Cinta itu anugerah Tuhan kepada manusia. Kita bisa saja begitu mencinta, saling mencintai, bahkan mencintai seseorang tapi orang yang kita cintai tidak mencintai diri kita.
Apapun kasus cinta! Cinta tetap anugerah! Yang hadir dari hati seseorang kepada yang lainnya. Tak bisa dipaksakan satu sama lain.
Cinta tumbuh berkembang bahkan mati oleh diri kita sendiri. Ketika cinta itu hadir, hadirnya tak pernah diundang. Ketika akhirnya harus mati, itu pun kadang tidak diharapkan kematiannya.
Persoalannya adalah sebesar apa kita memaklumi perasaan cinta itu. Apakah kita dapat menerima kenyataan ketika kita jatuh cinta pada orang yang tidak mencintai kita? Atau ketika tiba-tiba rasa cinta yang menggunung hancur lebur dalam kurun waktu hitungan detik? Ketika pasangan yang kita cintai besok mencintai orang lain? Atau ketika kita ingin mempertahankan suatu hubungan namun di sisi lain perasaan cinta kita mati perlahan? Siapkah kita dengan keinginan si cinta yang seringkali tak dapat diprediksi kemauannya?
Siapkah saya, siapkah Anda?
Siap atau tidak ternyata kita memang harus menghadapi berbagai kemungkinan dari perasaan cinta kita. Karena cinta hadir tak bisa dipaksakan. Boleh saja kita yang pesimis mengatakan bahwa cinta tak harus memiliki. Jadi saran saya, nikmati saja rasa cinta Anda hari ini, karena kita tak pernah tahu cinta kita besok akan tetap tumbuh atau mati seketika.
(Yogyakarta, 9 Oktober 2005)
Anehnya si Cinta!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment