Banyak orang egois di dunia ini. Mereka ingin mengoreksi tapi tak ingin dikoreksi. Merasa selalu benar, itulah karakteristik manusia sesungguhnya.
Sebagai orang yang suka berdebat. Saya kadang menang, namun kadang juga kalah. Tapi saya percaya menang dan kalah sama—sama berharganya.
Dan sebagai manusia yang tak luput dari salah, SAYA SIAP ANDA KOREKSI! Beruntung lingkungan saya telah berkumpul banyak orang yang suka mengoreksi kesalahan saya. Beruntung sekali karena dari sanalah saya akan banyak belajar. Lebih beruntung lagi mereka juga menjadi orang-orang yang siap dikoreksi. Saling koreksi dan dikoreksi menjadi budaya yang cukup ampuh untuk menyempurnakan setiap langkah.
Tak perlu merasa malu atau rendah jika seorang atasan menerima koreksi anak buahnya dan tak perlu jengkel jika sebagai anak buah dikoreksi atasannya.Saya bukan tipe pekerja yang ABS alias Asal Bapak Senang, atasan saya tahu itu. Sebab itulah saya kadang melontarkan koreksi pada kebijakan yang ada. Lantas, atasan saya pun bukan tipe diktator, hingga segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan, kami rumuskan bersama demi kepentingan bersama. Dan saya pun sangat terbuka atas koreksi atasan saya. Semua demi dua kepentingan yaitu perusahaan dan karyawan!
Ada semboyan yang bagus yang saya ambil dari buku karangan Esmet Untung Marsiyanto dalam bukunya “Kiat-Kiat Meningkatkan MOTIVASI dan PROFESIONALISME KERJA”
-Do not ask your employees, what the employees can do for you, but ask your self, what you can do for your employees.- JADI, Jangan tanyakan karyawanmu apa yang dapat dilakukannya untukmu, namun tanyakanlah kepada dirimu sendiri, apa yang dapat kamu lakukan untuk para karyawanmu.
SEBALIKNYA untuk para pekerja (salah satunya adalah saya), semboyan berubah menjadi..
-Do not ask your company, what the company do for you, but ask yourself, what you can do for your company- JADI, jangan tanyakan apa yang perusahaan dapat lakukan untukmu, namun tanyakanlah kepada dirimu sendiri, apa yang dapat kamu lakukan untuk perusahaan dimana kamu bekerja.
Dengan semboyan masing-masing ini, saya yakin perusahaan bisa bergerak maju. Karena masing-masing memikirkan kepentingan orang banyak dibandingkan kepentingannya sendiri. Masing-masing berusaha memberi bukan menuntut.
Dan lagi-lagi karena kita semua sama-sama manusia yang tak luput dari salah MAKA demi terbinanya persatuan demi kepentingan bersama itulah kita membutuhkan koreksi satu sama lain.
Jadi jika perusahaan mengharapkan pekerjanya bekerja dengan baik, bersemangat, produktif, dan kreatif. Lantas, karyawan menuntut gaji, tunjangan, rasa aman, dan pertumbuhan pribadi. Sadarilah peran dan tanggungjawab masing-masing, agar terjalin hubungan yang efektif. Kedua belah pihak saling menghormati, saling menguntungkan, serta saling menguatkan.
Menyadari hal itulah saya mulai melangkah di perusahaan, sebagai karyawan, saya selayaknya mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan sebagai seorang atasan, saya mampu memberikan yang terbaik bagi bawahan. Semoga apa yang saya lakukan di lapangan memberi efek positif bagi pertumbuhan perusahaan. Selamat mengoreksi dan dikoreksi!
Siap mengoreksi dan siap dikoreksi!!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment