Sejak hari selasa saya sudah menempati tempat baru, kota baru. Secara keseluruhan saya masih belajar untuk beradapatasi. Tapi beruntung sekali, saya kini berada di tengah orang yang semuanya rajin tersenyum. Buat saya itu modal rasa nyaman.
Belajar dari pengalaman mencari –kenyamanan- juga, saya memutuskan untuk kost di tempat yang tak jauh dari kantor alias bisa berjalan kaki. Sembari jalan, biasanya saya merekam semua hal sepanjang jalan –lagipula- jalan kaki kan menyehatkan badan. Jujur baru di wilayah Jawa Tengah saya mulai tidak manja dengan fasilitas. Saya lebih memilih pola hidup sederhana seperti orang-orang di sekitar saya. Mungkin ini bagian dari adaptasi ya?
Salah satu yang membuat saya lebih kaget adalah masih adanya bungkusan nasi yang seharga 500 rupiah. Wow..jaman kayak gini, murah banget! Di sini dinamakan nasi kucing, kalau di kota dinamakan nasinya kucing kali ya? Tapi, saya coba juga tuh nasi kucing karena penasaran isi di dalam bungkusan itu. Hem, Not Bad! Sedikit nasi, sedikit lauk, plus sedikit sambal. Untuk sarapan pagi rasanya nggak jelek-jelek amat. Apalagi saya juga belum menemukan tempat sarapan yang bukan nasi kucing.
Itulah 2 hari kebiasaan saya di sini, berjalan pagi dan membeli nasi kucing. Rasanya saya tidak terbelenggu lagi dengan kebiasaan pemborosan uang seperti ketika saya hidup dan bergaul di kota-kota besar. Hidup sederhana, rasanya memang harus banyak dipelajari oleh kita dari sekitar kita.
Jalan Kaki dan Nasi Kucing!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment