perlu lagi berbohong mengenai siapa diri kita sebenarnya. Dia memaklumi kekurangan di samping kelebihan. Dia tidak merasa aneh jika tiba-tiba kita meminjam dadanya untuk menangis, kepalanya untuk bertukar pikiran, perasaannya untuk mengadu hal-hal sedih. Aaaah, alangkah enaknya punya sahabat, karena sehebat apapun orang, pasti punya sisi lemah yang akan lebih menyenangkan jika dibagi dengan seorang sahabat. Kita memang tak bisa hidup sendirian! (Saya persembahkan untuk sahabat yang mengetahui sisi lemah dan kuat saya!)
(Yogyakarta, 11 Oktober 2005)
Sahabat
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment