Kadang kita terpuruk pada kegagalan yang kita alami. Kadang kita bahagia berlebihan pada kemenangan yang diraih. Padahal, banyak yang mengingatkan pada setiap kegagalan dan kemenangan hadapi dengan sikap yang wajar. Saat gagal, jangan menyesali secara berlebihan. Saat menang, jangan senang secara berlebihan. Karena kegagalan maupun kemenangan yang kita raih tak lepas dari campur tangan Tuhan sebagai Dzat Yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita.
Selepas menjalankan sholat tarawih malam ini. Saya pulang dari mesjid sambil merenungi setiap kegagalan dan kemenangan yang diraih. Merangkumnya dalam daftar panjang di pikiran. Bertanya-tanya kenapa di satu saat saya merasa gagal, di saat lain begitu mudahnya saya meraih keberhasilan. Beberapa kesimpulan pun muncul dan menjadi alasan kenapa saya mengalami berbagai pengalaman dalam hidup. Tapi, yang paling saya sadari di akhir renungan saya malam ini adalah bahwa Tuhan Maha Tahu yang terbaik untuk saya!! Sebagai manusia biasa, saya tak boleh putus dari usaha dan doa tetapi hasil akhirnya tetap harus saya kembalikan kepada-Nya. Apakah ketika saya mencapai sesuatu, itu baik untuk hidup saya selanjutnya? Apakah ketika saya mengalami kegagalan, itu baik untuk hidup saya selanjutnya? Tiba-tiba saja penyesalan, kebanggaan, kesombongan, keterpurukan, kesedihan, kegelisahan, dan kebahagiaan saya menguap menjadi sesuatu yang wajar -tidak berlebihan-. Biarkan sebagai manusia, saya tetap melakukan yang terbaik untuk hidup saya dan biarkan Tuhan tetap campur tangan dalam hidup saya agar yang terbaiklah yang akhirnya saya peroleh. Amin.
(Yogyakarta, 9 Oktober 2005)
Biarlah selalu ada campur tangan Tuhan dalam hidup kita
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment