Tentunya sebagai manusia yang secara sengaja atau tidak sengaja selalu melakukan kesalahan. Cara paling gentle yang bisa dilakukan adalah dengan bertanggungjawab pada apa yang kita lakukan, belajar mengakui kesalahan!
Bagi saya pribadi, acara meminta maaf merupakan ritual yang harus dilakukan jika saya merasa bersalah atau telah melakukan kesalahan kepada orang lain. Pergaulan di dunia Marketing sangatlah luas. Saya harus mengenal banyak orang di berbagai lapisan, status sosial, jabatan, usia, etnis, dan ragam lainnya. Sebab setiap orang memiliki pola sendiri dalam menjalani hidupnya, tak jarang gesekan perbedaan terjadi. Bisa jadi saya menyinggung, bersalah, dan menyakiti orang lain. Mengakui dengan berani bahwa saya salah, lantas meminta maaf menjadi lem perekat bagi saya dan semua sahabat.
Sekitar satu bulan ini saya berinteraktif dengan salah satu pembaca website yang beberapa emailnya masuk. Dalam emailnya, beliau mengkritisi apa yang saya tulis dan saya lakukan di lapangan. Sesungguhnya ada bagian tertentu yang mungkin saja benar, dan dengan sangat terbuka saya berusaha untuk bisa menerimanya. Satu yang tidak bisa saya terima, adalah ketika dengan yakin, beliau mengatakan mengenai diri saya yang sama sekali tidak benar. Pengakuan jika saya bersalah, akan saya lakukan dengan berani. Namun jika saya tidak merasa melakukannya, maka dengan sangat berani akan menolak asumsinya tersebut.Selamat mengakui kesalahan Anda dan memperbaikinya!
Belajar Mengakui Kesalahan!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment