Sahabat saya, orang penting di sebuah perusahaan besar dan terkenal di Jakarta menelpon dua hari yang lalu.
Acara menelpon adalah sejenak untuk bertukar pikiran mengenai alangkah sulitnya posisi dia sekarang yang harus selalu bekerja dengan target.
Target..target..target..bukan hanya milik seorang marketing. Semua jabatan memiliki target tertentu. Termasuk di dalamnya target seorang penulis. Saat saya masih menjadi kontributor majalah remaja, seringkali ditelpon sekretaris redaksi untuk mengingatkan deadline tulisan. Dalam menyelesaikan sebuah buku, juga mengenal target penyelesaian. Biasanya jika buku sudah selesai diedit oleh penerbit, maka hasil edit akan dikirim kembali kepada penulis untuk dibaca atau diedit ulang dalam kurun waktu tertentu. Jika batas waktu pengiriman dilanggar, maka yang akan dipakai adalah hasil editan penerbit. Jadi, semua memang butuh ada target!
Tapi sesungguhnya berkejaran dengan target jika dijadikan beban maka yang terjadi adalah penyiksaan, badmood, dan justru terjadi kebingungan. Jadi, biasanya saat saya harus berkejaran dengan target, saya menjadikan target itu bukan hanya sebagai target perusahaan tapi saya menjadikannya target pribadi. Dengan keseimbangan antara kedua target tersebut, saya akhirnya bisa enjoy aja dalam berkejaran dengan target! So, selamat mencapai target!
Susahnya berkejaran dengan target!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment